Kukar
Dorong Penguatan Literasi Statistik, Komisi X DPR RI Nilai Kukar Jadi Contoh Kesiapan Hadapi Sensus Ekonomi 2026
 
                    Kaltimtoday.co, Tenggarong - Menyambut Sensus Ekonomi 2026, Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menilai peningkatan literasi statistik di masyarakat menjadi kunci untuk memastikan data ekonomi daerah akurat dan bisa diandalkan. Kutai Kartanegara (Kukar) pun disebutnya sebagai salah satu daerah yang sudah menunjukkan kesiapan melalui dukungan aktif warga dan pelaku usaha.
Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya data kini menjadi perhatian utama pemerintah dan Badan Pusat Statistik (BPS) menjelang pelaksanaan Sensus Ekonomi 2026 (SE2026).
Hetifah Sjaifudian, yang juga anggota DPR RI daerah pemilihan Kalimantan Timur, menyebutkan bahwa literasi statistik bukan sekadar soal angka.
“Pemahaman masyarakat terhadap data akan menentukan arah pembangunan. Tanpa data yang valid, kebijakan publik bisa meleset dari sasaran,” ujarnya di kegiatan sosialisasi Sensus Ekonomi dan Peningkatan Literasi Statistik Masyarakat di Hotel Grand Fatma Tenggarong, Jumat (31/10/2025).
Ia menegaskan, masyarakat perlu melihat sensus bukan sebagai kegiatan birokratis, melainkan sebagai sarana memastikan pembangunan berjalan sesuai kebutuhan nyata di lapangan. Karena itu, ia mendorong partisipasi aktif warga Kukar agar data ekonomi yang dihasilkan benar-benar mencerminkan kondisi sebenarnya.
Apresiasi juga diberikan Hetifah kepada BPS yang terus hadir langsung di tengah masyarakat. Menurutnya, upaya meningkatkan literasi statistik hingga ke daerah menjadi investasi jangka panjang dalam membangun budaya berbasis data. “Saya senang BPS tidak hanya mencatat, tapi juga mengedukasi,” tuturnya.
Dalam sesi diskusi, Kepala BPS Provinsi Kalimantan Timur Yusniar Juliana menambahkan bahwa, Kalimantan Timur memiliki posisi strategis menjelang pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN). Ia menilai hasil Sensus Ekonomi akan berperan penting dalam menyusun peta potensi ekonomi daerah di masa transisi pembangunan tersebut.
“Data sensus menjadi dasar untuk perencanaan ekonomi yang adaptif, terutama bagi daerah penyangga IKN seperti Kukar,” ungkap Yusniar.
Antusiasme peserta terlihat dari partisipasi pelaku UMKM, mahasiswa, dan tokoh masyarakat. Banyak di antara mereka mengaku baru memahami bahwa data ekonomi skala kecil pun berpengaruh besar terhadap arah kebijakan pemerintah.
Salah satu peserta, Yuliana pelaku UMKM kuliner di Tenggarong mengaku kegiatan tersebut membuka wawasan baru. “Ternyata usaha kecil seperti kami punya kontribusi besar untuk data ekonomi. Jadi kami siap didata dengan benar,” katanya.
Hal senada disampaikan Sumarni, tokoh masyarakat Tenggarong, yang berjanji ikut membantu menyebarkan informasi sensus di lingkungannya. Ia menilai edukasi seperti ini penting agar masyarakat tidak salah paham dengan proses pendataan.
“Saya akan bantu menyampaikan kepada warga sekitar supaya jangan takut didata. Sensus ini untuk kepentingan kita bersama agar pembangunan lebih tepat sasaran,” tutupnya.
[RWT]
Related Posts
- Sambut Komisi V DPR RI, Gubernur Kaltim Adukan Beras Seharga Rp1,2 Juta per 25 Kg
- BPS Catat Angka Kemiskinan di Kaltim Turun Jadi 5,17 Persen per Maret 2025
- Ribuan Dana Bansos Gagal Cair akibat Salah Nama, DPR Minta Audit Total
- Komisi II DPR RI Desak Mendagri Soal Pendanaan PSU Pilkada 2024
- DPR Usulkan Insentif bagi Pengusaha Hotel yang Terdampak Efisiensi Anggaran
 




 




