Advertorial

Capaian IKD PPU Tertinggi se-Kaltim, Disdukcapil Optimistis Kejar Target Nasional

Muhammad Razil Fauzan — Kaltim Today 22 April 2025 16:35
Capaian IKD PPU Tertinggi se-Kaltim, Disdukcapil Optimistis Kejar Target Nasional
Ilustrasi giat masyarakat dalam menggunakan IKD. (Istimewa)

Kaltimtoday.co, Penajam - Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menjadi daerah dengan capaian tertinggi dalam penerapan Identitas Kependudukan Digital (IKD) di Provinsi Kalimantan Timur. 

Meski target nasional sebesar 30 persen belum tercapai oleh satu pun daerah di Indonesia, realisasi aktivasi IKD di PPU sudah mencapai 14 persen dari total wajib KTP, melampaui capaian kabupaten/kota lain di provinsi ini.

“Jumlah pasti pengguna IKD sudah 14 persen dari total wajib KTP. Jadi jumlah wajib KTP kita 140.750,” kata Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) PPU, Waluyo.

Waluyo menjelaskan bahwa angka 14 persen tersebut menunjukkan respon positif masyarakat terhadap peralihan identitas kependudukan berbasis digital. IKD merupakan program transformasi pelayanan kependudukan dari bentuk fisik ke digital yang dapat diakses melalui gawai pribadi warga. 

Sistem ini mengintegrasikan seluruh data kependudukan, termasuk KTP, KK, dan informasi pelayanan publik lainnya dalam satu aplikasi yang terhubung langsung ke server nasional.

“Nah, 14 persen dari jumlah itu sudah IKD. Alhamdulillah se-Kaltim, PPU yang tertinggi,” ujarnya.

Menurut Waluyo, keberhasilan ini tidak terlepas dari strategi layanan yang dijalankan sejak akhir tahun lalu. Disdukcapil PPU aktif melakukan sosialisasi dan jemput bola, terutama di lingkungan instansi pemerintah, sekolah, dan pelayanan kesehatan. 

Setiap warga yang datang ke kantor Disdukcapil juga langsung ditawarkan aktivasi IKD, selama memiliki smartphone dan jaringan internet yang memadai.

Meskipun begitu, ia tidak menampik bahwa tantangan dalam implementasi IKD masih cukup besar, terutama pada sisi literasi digital masyarakat. 

Tidak semua warga memahami fungsi IKD dan banyak yang masih bergantung pada dokumen fisik sebagai bentuk identitas yang dianggap lebih aman dan nyata. Waluyo mengakui, proses transisi ini butuh waktu dan pendekatan yang berkelanjutan.

“Se-Kaltim pun juga belum ada yang mencapai target nasional. Namun saat ini, yang tertinggi (realisasinya) PPU,” katanya.

[RWT | ADV DISKOMINFO PPU] 



Berita Lainnya