Internasional
Gencatan Senjata Berakhir, Israel Ingin Segera Lenyapkan Hamas
Kaltimtoday.co - Al Jazeera melaporkan di lokasi pemboman di Khan Younis, yang menjadi sasaran penembakan Israel hanya beberapa jam setelah gencatan senjata dengan Hamas berakhir. Gencatan senjata konflik Israel-Palestina sendiri telah berakhir pada Jumat (1/12/2023).
Bahkan tentara Israel juga telah menjatuhkan selebaran di Kota Khan Younis yang meminta penduduk untuk mengungsi karena mereka yakin bahwa anggota militer senior kelompok Hamas bersembunyi di kota tersebut pada Jumat (1/12/2023) pagi waktu setempat.
View this post on Instagram
Perang yang Berlanjut Setelah Berakhirnya Gencatan Senjata
Perang Israel dengan Hamas kembali pecah pada Jumat (1/12/2023), ketika serangan udara Israel menghantam rumah dan bangunan di Jalur Gaza beberapa menit setelah gencatan senjata selama seminggu berakhir. Puluhan warga Palestina tewas dan Israel menyebarkan selebaran di Kota Gaza dan bagian selatan wilayah tersebut, mendesak warga sipil untuk melarikan diri guna menghindari pertempuran.
Sebagai balasannya Militan di Gaza kembali menembakkan roket ke Israel, dan pertempuran pun terjadi antara Israel dan militan Hizbullah yang beroperasi di sepanjang perbatasan utara dengan Lebanon.
Dimulainya kembali perang mengancam akan menambah penderitaan di Gaza. Sekitar 2 juta orang – hampir seluruh penduduknya – berdesakan di wilayah selatan, tempat Israel mendesak warganya untuk pindah pada awal perang dan sejak itu berjanji untuk memperluas serangan daratnya. Karena tidak dapat pergi ke Gaza utara atau negara tetangga Mesir, satu-satunya jalan keluar mereka adalah dengan berpindah-pindah dalam wilayah seluas 85 mil persegi (220 kilometer persegi).
Kekhawatiran Mengenai Sandera yang Masih Ditahan Oleh Masing-masing Pihak
Permusuhan yang kembali terjadi ini juga meningkatkan kekhawatiran karena sekitar 140 sandera masih disandera oleh Hamas dan militan lainnya, setelah lebih dari 100 orang dibebaskan selama gencatan senjata. Tentara Israel sendiri telah mengatakan pada Jumat (1/12/2023) bahwa pihaknya telah mengkonfirmasi kematian empat sandera lagi, sehingga total korban tewas menjadi tujuh.
Qatar, yang berperan sebagai mediator bersama Mesir, mengatakan para perunding masih berusaha mencapai kesepakatan untuk memulihkan gencatan senjata. Sedangkan Israel dan Hamas saling menyalahkan karena mengakhiri gencatan senjata.
Satu hari sebelum gencatan senjata berakhir, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mendesak para pejabat Israel untuk berbuat lebih banyak guna melindungi warga sipil Palestina saat mereka berupaya menghancurkan Hamas namun, entah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan mengindahkan seruan Amerika Serikat atau tidak karena mereka hanya ingin membebaskan sandera dan melenyapkan Hamas.
[Kontributor - Nur Jayanti | Editor - Diah Putri]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- WHO: 28 Tenaga Medis di Lebanon Tewas dalam Sehari akibat Serangan Israel
- Sekjen PBB Antonio Guterres Dilarang Masuk Israel, Disebut Persona Non-Grata
- Iran Luncurkan 180 Rudal ke Israel Setelah Pasukan Darat Israel Masuk Lebanon
- Hamas Bunuh Sandera Israel, Gedung Putih Peringatkan Serangan Iran yang Bakal Segera Terjadi
- Mengenal Yahya Sinwar, Pemimpin Baru Hamas yang Gantikan Ismail Haniyeh