Internasional
Meluasnya Tren Vape di Kalangan Remaja, Australia Mulai Stop Impor Vape Pada 2024
Kaltimtoday.co - Kebiasaan merokok menggunakan rokok elektrik atau vaping di kalangan remaja cukup memprihatinkan. Banyak siswa yang menganggap rokok elektrik lebih aman daripada rokok tembakau biasa. Nyatanya, rokok elektrik juga mengandung nikotin yang sama bahayanya.
Penggunaan rokok elektrik dapat merusak otak dan akan meningkatkan kecenderungan konsumsi obat terlarang. Hal ini menjadi salah satu alasan Australia membuat kebijakan melarang impor rokok elektrik masuk ke negaranya.
Australia akan melarang impor rokok elektrik sekali pakai mulai 2023 mendatang untuk memerangi popularitas mereka di kalangan anak muda.
View this post on Instagram
Australia Larang Impor Rokok Elektrik di 2024
Dilansir dari Al Jazeera, Australia akan memperkenalkan Undang-Undang pada 2024 tentang larangan pembuatan, iklan, dan pasokan vape sekali pakai. Pejabat kesehatan Australia mendukung langkah tersebut. Fakta dilapangan, rokok elektrik yang awalnya dipasarkan sebagai alat berhenti merokok, beralih fungsi menjadi produk rekreasi yang berbahaya.
Asosiasi Medis Australia memuji tindakan pemerintah dan mencatat bahwa sekitar satu dari tujuh anak berusia 14-17 tahun saat ini menggunakan vape.
Dorongan ini bertujuan menghentikan penggunaan vaping untuk hiburan pengganti kebiasaan merokok masyarakat Australia. Vaping dipasarkan sebagai cara untuk berhenti merokok, namun menteri kesehatan Australia mengatakan vaping telah menciptakan generasi baru ketergantungan nikotin.
Vape atau rokok elektrik adalah perangkat bertenaga baterai lithium yang memiliki kartrid berisi cairan yang mengandung nikotin, perasa buatan, dan berbagai bahan kimia lainnya. Membeli atau mengimpor rokok elektrik atau vape nikotin tanpa resep dokter merupakan tindakan ilegal sejak 2021. Namun meskipun adanya pembatasan, tingkat kecanduan terus meroket.
Alasan Australia Larang Impor Vape Tahun 2024
Sebuah studi dari Universitas Sydney awal tahun ini menemukan bahwa lebih dari seperempat remaja berusia 14-17 tahun pernah menggunakan vape. Para ahli telah memperingatkan mengenai dampak jangka panjang dari vaping. Para ilmuwan yang mempelajari cairan yang digunakan dalam vape telah memperingatkan bahwa cairan tersebut mengandung serangkaian bahan kimia yang diketahui berdampak pada kesehatan paru-paru.
“Semua pemerintah Australia berkomitmen untuk bekerja sama menghentikan pertumbuhan vaping yang mengganggu di kalangan generasi muda kita,” kata Mark Butler selaku Menteri Kesehatan Australia (28/11/2023), disadur dari BBC (29/11/2023)
Pengumuman Australia ini disampaikan hanya beberapa hari setelah pemerintah Selandia Baru membatalkan larangan merokok yang merupakan kebijakan utama dunia untuk membayar pemotongan pajak.
[Kontributor - Nur Jayanti | Editor - Diah Putri]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Aturan Baru dalam PP Kesehatan 2024: Alat Kontrasepsi Remaja hingga Batasan Usia Merokok
- Hari Kanker Paru-Paru Sedunia, Ini Sejarahnya
- Pengelola EO Nilai Pemkot Bontang Tebang Pilih dan Tak Konsisten Terapkan Perda Iklan dan Kawasan Tanpa Rokok
- Cukai Tembakau Naik 10%, Berikut Daftar Harga Rokok Terbaru Per 1 Januari 2024
- Australia dan Kaltim Siap Kolaborasi Tingkatkan Industri Peternakan di Kukar