Opini

Debat Pilgub Kaltim 2024: Isran-Hadi vs Rudy-Seno

Kaltim Today
24 Oktober 2024 11:08
Debat Pilgub Kaltim 2024: Isran-Hadi vs Rudy-Seno
Debat perdana Pilgub Kaltim 2024, Isran-Hadi vs Rudy-Seno.

Catatan Rizal Effendi (Jurnalis Senior, Mantan Wali Kota Balikpapan)

DEBAT pertama Pilgub Kaltim 2024 berlangsung pada Rabu (23/10) malam. Acara ini dipindahkan oleh KPU dari ballroom Hotel Mesra ke Plenary Hall GOR HM Kadrie Oening Sempaja Samarinda. Tempatnya memang lebih luas untuk menampung 400 undangan.

Kedua pasangan calon, Isran-Hadi dan Rudy-Seno, masing-masing membawa 150 tim pendukung. Hadir pula pimpinan partai hingga relawan. Ketua tim pemenangan masing-masing pasangan juga hadir. Dari tim Isran-Hadi, tampak Iswan Priyadi. Namun, saya tidak sempat melihat Irianto Lambrie.

Isran juga didampingi putrinya, Rahmi, yang selama ini aktif ikut berkampanye. Selain itu, hadir pula beberapa tokoh, seperti mantan Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang, dan mantan anggota DPD, Abah Nanang.

Ketua KPU Kaltim, Fahmi Idris, membuka debat. Turut hadir pula anggota KPU lainnya serta Ketua Bawaslu Kaltim, Hari Derwanto. Panelis debat diketuai oleh Prof Dr. Zurqoni, M.Ag, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda.

Fahmi berharap tingkat partisipasi pemilih yang datang ke TPS pada 27 November nanti bisa mencapai 77,5 persen. Ia menggambarkan bahwa pada Pemilu Serentak lalu, Kaltim hampir mencapai 80 persen. “Harapan kita, Pilkada Serentak bisa sama suksesnya seperti Pemilu Serentak,” tambahnya.

Debat yang berlangsung selama 120 menit tersebut mengusung tema: "Penguatan Pondasi Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat." Disiarkan secara langsung oleh TVRI Kaltim, acara ini dipandu oleh Angkie Cresentia dan Erwinsyah. Debat dibagi menjadi enam segmen, mulai dari penyampaian visi-misi, menjawab pertanyaan panelis, sesi tanya jawab antarpaslon, hingga pernyataan penutup.

Menurut Fahmi, debat akan dilaksanakan sebanyak tiga kali. Setelah debat pertama, akan dilanjutkan dengan debat kedua dan ketiga. Dua debat terakhir akan digelar di Jakarta, mengingat pertimbangan siaran langsung di stasiun televisi nasional. Debat kedua dijadwalkan pada 3 November.

Suasana debat pertama berlangsung seru. Tim pendukung kedua pasangan terus menyemangati jagoan mereka dengan yel-yel. Pendukung Isran-Hadi kerap bersorak “Pahamlah Ikam,” sementara pendukung Rudy-Seno meneriakkan “Gratispol!!!”

Seperti biasa, Isran-Hadi tampil dengan busana putih, meskipun Isran kali ini tidak memakai kacamata hitamnya. Sementara Rudy-Seno mengenakan pakaian biru muda, sesuai dengan busana yang sering dipakai oleh pendukungnya.

Isran-Hadi mengusung visi-misi dengan angka keramat, 45, yang merujuk pada tahun kemerdekaan Indonesia. Mereka memiliki 1 visi, 5 misi, dan 39 program. Visi mereka tetap sama seperti pada Pilgub pertama, yaitu “Kaltim Berdaulat untuk Semua.”

Mereka menjelaskan bahwa Kaltim Berdaulat bukan berarti Kaltim Merdeka, melainkan Kaltim yang memiliki kemandirian dalam mengemban kewenangan, mengoptimalkan potensi sumber daya alam (SDA) serta jasa lingkungan, didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni, tata kelola pemerintahan yang baik, infrastruktur yang memadai, dan ketahanan sosial-ekologi yang tangguh.

Selain itu, Isran-Hadi juga memaparkan 8 program komitmen mereka, antara lain: penguatan transformasi ekonomi, peningkatan pendapatan daerah, beasiswa sebesar Rp 2,5 triliun, peningkatan pelayanan kesehatan, pembangunan 25 ribu rumah layak huni, penuntasan 100 persen jalan provinsi, peningkatan penyerapan tenaga kerja, serta pengembangan agribisnis dan pembangunan pedesaan.

Di sisi lain, Rudy-Seno juga menyampaikan visi-misi mereka, yang salah satu program unggulannya adalah "Gratispol," yang mencakup gratis sekolah hingga S3, biaya berobat, makanan bergizi, seragam sekolah, hingga haji dan umrah gratis untuk seluruh marbot.

Isran Tampil Tenang 

Dalam debat ini, Rudy-Seno mencoba menyerang Isran-Hadi dengan sejumlah data. Menurut Rudy, APBD Kaltim luar biasa besar, nomor 5 secara nasional dan terbesar di Kalimantan. Namun, angka kemiskinan Kaltim masih di atas Kalsel dan Kalteng, angka stunting juga di atas rata-rata nasional, serta tingkat pengangguran yang masih tinggi. Karena itu, Rudy-Seno berjanji untuk membawa Kaltim menuju kemakmuran. “Kami siap mewujudkan Kaltim emas, Kaltim yang Sejahtera,” tandasnya.

Namun, Isran-Hadi mampu menangkis serangan tersebut. Isran tampil tenang dan tidak banyak mengumbar pernyataan. Bahkan, beberapa jawabannya cukup menggelitik. Mereka sering meluruskan data yang disampaikan lawan. Misalnya, ketika Rudy menyebut "10 kecamatan," Isran dengan santai meluruskan, “Yang benar 10 kabupaten/kota,” ujarnya sambil tersenyum.

Ketika Seno mengkritik Hadi terkait angka stunting, Hadi menjawab bahwa data yang digunakan tidak urut dan kurang terbaru. Sebagai mantan Wakil Gubernur yang juga menangani stunting, Hadi menegaskan bahwa angka stunting Kaltim pada tahun 2020 memang tinggi pasca-Covid. Namun, pada 2022 angka tersebut sudah turun menjadi 22,9 persen, dan pada Desember 2023 turun lagi menjadi 18,3 persen. Hingga Juli 2024, angka stunting di Kaltim sudah mencapai 14,5 persen. "Jadi sekarang angkanya sudah di bawah nasional," jelas Hadi.

Ketika Rudy menyinggung tingginya angka SILPA (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran) APBD Kaltim, Isran menjawab bahwa sebagian besar berasal dari penghematan. "Uangnya ada, tidak dikorupsi," tegasnya.

Hadi juga mempertanyakan program haji dan umrah gratis yang ditawarkan oleh Rudy-Seno. “Apa nomenklaturnya, dan berapa banyak yang bisa diberangkatkan?” tanyanya. Seno menjawab bahwa hal tersebut mungkin dilaksanakan karena besarnya APBD Kaltim. “Nanti akan kami konsultasikan juga ke Mendagri,” kata Rudy.

Isran-Hadi juga sempat meluruskan pertanyaan panelis soal penurunan anggaran APBN untuk pembangunan IKN (Ibu Kota Negara). “Itu bukan wewenang daerah, tapi tanggung jawab pemerintah pusat. Tidak terkait langsung dengan Kaltim,” jelas Isran.

Ketika Isran diberi kesempatan bertanya, ia membuat pernyataan yang mengundang tawa. “Saya tidak berani bertanya, nanti takut dilaporkan ke polisi,” katanya sambil tersenyum.

Sekitar pukul 23.00, debat pun berakhir. Kedua pasangan saling bersalaman dan tertawa bersama. Isran dan Hadi langsung dielu-elukan oleh pendukung mereka yang yakin bahwa pasangan ini telah berhasil mengungguli lawan mereka. “Pahamlah Ikam berhasil mengalahkan Gratispol,” kata seorang pendukung bernama Ina dengan penuh semangat. (*)



Berita Lainnya