Advertorial
Thohiron Sebut Realisasi Retribusi Kepelabuhanan di PPU Belum Mencapai Target
Kaltimtoday.co, Penajam - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Penajam Paser Utara (PPU), Thohiron, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kinerja realisasi retribusi pelayanan kepelabuhanan yang masih jauh dari target yang ditetapkan.
Hingga akhir November 2023, realisasi pelayanan kepelabuhanan baru mencapai sekitar Rp 5.5 miliar dari target awal Rp 10 miliar. Thohiron menyatakan keraguannya terkait kemungkinan mencapai target tersebut hingga akhir tahun, mengingat sisa waktu efektif untuk pemungutan retribusi hanya satu bulan.
"Kalau dari target Rp 10 miliar hingga bulan 11 mau habis ini masih realisasi Rp 5 miliar. Saya tidak yakin target itu terpenuhi. Kalau 11 bulan saja cuma dapat Rp 5 miliar nggak mungkin dalam satu bulan dapat Rp 5 miliar lagi," ujar Thohiron.
Thohiron, yang juga merupakan anggota Komisi III DPRD PPU dengan bidang tugas pembangunan dan keuangan, menyoroti perlunya pendataan yang akurat terhadap pelayanan kepelabuhanan. Menurutnya, potensi retribusi seharusnya dapat dihitung dengan cermat dengan melakukan pendataan kepada masyarakat yang menggunakan layanan tersebut.
"Kalau pelabuhan itu pungutannya itu sudah jelas ritmenya. Berapa kali kapal harus sandar,” tambahnya.
Terhadap ketidakcapaian target yang disayangkan, Thohiron menekankan perlunya evaluasi mendalam oleh pemerintah daerah dan lembaga legislatif. Evaluasi mencakup penilaian terhadap penetapan target dan faktor-faktor lain yang memengaruhi realisasi retribusi.
"Nah, ini perlu dievaluasi evaluasi, apa ke targetnya kebesaran atau memang ada fasilitas-fasilitas tertentu sehingga membuat target itu tidak terpenuhi," jelasnya.
Pelayanan kepelabuhanan, menurut Thohiron, terlalu bergantung pada bongkar muat hasil produksi kelapa sawit atau CPO. Oleh karena itu, evaluasi juga diperlukan terhadap kondisi produksi kelapa sawit dan penggunaan pelabuhan oleh perusahaan kelapa sawit di Kabupaten PPU.
"Kalau selama ini target pelabuhan itu kan lebih mengandalkan dari CPO itu. Tapi juga ini kan juga bisa terpengaruh dengan hasil produksi CPO itu sendiri, apakah produksi CPO ini meningkat atau turun itu kan juga bisa pengaruh. Kemudian apakah perusahaan-perusahaan yang punya CPO itu selain Pelabuhan kita, ada Pelabuhan lain yang digunakan. Nah itu juga berpengaruh," pungkasnya.
[RWT | ADV DPRD PPU]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Komisi II Tekankan Pentingnya Pasca Panen dan Pola Tanam untuk Kualitas Beras Premium di PPU
- Pajak Sarang Walet Masih Jadi Kendala, DPRD PPU Soroti Ketiadaan Aturan Khusus
- DPRD PPU Minta DLH Segera Persiapkan TPA yang Lebih Representatif
- Hindari Keterlambatan, DPRD PPU Tegaskan Lelang Proyek Besar Harus Dilakukan di Awal Tahun
- Syahrudin M Noor Sebut Kolaborasi Jadi Kunci Maksimalkan Serapan Tenaga Kerja Lokal di PPU