Daerah

Upaya Transparansi Program MBG, Pemkot Samarinda Siapkan Aplikasi Pemantau dan Pengaduan

Kaltim Today
02 Oktober 2025 18:54
Upaya Transparansi Program MBG, Pemkot Samarinda Siapkan Aplikasi Pemantau dan Pengaduan
Kepala Diskominfo Samarinda, Aji Syarif Hidayatullah. (Nindi/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Menjawab tantangan transparansi dan distribusi yang kerap jadi sorotan publik, Pemkot Samarinda tengah mengembangkan aplikasi pemantau Program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Sistem digital ini dirancang agar warga bisa mengawasi langsung jalannya program sekaligus menyampaikan keluhan di lapangan. 

Kepala Diskominfo Samarinda, Aji Syarif Hidayatullah, mengatakan aplikasi MBG saat ini masih dalam tahap pembangunan dengan progres sekitar 40 persen. Sejumlah fitur inti, terutama terkait pusat data dan kanal pengaduan, masih terus dimatangkan sebelum dapat digunakan secara luas.

“Aplikasi pelaporan MBG itu belum selesai, masih terus kita bangun. Kalau sudah rampung, akan kita sosialisasikan agar masyarakat bisa ikut memantau,” jelas Aji saat dikonfirmasi, Kamis (2/10/2025).

Menurutnya, aplikasi ini tidak hanya menjadi wadah laporan masyarakat, tetapi juga berfungsi sebagai basis data penerima manfaat. Informasi detail mengenai jumlah sekolah, siswa, hingga peta distribusi program akan tercatat secara otomatis dalam sistem. Dengan begitu, pemerintah bisa memetakan kebutuhan dengan lebih akurat.

“Jadi misalnya di suatu daerah, langsung bisa dilihat berapa sekolahnya, berapa siswa yang wajib mendapatkan MBG. Itu akan langsung tercatat dalam sistem,” terang Dayat, sapaan akrabnya.

Selain itu, aplikasi juga memungkinkan pelaporan cepat atas kendala yang terjadi di lapangan. Setiap laporan masyarakat dapat dipantau langsung oleh Wali Kota Samarinda tanpa harus menunggu berjenjang. Hal ini, lanjut Aji, akan mempercepat respon pemerintah terhadap permasalahan yang muncul.

“Kalau ada masalah, laporan bisa segera masuk melalui aplikasi. Dengan begitu, pimpinan daerah dapat langsung mengetahui kondisi di lapangan tanpa harus menunggu lama,” imbuhnya.

Diskominfo memastikan, aspek keamanan data hingga integrasi dengan dinas terkait menjadi perhatian utama agar aplikasi benar-benar efektif. 

Aji menegaskan pihaknya tidak ingin terburu-buru meluncurkan aplikasi yang masih memiliki banyak kekurangan.

“Daripada terburu-buru meluncurkan tapi masih banyak kelemahan, lebih baik kami pastikan dulu aplikasinya matang. Harapannya, masyarakat benar-benar merasa terbantu, bukan sebaliknya,” tandasnya.

[NKH | RWT]



Berita Lainnya