Daerah
Membanggakan, Warga Binaan Lapas Bontang Tembus 13 Besar Lomba Cipta Lagu Fest 2.0
Kaltimtoday.co, Bontang - Prestasi membanggakan dicetak salah satu warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Klas IIA Bontang, Ariandy Edas Saputra. Pria 28 tahun itu berhasil masuk 13 besar dalam Cipta Lagu Fest 2.0 garapan Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Dispoparekraf) Bontang.
Lagu berjudul "Dengan Orang Lain" itu bercerita tentang hubungan percintaan dua kekasih yang mulai berada di ujung tanduk. Relasi romantis yang dulunya penuh cinta kini berubah dingin lantaran salah satu pihak mulai menunjukkan sikap tak menghargai pasangan.
"Ini relate [terkait] dengan kehidupan sendiri juga dengar cerita cinta teman-teman dekat yang kurang lebih sama. Dari situ ide lagu ini bermula," kata sang penulis lagu, Ariandy Edas Saputra, ketika diwawancara belum lama ini.
Butuh waktu sekitar empat bulan untuk menggarap lagu ini. Sejumlah tantangan pun dihadapi Edas dalam proses penggarapannya. Di antaranya, membangun kepercayaan diri dan orang-orang sekitar, bahwa dirinya tetap bisa berkarya kendati dalam keterbatasan. Dan paling berat, sebutnya, mengubah stigma yang kerap dilekatkan pada penghuni lapas.
"Banyak orang menilai penghuni lapas penjahat semua, orang yang dari lapas enggak perlu dikasih kesempatan," sebutnya lirih.
"Padahal, dalam hidup manusia, ada momen di mana mungkin kita melakukan salah dan khilaf. Di sini, kami berusaha memperbaiki diri dan jadi pribadi lebih baik. Semoga melalui karya ini, orang-orang bisa lihat aku, dan teman-teman sesama penghuni lapas, bahwa kami tetaplah manusia yang punya nilai, dan tetap bisa berdaya."
Adapun, dalam proses penggarapan lagu, Edas banyak dibantuk kawan-kawannya dari Lantang Band-- grub musik binaan Lapas Bontang. Selain itu, Edas mengaku bisa menciptakan lagu, terus menggembangkan minat dan bakatnya di musik tak lepas dari dukungan besar Lapas Bontang. Menurutnya, pihak Lapas selalu memberi ruang bagi dirinya, pun teman-temanya yang lain sesama warga binaan, untuk berkembang, mengembangkan diri sesuai minat dan bakat, serta menjadi pribadi yang lebih baik.
Edas mengatakan, dirinya mendapat informasi lolos 13 besar Cipta Lagu Fest 2.0 ini 13 Oktober 2024. Tak lama usai diumumkan lolos, di bawah izin dan asesmen Lapas, dia mengikuti take vokal tahap satu pada 15 Oktober 2024 di Taman Musik Studio. Kemudian latihan live session launching 1 November 2024. Dan gongnya, lagu ciptaanya dan peserta lain yang lolos festival ini akan diperkenalkan ke publik pada Senin, 4 November 2024 di Hotel Grand Mutiara Bontang.
"Saya enggak mungkin bisa ciptakan lagu, latihan [musik], bahkan sampai lolos festival cipta lagu ini tanpa dukungan besar dari Lapas Bontang," ujar pria asal Sangatta, Kutai Timur ini.
Sementara itu, Kepala Seksi Pembinaan Narapidana dan Anak Didik Lapas Bontang, Riza Mardani menjelaskan, pihaknya menyambut baik keberhasilan Edas lolos dalam Cipta Lagu Fest 2.0 ini. Menurutnya, ini jadi bukti bahwa penghuni lapas, khususnya Lapas Bontang, masih bisa berdaya, mengembangkan minat bakat, kendati menjalani masa tahanan.
"Sebisa mungkin kami coba fasilitasi minat dan bakat mereka [warga binaan]," kata Riza ketika dihubungi belum lama ini.
Riza menjelaskan awal mula Edas bisa mengikuti festival cipta lagu ini. Mulanya, kata dia, Dispoparekraf Bontang mengundang Lapas untuk mengirim salah satu warganya, Edas ikut kegiatan ini. Mereka menyampaikan undangan lantaran tahu ada sejumlah warga binaan Lapas yang punya bakat di musik, spesifik menciptakan lagu.
"Karena kami lembaga resmi pemerintah, kami minta undangannya dikirim secara resmi. Lalu undangan itu kami lanjutkan ke atasan," kata Riza menceritakan.
Undangan itu kemudian dilanjutkan ke Kalapas Bontang untuk mendapat disposisi, dan selanjutnya diproses untuk dilakukan sidang TPP. Sidang ini diikuti 9 orang pejabat Lapas Bontang. Sidang diperlukan untuk menilai apakah warga binaan yang bersangkutan layak ikut kegiatan. Setelah disidangkan, mereka sepakat Edas layak ikut. Ada sejumlah pertimbangan ia diizinkan. Paling utama ialah sikapnya di Lapas yang dinilai cukup baik, dan dari aspek keamanan pun bisa dikontrol ketika di luar.
"Alhamdulillah dari berbagai pertimbangan, akhirnya kami setuju untuk ikut kegiatan ini. Bagus juga untuk warga binaan kami bisa mengaktualisasikan diri dengan cara positif. Dan ini juga bisa beri citra positif untuk Lapas Bontang," bebernya.
Kata Riza, berbagai dukungan diberikan Lapas Bontang kepada warga binaanya supaya bisa menjadi pribadi lebih baik dan tetap berdaya saing. Misal untuk Edas dan warga binaan lain yang punya bakat di musik. Mereka diberi akses untuk menggunakan alat musik yang ada di Lapas, normalnya tiga kali sepekan. Dalam proses mengikuti lomba cipta lagu ini, dukungan justru ditambahkan. Di mana, Lapas memberikan akses untuk melihat referensi lirik dan lagu di internet untuk Edas, di bawah pengawasan mereka.
Secara umum, kata Riza, ada dua bentuk pembinaan di Lapas Bontang, yakni kepribadian dan kemandirian. Aspek kepribadian misalnya dari sisi mental, rohani, dan spiritual. Kemudian untuk kemandirian, mereka diberikan berbagai pelatihan agar bisa terus beraktivitas positif selama menjalani masa tahanan, pun agar tetap relevan dengan kebutuhan skill masa kini. Misalnya, Lapas memberikan pelatihan pertukangan, barista, barber, pertanian, juga musik. Bahkan, untuk warga binaan yang belum menyelesaikan jenjang pendidikan formal, diberikan kesempatan ikut paket sesuai jenjang pendidikannya.
"Dengan pembinaan ini, harapannya ini bisa jadi bekal mereka untuk mencari kerja atau menciptakan lapangan kerja baru," tandasnya.
[RWT]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Sofyan Hasdam Pastikan Tapal Batas Kampung Sidrap Kembali Dibahas Usai Pelantikan Kepala Daerah
- Gelar Silaturahmi, IKA Unhas Pertegas Komitmen Mengawal Pembangunan Bontang
- ASN Pemkot Bontang di Kelurahan Gunung Telihan Positif Narkoba, BNN Lakukan Assesment
- Raih Dua Emas, Bontang Juara Umum Para-Catur Peparpeda I/2024
- Sofyan Hasdam Fasilitasi Penyelesaian Sengketa Tapal Batas Bontang-Kutim