Daerah

Tanda Tanya Kematian Pemandu Lagu di THM Samarinda: Diduga Overdosis, Pengelola Tutupi Kasus?

SA, pemandu lagu asal Jakarta, meninggal dunia setelah diduga konsumsi ineks dan sabu. Pengelola THM di Jalan Imam Bonjol disorot karena tidak melaporkan insiden ke polisi dan meminta teman korban hapus postingan duka.

Kaltim Today
16 November 2025 16:23
Tanda Tanya Kematian Pemandu Lagu di THM Samarinda: Diduga Overdosis, Pengelola Tutupi Kasus?
Ilustrasi seseorang meninggal dunia karena overdosis. (Istimewa)

SAMARINDA, Kaltimtoday.co - Kematian seorang wanita berinisial SA, yang bekerja sebagai Lady Companion (LC) atau pemandu karaoke di salah satu Tempat Hiburan Malam (THM) di Jalan Imam Bonjol, Samarinda, memunculkan tanda tanya besar.

SA, yang berasal dari Jakarta, dinyatakan meninggal setelah dilarikan ke rumah sakit pada Kamis subuh (13/11/2025) lalu.

Beredar kabar bahwa SA diduga meninggal akibat overdosis (OD) setelah mengonsumsi minuman keras dan ineks. Ironisnya, kematian SA seolah ditutupi oleh pengelola THM.

Informasi yang dihimpun media ini menyebut, sebelum dilarikan ke rumah sakit, SA sempat menemani tamu di THM tersebut. Dalam kondisi mabuk, ia berjalan menuju mes karyawan di belakang lokasi hiburan.

Setibanya di mes, SA diduga menggunakan sabu di kamar mandi. Dua jam kemudian, SA yang merintih kesakitan dan terbaring pingsan dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak dapat diselamatkan.

 Ironi lainnya, kematian SA yang diduga berkaitan dengan konsumsi miras dan narkoba itu tidak dilaporkan kepada kepolisian oleh pihak pengelola THM. Bahkan, sejumlah postingan bela sungkawa dari teman-temannya diminta untuk diturunkan. Upaya itu diduga dilakukan supaya menekan informasi tersebut beredar.

Informasi yang beredar menyebutkan jenazah SA telah dipulangkan ke Jakarta tanpa penanganan aparat.

Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar, mengaku belum menerima laporan terkait dugaan kasus overdosis di THM tersebut saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp.

“Saya cek dulu. Kapan kejadiannya?” balas Hendri, Minggu (16/11/2025). Setelah memperoleh data awal mengenai waktu, identitas, dan lokasi kejadian, Hendri hanya membalas singkat.

“Oke monitor,” singkatnya.

[TOS]



Berita Lainnya