Politik

PDIP Umumkan Struktur DPP 2025–2030, Nama Hasto Kristiyanto Tak Masuk

Kaltim Today
03 Agustus 2025 07:04
PDIP Umumkan Struktur DPP 2025–2030, Nama Hasto Kristiyanto Tak Masuk
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, resmi melantik jajaran pengurus DPP PDIP periode 2025–2030 dalam Kongres VI di Nusa Dua, Bali, Sabtu (2/8).

Kaltimtoday.co - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, resmi melantik jajaran pengurus DPP PDIP periode 2025–2030 dalam Kongres VI di Nusa Dua, Bali, Sabtu (2/8). Namun, tak ada nama Hasto Kristiyanto dalam struktur baru tersebut, termasuk di posisi Sekretaris Jenderal yang sebelumnya ia duduki.

Megawati sendiri kini merangkap jabatan sebagai Ketua Umum sekaligus Sekretaris Jenderal partai.

Pelantikan dilakukan di hadapan ribuan kader dan pengurus, namun Hasto—yang baru menghirup udara bebas sehari sebelumnya setelah mendapat amnesti Presiden Prabowo Subianto—tidak tampak saat pengambilan sumpah.

Daftar Pengurus Baru, Megawati Rangkap Sekjen

Struktur DPP PDIP periode 2025–2030 mencakup 37 posisi, dengan sejumlah nama lama tetap bertahan dan beberapa tokoh baru masuk. Di antaranya, Ganjar Pranowo dipercaya sebagai Ketua Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah, dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Ketua Bidang Perekonomian.

Posisi Sekjen, yang sebelumnya diisi oleh Hasto Kristiyanto, kini ditempati langsung oleh Megawati. Dalam pelantikan, ia memimpin pembacaan sumpah jabatan, yang dijawab serentak oleh pengurus baru dengan teriakan “Bersedia!”.

Hasto Hadir di Penutupan Kongres, Megawati Menitikkan Air Mata

Hasto Kristiyanto tiba di arena Kongres PDIP beberapa jam setelah pelantikan selesai. Saat itu Megawati sedang menyampaikan pidato politik. Kedatangan Hasto disambut hangat para kader, dan ia langsung menuju panggung utama. Ia mencium tangan Megawati—yang tampak emosional dan menitikkan air mata.

Dalam pidatonya, Megawati menyebut nama Hasto sebagai salah satu tokoh yang ia doakan dalam zikir malam, karena merasa ia telah mengalami ketidakadilan hukum.

“Setiap malam, saya menyebut nama-nama dalam zikir, termasuk Pak Hasto. Saya minta keadilan yang hakiki kepada Tuhan untuk mereka yang diperlakukan tidak adil oleh hukum,” kata Megawati.

Ia juga menyampaikan kekecewaannya terhadap KPK. “Maaf ya, kalau saya lihat KPK sekarang, sedihnya bukan main saya. Saya lah yang membuat KPK. Tapi kalau sekarang modelnya begini, lalu bagaimana?” ucapnya.

Megawati bahkan menyoroti keterlibatan Presiden dalam pemberian amnesti untuk Hasto. “Masa urusan begini saja Presiden harus turun tangan? Saya pernah presiden, saya tahu rasanya,” ujarnya.

Peluang Hasto Kembali?

Meski tidak dilantik dalam struktur resmi, peluang Hasto untuk kembali menjabat belum sepenuhnya tertutup. Ketua DPP PDIP Ribka Tjiptaning menyebut Megawati memiliki pertimbangan khusus dalam merangkap jabatan Sekjen.

“Beliau punya perhitungan sendiri. Mungkin nanti bisa ada pelantikan lanjutan di DPP,” ujarnya.

Ribka juga menyebut ada sejumlah pengurus yang belum hadir dalam pelantikan di Bali, dan struktur bisa saja diperbarui sebelum diajukan ke Kementerian Hukum dan HAM.

“Daftar lengkap pasti dilengkapi. Tidak mungkin ke Kumham tanpa Sekjen. Jadi bisa saja nanti berubah,” imbuhnya.

[IBR]



Berita Lainnya