Bontang
Berpotensi Membuat Bangunan Sekitar Roboh, Faisal Desak Pemkot Percepat Penurapan di Gunung Elai
Kaltimtoday.co, Bontang - Anggota Komisi III DPRD Bontang, Faisal mendesak pemerintah segera membangun turap di bantaran Sungai Bontang. Tepatnya di Jalan Paprika, Kelurahan Gunung Elai, Kecamatan Bontang Utara. Bila tak segera ditindaklanjuti, ia khawatir bakal hadir dampak buruk yang lebih luas.
Hal ini disampaikan Politikus Nasdem itu ketika melakukan kunjungan lapangan, Senin (22/5/2023) pagi di lokasi. Dari hasil pemantauan itu, Faisal melihat sejumlah bangunan di sekitar bantaran sungai berpotensi rusak, bahkan ambles bila turap tak lekas dibangun. Terlebih, rata-rata bangunan yang ada berstruktur beton dengan ketinggian hingga 3 lantai.
"Jangan cuma datang dan melihat. Ini butuh tindakan cepat," katanya.
Dia mewanti pemkot, jangan sampai pembangunan menunggu anggaran perubahan. Kondisi longsoran sudah demikian parah, penghujung Agustus biasanya mulai masuk musim penghujan. Bila menunggu perubahan, pembangunan tidak bisa dikebut karena harus menunggu finalisasi, melalui proses tender yang panjang, sementara longsoran makin melebar dan tebing sungai makin tergerus aliran sungai.
"Ini akan kami (Komisi III) kawal terus. Jangan dianggap remeh ini," tegasnya.
Faisal berjanji, pihaknya akan mendesak dan terus mengawal agar pembangunan dipercepat. Melalui Komisi III, dia bakal mengusulkan pemanggilan pihak-pihak terkait seperti PUPR, Bapelitbang, Kelurahan Gunung Elai, dan Sekda. Ia meminta agar anggaran Rp 26 miliar yang memang telah diplot pemkot untuk penurapan di sepanjang aliran Sungai Bontang dialihkan ke penurapan di Jalan Paprika.
"Kalau ada pos anggarannya, ya dianggarkan. Jangan tunggu-tunggu sampai bagian di atasnya itu runtuh," bebernya.
Sementara itu, warga yang melaporkan kerusakan ini, Baktiar Effendi menjelaskan, dinding Sungai Bontang di Jalan Paprika pertama kali disadari warga ambles pada Februari 2023 lalu. Usai kejadian itu, longsoran meluas, halaman belakang sebuah klinik persalinan yang sudah dicor jadi retak. Bahkan membuat sebuah pagar beton milik warga dengan tinggi sekitar 1,5 meter runtuh.
Terjadinya longsor ini diduga akibat drainase yang ada di jalan, tepatnya di Jalan Bhayangkara buntu. Air yang harusnya mengalir mengikuti jalur drainase justru meluap dan mengalir ke lahan warga yang posisinya tepat menghadap aliran Sungai Bontang.
"Jadi air itu malah meresap ke tanah, dan membuat tanah jadi tidak stabil," katanya.
Sebagai gambaran, lahan yang berbatasan langsung dengan aliran Sungai Bontang di Jalan Paprika, Kelurahan Gunung Elai, kontur tanahnya miring. Sehingga, bila tak ada turap dibangun, maka tanah di sekitar bakal tergerus aliran sungai, ditambah air yang meluap dari atas. Inilah yang membuat kondisi lahan tak stabil dan dikwahatirkan membuat bangunan di atasnya roboh.
[RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Komisi C DPRD Bontang Kunjungi Dishub Kaltim, Sumardi: Terminal Bus Bontang Siap Diresmikan pada Pertengahan Desember 2024
- Kernel PT EUP Kembali Tumpah di Jalan, Faisal Tuntut Pertanggungjawaban Perusahaan
- Maju Pilkada, Muhammad Aswar Resmi Ajukan Pernyataan Siap Mundur dari DPRD Bontang
- Dua Anggota DPRD Bontang Ikut Aksi Kawal Putusan MK
- Tampil sebagai Legislator Termuda, Alfin Rausan Fikry Janji Perjuangkan Aspirasi dan Agenda Kepemudaan di Bontang