Opini

Kang Dedy, Kamil, dan Lucky

Kaltim Today
14 April 2025 08:53
Kang Dedy, Kamil, dan Lucky
Kang Emil dengan sepeda motor kesukaannya.(Ist)

Catatan Rizal Effendi

TIGA tokoh Jawa Barat lagi viral. Namanya minggu-minggu ini disebut-sebut di seluruh jagat. Mulai di jagat nyata sampai di dunia maya. Ada yang menilai trio tokoh ini terbilang cemerlang, tapi banyak juga yang mencela, mencibir, dan bahkan menghujat mereka.

Ketiga tokoh itu adalah Dedi Mulyadi (53), yang akrab dipanggil Kang Dedi. Lalu Ridwan Kamil (53), yang populer dipanggil RK atau Kang Emil dan satunya lagi Lucky Hakim (45).  

Kang Dedi adalah Gubernur Jawa Barat sekarang. Sebelumnya pernah menjadi bupati Purwakarta, anggota DPRD Jabar dan anggota DPR RI. Kariernya memang kinclong.

Ada yang bilang Kang Dedi pintar membaca arah angin. Sebelumnya dia di Golkar lalu nyeberang ke Gerindra di mana ketua umumnya Prabowo Subianto terpilih menjadi presiden. Situasi itu membuka jalan dia melangkah lebih mulus ke kursi Gubernur Jabar.  

Gubernur Jabar sebelumnya adalah Ridwan Kamil. Belakangan dia bergabung ke Golkar. Pada Pilkada Serentak 2024 dia didorong mengikuti Pilgub DKI Jakarta. Ada yang menduga itu untuk memuluskan Kang Dedi di Pilgub Jabar. Ternyata Kang Emil kalah di Jakarta, sedang Kang Dedi melenggang mulus di Jabar.

Sebagai gubernur di provinsi terbanyak penduduknya di Indonesia (49,86 juta jiwa), Kang Dedi membuat berbagai gebrakan yang membuat namanya menjadi buah bibir. Penampilannya khas dengan ikat kepala putih, yang disebut udeng sunda. Gaya kerjanya suka di lapangan dan ngomong ceplas-ceplos, sehingga menjadi pusat perhatian terutama dari kalangan media.

Dedi membongkar tempat rekreasi Hibisc di Puncak Bogor karena melanggar izin pengelolaan lahan. Selain juga berkaitan dengan penanggulangan masalah banjir, yang membuat dia berani melakukan penataan lingkungan.

Sejumlah sekolah dan murid di Jabar kecewa berat karena Gubernur Dedi mengeluarkan kebijakan melarang kegiatan study tour ke luar daerah. Alasannya untuk meringankan beban finansial orangtua dan mengurangi risiko keselamatan siswa.

Dia juga menyoroti beberapa hasil kerja pendahulunya. Misalnya dia mengungkap soal pembangunan Masjid Al Jabbar, yang ternyata menguras banyak dana APBD karena harus melunasi utang dari dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Tiap tahun Pemprov Jabar harus membayar cicilan sebesar Rp500 miliar hingga 2029. Belum lagi tiap tahun mengeluarkan dana pemeliharaan masjid cukup besar yaitu mencapai Rp42 miliar.

Meski lancar di politik, kehidupan rumah tangga Kang Dedi terkesan tidak baik-baik saja. Dia pernah menikah siri dengan Sri Mulyawati, temannya di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Lalu kemudian menikah resmi dengan Anne Ratna Mustika, mantan Mojang Purwakarta yang belakangan juga menjabat bupati Purwakarta.

Mereka dikaruniai dua anak. Tapi 22 Februari 2023 mereka bercerai. Anne sudah menikah lagi, sedang Kang Dedi sejauh ini belum jelas. Ada kabar dia menikah lagi dengan wanita cantik asal Cirebon. Pernah juga disebut-sebut dengan Ayu Ting-Ting.

Pihak tertentu menuduh apa yang dilakukan Kang Dedi adalah settingan saja. Dia mencontoh gaya Jokowi yang ketika jadi gubernur DKI viral gara-gara nyusup ke gorong-gorong. Siapa tahu ada jalan juga buat Kang Dedi jadi calon presiden atau cawapres 2030.

Sebuah cuitan di medsos menyerukan agar netizen tidak memosting konten Gubernur Dedi Mulyadi. Karena itu sengaja dibuat untuk kepentingan politik 2030. Ada juga yang menuduh Kang Dedi sebagai seorang penghayat  sunda wiwitan.

KANG EMIL DIHABISI

Ada yang membaca Kang Emil lagi dihabisi. Apalagi saat ini dia lagi diguncang dengan isu perselingkuhan. Banyak yang menghujatnya, tapi ada juga yang membela. Mana yang benar? Tidak gampang juga memastikannya. Mungkin kita lihat saja apa jadinya nanti. Melalui kuasa hukumnya, Kang Emil membantah keras apa yang dituduhkan kepadanya.

Sebelum kasus ini, Kang Emil juga tengah berhadapan dengan KPK. Rumahnya digeledah, sejumlah aset disita dan dia bakal diperiksa KPK menyusul terbongkarnya kasus dugaan korupsi ratusan miliar rupiah di Bank Jawa Barat (BJB).

Selain menggeledah rumah dan menyita sejumlah barang bukti termasuk sepeda motor, KPK memastikan akan memanggil Ridwan Kamil untuk mendalami perannya dalam kasus tersebut.

Dengan sejumlah masalah yang dihadapi, banyak yang memprediksi karier politik RK di masa datang akan gelap. Tadinya dia diprediksi bakal menjadi calon menteri pengganti jika ada reshuffle atau menjadi kepala Otorita IKN menggantikan Basuki Hadimuljono. RK ditunjuk Presiden Jokowi menjadi kurator atau pengawas di IKN.

Ada yang menggadang-gadang dia menjadi capres atau cawapres 2030. Boleh dibilang tokoh elite Golkar yang banyak dikenal masyarakat adalah RK. Rasanya Golkar tak punya calon capres sepopuler RK.

Satu lagi tokoh Jabar yang jadi sorotan publik yaitu Lucky Hakim, bupati Indramayu sekarang. Dia jadi pembicaraan dan hujatan gara-gara wisata ke Jepang bersama keluarga tanpa mengantongi izin dari Mendagri.

Lucky beranggapan izin hanya dilakukan pada hari kerja saja. Karena dia berangkat pada hari libur, jadi menganggap tak perlu mengajukan izin. “Saya minta maaf atas kekeliruan ini,” katanya. Dia ditegur Gubernur Dedi dan diperiksa oleh Inspektorat Kemendagri.

Indramayu adalah kabupaten termiskin di Jabar dengan persentase kemiskinan mencapai 12,13 persen. Artinya sebanyak 1.871.832 penduduk Indramayu hidup di bawah garis kemiskinan.

Ada yang menduga kelakuan Lucky itu hanya settingan. Biar viral dan menjadi buah bibir seperti Kang Dedi dan Kang Emil. Soalnya Lucky jago akting. Sebelum terjun ke politik dia adalah pemain film, model, dan penulis.

Lucky pernah menjadi wakil bupati Indramayu. Jadi bukan orang baru di pemerintahan. Pasti sedikit banyak sudah mengerti urusan izin ke atasan. Tak mungkin juga waktu berangkat dia tak memberitahu sekda atau asisten. Pasti dia sempat diingatkan tentang tatakrama perizinan.

Kang Dedi, Kang Emil, dan Lucky memang sukses jadi media darling. Tapi dia harus siap mental. Tidak yang baik-baik saja diposting orang, tapi juga yang jelek-jelek. Jejak digitalnya mudah sekali dilacak dan diviralkan.(*)


*) Opini penulis ini merupakan tanggung jawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi kaltimtoday.co

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya