Kukar
Tingkatkan Pembangunan Desa, DPMD Kukar Libatkan BUMDes Sektor Pertanian
Kaltimtoday.co, Tenggarong - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) akan menaikkan status Indeks Desa Membangun (IDM) menjadi maju pada 2020-2021. Saat ini posisi IDM di Kukar masih berstatus berkembang.
Lantaran dari 193 desa yang tersebar di setiap kecamatan, masih terdapat kategori desa tertinggal. Adapun status desa tertinggal sebanyak 6 desa, berkembang sekitar 113, mandiri ada 14 dan maju mencapai 14 desa. Kedepan sebisa mungkin tidak ada lagi kategori tertinggal.
"Target IDM kami kedepan akan menjadikan status menjadi maju," kata Kepala DPMD Kukar, Dafip Heryanto kepada Kaltimtoday.co pada Selasa (13/7/2021).
Untuk mencapainya, lanjut Dafip, arahan dari Bupati Kukar agar mengembangkan kawasan-kawasan terpadu di setiap desa khususnya sektor pertanian. Salah satu tujuannya untuk mendorong setiap desa membuat produk-produk unggulan yang menjadi ciri khas pada kawasan desa masing-masing.
Jadi, pihaknya menargetkan pada 2021-2022 akan mengembangkan 6 kawasan berbasis pertanian. Sebab bisa bertransformasi ekonomi dengan berinovasi pada produk unggulan dan berbasis alat mekanisasi pertanian.
"Tentunya Badak Usaha Milik Desa (BUMDes) harus terlibat untuk mensupport peningkatan ekonomi desa. Karena BUMDes sebagai motor penggerak ekonomi yang berbasis sektor pertanian," jelasnya.
Menurutnya, dari sekian banyak BUMDes yang ada, mereka tidak menentukan unit unggulan berdasarkan potensi di desanya. Bahkan memiliki beberapa sektor sehingga daya dukungnya berkurang, akhirnya BUMDes tidak berjalan sesuai harapan.
Oleh sebab itu, pihaknya akan asesmen dengan desa-desa untuk menentukan unit unggulan termasuk di sektor pertanian. Karena keberadaannya diharapkan menjadi solusi terhadap persoalan-persoalan yang terjadi.
"Contohnya seperti menyediakan alat mekanisasi bahkan bisa menjadi penyangga harga. Lantaran hasil panen di Kukar sangat melimpah tetapi masyarakat tidak bisa menikmati harga jualnya," ujar Dafip
"Pak Bupati sudah menekankan itu, kenapa tidak BUMDes yang terlibat," tambahnya.
Kendati, BUMDes bergerak di sektor pertanian sudah ada salah satunya di Desa Loa Sumber di Kecamatan Loa Kulu. Mereka bekerja sama dan didukung Pupuk Kalimantan Timur (PKT) dengan menyalurkan pupuk kepada para petani. Jadi petani tidak binggung terkait ketersediaan pupuk ketika ingin menanam.
Bahkan, lanjutnya, mereka juga melakukan ekspansi kepada petani di Desa Sumber Sari hingga Sungai Payang. Dengan adanya ekspansi tersebut BUMDes bisa mendapatkan keuntungan secara ekonomi.
Sementara dibeberapa desa hanya tinggal penguatan manajemen dan pola-pola ekspansi dengan kerjasama BUMDes antar desa. Untuk bersama-sama memberikan solusi berkaitan dengan padat modal.
"Sehingga usaha tersebut bisa berkembang besar dengan tujuan memudahkan para petani dan meningkatkan nilai ekonomi desa," imbuhnya.
Disisi lain, BUMDes juga dapat menghasilkan Pendapatan Asli Desa (PADes) hingga ratusan juta. Mengenai hal ini, pihaknya terus galakkan supaya aktif dan berjalan sehingga dapat menopang ekonomi desa.
"Keberadaan BUMDes juga mampu meningkatkan sumber daya manusia dan kelembagaan perangkat desa. Serta bisa mengentaskan kemiskinan masyarakat sekitar," pungkasnya.
[SUP | NON | ADV PROKOM KUKAR]
Related Posts
- IKN Berdampak terhadap Peningkatan Produk UMKM di Kutai Kartanegara
- Dekat Pusat Perkotaan, Irwan Sayangkan Kondisi Jalan Usaha Tani Kelurahan Bukit Biru Belum Layak
- Program Sandes dan BSPS Sasar Ribuan Warga Kaltim
- Irwan Tinjau Progres Pembangunan Rehabilitasi Sekolah di Kutai Kartanegara
- Tinjau Pertanian di Desa Sidomulyo, Irwan Bakal Realisasikan Perbaikan Jalan Usaha Tani