Daerah

Dinsos PM Canangkan 2 Rumah Kreasi untuk Anjal Gepeng, Ditargetkan Mulai Beroperasi 2024

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 14 Juli 2023 12:58
Dinsos PM Canangkan 2 Rumah Kreasi untuk Anjal Gepeng, Ditargetkan Mulai Beroperasi 2024
Kepala Dinsos PM Kota Samarinda, Isfihani. (Defrico/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos PM) Samarinda berencana membuat dua rumah kreasi untuk anjal dan gepeng. Dinsos PM menargetkan, pada 2024 mendatang sudah mulai beroperasi. 

Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Dinsos PM Samarinda, Isfihani usai menghadiri Hearing Progres Kegiatan Tahun Berjalan Anggaran 2023 dan Rencana Usulan Tahun 2024 di DPRD Samarinda pada Jumat (14/7/2023).

"Rencananya, kami akan membuat dua Rumah Kreasi untuk memberdayakan anjal dan gepeng," kata Isfihani.

Rumah Kreasi tersebut merupakan sebuah wadah pelatihan untuk anjal dan gepeng, yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mereka. Anggota dewan juga berniat membuat sebuah kurikulum khusus untuk anjal dan gepeng.

"Mereka akan mendapatkan pendidikan di rumah kreasi, dan ini mau dibuat dulu kurikulumnya dengan anggota dewan. Spektrumnya 70 persen keterampilan, 30 persen pendidikannya," ungkap Isfihani.

Dinsos PM akan berkolaborasi dengan beberapa OPD terkait, dalam mengisi tenaga pendidik di Rumah Kreasi. Mulai dari Disnaker, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, BLKI, dan lain-lain.

"Misal kita kolaborasi dengan BLKI, bisa saja nanti ada pelatihan anjal gepeng untuk menyupir alat berat," ujarnya.

Dia menargetkan, program rumah kreasi tersebut dapat beroperasi pada awal 2024. Ia berharap, anjal dan gepeng di Samarinda bisa diminimalisir melalui program tersebut.

"Untuk program rumah kreasi, bisa melalui anggaran perubahan 2023 jika disetujui, kalau tidak nanti di anggaran murni 2024," ucapnya.

Sementara itu, Dinsos PM juga berupaya menuntaskan angka miskin esktrem di akhir tahun 2024. Saat ini, 6.973 jiwa masyarakat Samarinda masuk kategori miskin ekstrem. Untuk anak SD-SMP kategori miskin ekstrem, tercatat sebanyak kurang lebih 1.600 jiwa.

"Tadi kami usulkan juga, untuk anggaran pengentasan masalah sosial di Samarinda sebelumnya Rp 14 miliar, dan akan naik menjadi Rp 26 miliar jika disetujui," imbuhnya. 

Pihaknya juga mengusulkan agar siswa SD-SMP kategori miskin ekstrem agar bisa mendapatkan program Kartu Indonesia Pintar sehingga tak perlu membayar sekolah.

[RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya