Kaltim
Mulai Hari Ini, Pemprov Kaltim Resmi Terapkan PTM 50 Persen
Kaltimtoday.co, Samarinda - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) resmi menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas, mulai Senin (14/2/2022).
Pada Jumat (11/2/2022), Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi telah meneken Surat Edaran (SE) Gubernur No. 421/0929/Disdikbud.I/2022 tentang pembelajaran tatap muka dan menyesuaikan sistem kerja pada satuan pendidikan jenjang SMA/MA, SMK dan SLB di Bumi Etam.
“Surat edaran ini resmi diterbitkan Pemprov Kaltim mulai berlaku Senin, 14 Februari 2022 sampai berakhirnya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada masa pandemi Covid-19,” terang Kepala Biro Adpim Setdaprov Kaltim, HM Syafranuddin.
Juru Bicara Pemprov Kaltim itu menjelaskan, SE tersebut mengatur pelaksanaan PTM terbatas 50 persen dengan durasi maksimal empat sampai enam jam pelajaran.
Baca Juga: Korban Ketiga KM Mina Maritim Ditemukan Terikat Jaring, Tim SAR Berupaya Evakuasi Bangkai Kapal
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Kaltim Awal 2025 Melambat, Sektor Tambang dan Konstruksi Jadi Penyebab UtamaView this post on InstagramBaca Juga: PGRI Samarinda Utara Gandeng FMIPA UNMUL, Atasi Keterbatasan Dana untuk Transformasi Guru
Untuk tenaga pendidik, dapat menyesuaikan jadwal pembelajaran yang telah diatur pada masing-masing satuan pendidikan atau sekolah.
“Termasuk, pengaturan waktu kerja bagi tenaga kependidikan dapat dilakukan secara bergantian work from home (WFH) 50 persen dan work from office (WFO) 50 persen,” tandasnya mengakhiri.
Kebijakan ini diambil menyambung trend peningkatan kasus Covid-19 yang belum menunjukan penurunan. Menurut data Satgas Covid-19 Kaltim, terdapat kasus baru positif 510 orang per Minggu (13/02/2022). Dengan rincian, Balikpapan 210 kasus, Samarinda (101), Kutai Timur (49), Bontang (61), Kutai Kartanegara (7), Penajam Paser Utara (16), Berau (19) dan Kutai Barat (7).
Selanjutnya, dalam surat edaran tersebut Pemprov Kaltim meminta, pelaksanaan PTM terbatas agar tetap menerapkan protokol kesehatan lebih ketat.
"Tentunya kami berharap kegiatan PTM ini tidak menimbulkan cluster baru, sehingga perlu pengawasan ketat," kata Syafranuddin.
[NON | SR]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Aktivis Kirim Keberatan ke PN Tanah Grogot, Penahanan Misran Toni Dinilai Langgar Rasa Keadilan
- Gubernur Kaltim Soroti Fenomena Banjir di Samarinda, Canangkan Normalisasi Sungai Mahakam
- Menyalakan Lilin di Tengah Gelap: Refleksi Dies Natalis UNU Kaltim
- Stimulus Nyata dari Kaltim: Anugerah Literasi Jadi Gerakan Menuju Generasi Emas
- Menguatkan Peran Perawat dalam Pembangunan Kesehatan di Kalimantan Timur









