Kaltim

Disdikbud Kaltim Terus Berupaya Tambah Daftar Warisan Budaya Tak Benda Agar Tidak Diklaim Pihak Lain

Kaltim Today
22 Oktober 2022 07:49
Disdikbud Kaltim Terus Berupaya Tambah Daftar Warisan Budaya Tak Benda Agar Tidak Diklaim Pihak Lain
Kabid Kebudayaan Disdikbud Kaltim, Yekti Utami.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim melalui Bidang Kebudayaan selalu berupaya untuk menjaga warisan budaya di Benua Etam. Salah satunya dengan mendaftarkan 30 warisan budaya tak benda (WBTB) di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Sejak 2013 sampai 2021, ada 30 WBTB dari Kaltim yang telah terdaftar di Kemendikbud. Bahkan terbaru, ada tambahan 7 karya budaya yang ditetapkan sebagai WBTB. Di antaranya Tarsul Kutai, Naik Ayun, Nutuk Beham, Begasing Kutai, Muang, Param Api, dan Gambus Paser.

Terdaftarnya warisan kebudayaan asli Kaltim itu mengartikan bahwa, pihak lain tidak bisa mengklaim secara sepihak sebagai miliknya.

Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan, Yekti Utami menjelaskan, dengan adanya pendaftaraan kebudayaan asli juga jadi salah satu upaya dari Disdikbud Kaltim untuk melindungi dan melestarikan budaya asli Benua Etam. Apalagi, mengingat kebudayaan di Kaltim terkadang juga mempunyai kemiripan dengan budaya di daerah lain.

“Sama saja artinya kami melindungi dan melestarikan budaya. Ini menjadi salah satu tugas kami di Disdikbud Kaltim, terutama bidang kebudayaan, untuk melakukan itu,” ungkapnya.

30 WBTB Kaltim yang sudah terdaftar sebelumnya adalah Belian Bawo, Rumah Panjang Dayak, Ulap Doyo, Hudoq, pakaian kulit kayu, mandau Kaltim, Blontang Kaltim, UU Kerajaan Kutai (UU Panji Selaten), upacara adat Klangkai, Lom Plai, Sarung Samarinda, Erau Adat Kutai, Petis Udang Paser, Ronggeng Paser, Ngarang, Dewa Memanah, Ganjur, Ngerangkau, Tari Gong, Tari Perang, Suling Dewa, Kelentangan Kubar, Sapeq, Genikng, Tari Topeng Kemindu, Datung Ngentau, Kanjet Lasan, Belian Namang, Punan Leto, dan Bekenjong.

"Adanya upaya pelestarian ini, kami berharap perlahan kebudayaan-kebudayaan itu akan terus hidup. Kami juga mendorong pelestarian budaya ini lewat acara-acara besar pemerintahan," ungkap Yekti lagi.

Bertambahnya daftar WBTB di Kaltim juga diharapkan mampu membuat masyarakat atau bahkan anak muda untuk sadar dan tidak melupakan identitas kebudayaan tersebut. Sebab dari sana, terbentuklah masyarakat yang hidup saat ini

[YMD | RWT | ADV DISDIKBUD KALTIM]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram “Kaltimtoday.co”, caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya