Opini
Urgensi Transportasi Publik di Kalimantan Timur
Oleh: Syadza Zahratun Nufus AZ (Pegiat Transportasi Publik)
Tahun ini, tepatnya di bulan Januari, Kalimantan Timur menginjak umur 65 tahun sebagai sebuah provinsi. Sejak 2019, Presiden Jokowi juga memulai rencana pemindahan ibu kota Indonesia ke Kalimantan Timur.
Rencana pemindahan sudah mengambil langkah nyata dengan pengesahan UU IKN pada 18 Januari 2022. Persiapan-persiapan pemindahan juga sudah dilakukan oleh pemerintah pusat. Salah satunya adalah pembangunan titik nol di Penajam Paser Utara. Namun, persiapan hal lain seperti infrastruktur jalan untuk transportasi darat belum terlihat.
Data Korlantas Polri mencatat hingga Mei 2022, jumlah kendaraan bermotor di Kaltim mencapai 3.078.823 unit. Jumlah kendaraan ini akan terus bertambah setiap tahunnya terutama di kota- kota satelit yang diharapkan akan menjadi penyangga daerah IKN seperti Samarinda, Balikpapan dan Kutai Kartanegara. Contohnya di Samarinda, jumlah kendaraan bermotor mencapai 898.838 unit. Sementara di Balikpapan, jumlah kendaraan bermotor mencapai 695.362 unit dan Kutai Kartanegara sebanyak 516.413 unit.
Ketersediaan transportasi publik dengan armada yang cukup dianggap dapat mengatasi kemacetan. Selain itu, ketersediaan transportasi publik juga dianggap berpengaruh terhadap produktivitas perempuan. Temuan pertama yaitu penelitian oleh SADAQA, NGO internasional yang mengurus masalah gender, bahwa ketersediaan transportasi umum yang aman dan nyaman akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial suatu negara.
Temuan ini juga diperkuat dengan penelitian oleh Australia Indonesia Partnership for Economic Governance (AIPEG), SurveyMETER, dan RAND terhadap perempuan pengguna Transjakarta. Hasil menunjukkan bahwa, 31% perempuan pernah menolak tawaran pekerjaan karena masalah transportasi dan 14,4% perempuan dengan anak balita pernah memutuskan berhenti bekerja akibat masalah transportasi.
Sementara, berdasarkan data BPS Kaltim mencatat jumlah perempuan sebanyak 1.804.405 jiwa, atau 47,91%. Potensi pertumbuhan ekonomi jika pemerintah mampu mengakomodasi kebutuhan perempuan melalui ketersediaan transportasi publik.
Oleh karena itu, revitalisasi transportasi publik merupakan urgensi bagi kesejahteraan warga Kaltim. Fakta-fakta seperti mampu mengurangi kemacetan serta peningkatan produktivitas perempuan dapat menjadi pertimbangan pemerintah provinsi untuk mengembangkan moda transportasi publik.(*)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram “Kaltimtoday.co”, caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram “Kaltimtoday.co”, caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Kritik XR Bunga Terung untuk Pilkada Kaltim: Terjebak Populisme, Krisis Iklim Tak Jadi Prioritas
- Isran Noor Bertekad Tingkatkan Ekonomi Kaltim dan Tekan Angka Pengangguran
- Survei Pilgub Kaltim 2024: Rudy-Seno Unggul Jauh dari Isran-Hadi
- Pemprov Kaltim Evaluasi DAK 2024 untuk Tingkatkan Pembangunan Daerah
- Berupaya Wujudkan SPBE, Diskominfo Kaltim Gelar Sosialisasi Pemanfaatan Email Dinas