Daerah

Tingkatkan Kompetensi, MAN Bontang Selenggarakan Pelatihan Deep Learning 2025

Fitriwahyuningsih — Kaltim Today 18 Juni 2025 11:09
Tingkatkan Kompetensi, MAN Bontang Selenggarakan Pelatihan Deep Learning 2025
MAN Bontang menggelar pelatihan deep learning 2025. (Istimewa)

Kaltimtoday.co, Bontang - MAN Bontang menggelar kegiatan peningkatan kompetensi guru selama tiga hari, 16-18 Juni 2025. Kegiatan ini digelar guna meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun kurikulum kontekstual dan mengimplementasikan pembelajaran aktif berbasis deep learning.

Dipusatkan di Ruang Pertemuan MAN Bontang, kegiatan ini diikuti 41 guru, termasuk enam guru CPNS yang baru bergabung. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bontang, Hamzah, secara resmi membuka kegiatan ini, Senin (16/07). 

Dalam sambutannya, Hamzah berharap pelatihan ini tak sekadar berhenti di tataran wacana, tetapi betul-betul diimplementasikan dalam proses belajar mengajar di kelas. Para pendidik, sebutnya, mesti memahami keterampilan pada abad ke-21 dan mengimplementasikannya dalam proses belajar-mengajar.

"Semoga keterampilan yang dipelajari dalam kegiatan ini bisa terimplementasi baik di kelas," harapnya.

Kepsek MAN Bontang, Sugiannoor, menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh peserta dan narasumber.

“Saya bangga dengan antusias para guru, termasuk enam CPNS baru yang langsung beradaptasi dan menunjukkan semangat belajar luar biasa. Inilah wajah pendidikan kita ke depan—terus belajar dan memperbaiki diri untuk generasi yang lebih baik,” ujarnya penuh optimisme.

Dengan suasana pelatihan yang bermakna, sadar, dan menyenangkan, kegiatan ini diharapkan menjadi langkah nyata MAN Bontang dalam mempersiapkan guru-guru profesional yang mampu menjawab tantangan zaman dan mencetak lulusan berkarakter unggul di era abad 21. 

Adapun, pelatihan ini menghadirkan narasumber nasional yang cukup populer di kalangan guru MAN Bontang, yakni guru fisika dari SMA Negeri 2 Bontang, Dian Muffarida. Diketahui, Dian Muffarida merupakan instruktur yang telah tiga kali berturut-turut diundang karena konsistensinya mendampingi guru dalam pengembangan pembelajaran aktif.

Dalam pemaparannya, Dian menegaskan bahwa deep learning bukanlah kurikulum baru, melainkan sebuah pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan pada berbagai jenis kurikulum, baik Kurikulum 2013 maupun kurikulum lainnya di masa mendatang. Pendekatan ini berpijak pada tiga prinsip utama, yaitu meaningful learning, mindful learning, dan joyful learning. 

Meaningful learning berarti pembelajaran harus bermakna dan relevan dengan kehidupan siswa. Mindful learning menekankan pentingnya kesadaran penuh siswa dalam proses belajar, sedangkan joyful learning memastikan bahwa proses pembelajaran dilakukan dengan cara yang menyenangkan, memotivasi, dan membangun semangat siswa untuk terus belajar.

Dalam penerapannya, pendekatan deep learning mengajak guru untuk memperhatikan tahapan berpikir siswa secara sistematis. Dimulai dari level dasar yaitu C1 (menghafal) dan C2 (memahami), kemudian berlanjut ke level menengah C3 (menerapkan) dan C4 (menganalisis). Selanjutnya siswa diarahkan pada level berpikir tinggi, yaitu C5 (mengevaluasi) dan C6 (mencipta). 

"Semua proses ini harus selaras dengan tujuan pembelajaran, pengalaman belajar, serta asesmen yang dirancang tidak hanya di akhir proses, tetapi juga sepanjang pembelajaran berlangsung," sebutnya.

Dian bilang pendekatan ini menuntut refleksi terus-menerus dari guru dan siswa agar tercapai pemahaman yang mendalam serta keterampilan abad 21 yang sesungguhnya.

Menariknya, pada hari kedua dan ketiga, para peserta secara aktif mempresentasikan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) sesuai dengan mata pelajaran masing-masing. Praktik langsung ini bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam penerapan pendekatan deep learning, sekaligus membiasakan guru menyelaraskan asesmen, proses, dan tujuan pembelajaran secara holistik.

[RWT]



Berita Lainnya