Gaya Hidup
Waspada Hipertensi Usia Muda! Berikut Kebiasaan yang Harus di Hindari Agar Tekanan Darah Anda Terjaga!
Kaltimtoday.co - Perkembangan teknologi yang semakin maju saat ini tentunya semakin memudahkan kita dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari. Namun di balik kemudahan teknologi tersebut, tentu terdapat tantangan kesehatan tersendiri terutama bagi masyarakat muda di daerah perkotaan.
Berdasarkan lembar fakta Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, penderita hipertensi umur 18-59 tahun dengan obesitas sentral 3,4 kali lebih tinggi dibandingkan penderita hipertensi yang tidak obesitas sentral. Selain itu, penderita hipertensi umur 18-59 tahun yang melakukan aktivitas fisik kurang 1,9 kali lebih tinggi dibandingkan penderita hipertensi yang melakukan aktivitas fisik cukup.
Apa itu Hipertensi?
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan suatu kondisi tubuh dimana terjadi peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. penggolongan hipertensi dibagi menjadi 4 kelompok yaitu :
1. Prahipertensi
Tekanan darah sistolik sudah memasuki 120–139 atau diastolik mencapai 80–89 mmHg. Tahapan ini cenderung jarang menunjukan gejala. Prahipertensi sangat berisiko berkembang menjadi hipertensi.
2. Hipertensi tingkat 1
Hipertensi masuk ke tingkat 1 apabila tekanan darah sistolik telah mencapai 140–159 mmHg atau tekanan darah diastolik mencapai 90–99 mmHg. Kondisi berisiko menyebabkan kerusakan organ.
3. Hipertensi tingkat 2
Hipertensi tingkat 2 ditandai dengan tekanan darah sistolik lebih dari 160 mmHg atau tekanan darah diastolik lebih dari 100 mmHg. Pada tahapan ini hipertensi kemungkinan telah menyebabkan kerusakan organ walaupun tidak menimbulkan gejala.
4. Hipertensi krisis
Tekanan darah yang sudah melampaui 180/120 mmHg sudah masuk dalam kategori hipertensi krisis. Pada tahap ini, pasien harus mendapatkan perawatan sesegera mungkin jika mengalami tanda-tanda kerusakan organ seperti nyeri dada, sesak napas, sakit punggung, mati rasa, perubahan penglihatan, atau kesulitan berbicara.
Apa saja penyebab hipertensi?
1. Hipertensi essensial atau hipertensi primer
Hipertensi essensial atau hipertensi primer adalah hipertensi yang tidak diketahui dengan pasti penyebabnya. Kelompok penderita ini mencakup 90?ri seluruh populasi penderita hipertensi. Meskipun tidak diketahui dengan pasti penyebabnya, ada beberapa faktor pemicu dari hipertensi ini, seperti riwayat keluarga atau genetik, gaya hidup tidak sehat, obesitas, dan lain-lain.
2. Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang diakibatkan oleh kondisi medis tertentu. Beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan hipertensi sekunder, antara lain:
- Obstructive sleep apnea (OSA).
- Sindrom Conn’s atau produksi hormone aldosterone berlebih.
- Sindrom Cushing atau produksi hormone kortisol berlebih.
- Tumor kelenjar adrenal.
- Cacat bawaan di pembuluh darah.
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti pil KB, dekongestan, dan lain sebagainya
Apa Gejala Hipertensi?
- Sakit kepala
- Mimisan
- Masalah penglihatan
- Nyeri dada
- Telinga berdengung
- Sesak napas
- Pusing
Cara Mengobati dan Menghindari Hipertensi
Pada umumnya cara mengobati dan menghindarinya meliputi perubahan gaya hidup dan penggunaan obat penurun tekanan darah.
- Kurangi mengkonsumsi garam.
- Tidak merokok.
- Latihan fisik secara teratur.
- Menghindari stress.
- Menghindari konsumsi alkohol.
- Pola makan seimbang.
- Jaga berat badan.
- Minum obat penurun tekanan darah.
Apabila perubahan pola hidup tidak cukup untuk mengobati hipertensi, maka dokter akan meresepkan obat penurun tekanan darah. Selain itu, dianjurkan untuk rutin mengecek tekanan darah secara berkala.
Jika anda merupakan masyarakat kota Bandung, Jawa Barat dan sekitarnya dan ingin mengetahui informasi seputar kesehatan maupun berkonsultasi lebih lanjut mengenai hipertensi, anda dapat mengunjungi website https://pafibandung.org/ guna mengetahui lokasi PAFI terdekat. Dalam website tersebut juga dimuat berbagai informasi serta layanan yang dapat membantumu dalam menjaga kesehatan.
Related Posts
- Hadapi Berbagai Tantangan Guna Melakukan Pemerataan Pelayanan Kesehatan di Pedalaman Kabupaten Asmat Papua
- Dukung Program Kesehatan Nasional, Ini 5 Kontribusi PAFI dalam Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat Kabupaten Buru
- Cegah DBD dengan 3M+: Kabupaten Demak Sudah Lakukan Sosialisasi Sekaligus Cek Kesehatan Gratis
- PAFI Hadir Untuk Berikan Solusi Atas Rendahnya Kesadaran Kesehatan dan Penggunaan Obat yang Tepat di Tolikara
- PAFI Hadir Guna Meningkatkan Kesadaran Kesehatan dan Penggunaan Obat yang Tepat di Bangkalan