Daerah
Kritik Soal Kelangkaan Gas LPG 3 Kg, Pengamat Sebut Masih Banyak Distribusi Salah Sasaran

Kaltimtoday.co, Samarinda - Pengamat Ekonomi Kalimantan Timur (Kaltim), Purwadi mengkritisi permasalahan kelangkaan gas LPG 3 kg yang terjadi di wilayah Kaltim, khususnya Samarinda.
Pasalnya, kelangkaan gas melon ini sangat berdampak bagi masyarakat, terutama para pedagang ataupun pelaku UMKM. Dari pengecer saja, per tabung gas melon dibanderol seharga Rp 35 ribu - Rp 50 ribu.
Purwadi menjelaskan, kelangkaan ini masih sering terjadi karena distribusi gas LPG yang kurang tepat sasaran. Dalam hal ini, pemerintah kota hingga Pertamina punya wewenang untuk mengatasi masalah tersebut.
"Masih banyak distribusi yang salah sasaran, jangan hanya buat kebijakan di atas meja. Harus sering dilakukan pemantauan di lapangan," ungkapnya pada Sabtu (13/1/2024).
Lebih lanjut, ia menilai jika pihak Pertamina sering kali melakukan pendistribusian, hanya pada waktu-waktu kelangkaan saja. Padahal, tabung gas merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat Kaltim, khususnya Samarinda.
“Ini kan menyangkut dapur masyarakat. Kalau gas elpijinya macet, UMKM juga akan macet juga. Sudah mahal susah dicari lagi,” bebernya.
Selain itu, Purwadi mengungkapkan bahwa pihak Pertamina seharusnya lebih tegas dalam pemantauan distribusi di lapangan. Bahkan, ia percaya jika Pertamina bisa mengantisipasi sejak awal, sebelum terjadi kelangkaan seperti sekarang.
"Mereka kan punya data soal pendistribusian. Itu bisa dibuat untuk proyeksi ke depannya. Jangan sampai, distribusi tabung ini tidak maksimal," ungkapnya.
Dia pun mendesak pemerintah dan Pertamina, agar bisa menstabilkan harga tabung gas subsidi, di tengah kelangkaan gas melon saat ini.
"Saya ingin pihak terkait punya langkah konkret untuk mengatasi kelangkaan ini," tutupnya.
[RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Disdag Awasi Ketat Pasokan Beras Samarinda, Bantah Peredaran Produk Oplosan
- Big Mall Samarinda Kembali Terbakar, Disdamkar Beberkan Dugaan Korlesting
- Biaya Tes Psikologi sampai Seragam Jadi Sorotan, Wakasek SMPN 8 Samarinda Buka Suara
- Polresta Samarinda Bongkar Sindikat Pecah Kaca Mobil Lintas Provinsi, Satu Tewas Saat Melarikan Diri
- Kelewat Mahal hingga Tembus Rp 1,3 Juta, Andi Harun Bakal Terapkan Standar Harga Seragam Sekolah di Samarinda