Bontang
Pemberlakuan Tes Swab Antigen untuk Penunggu Pasien Covid-19, Komisi II DPRD Bontang Usulkan GeNose

Kaltimtoday.co, Bontang - Pemberlakuan tes swab antigen untuk penunggu pasien Covid-19 disambut baik oleh Komisi II DPRD Bontang. Hanya saja, para dewan keberatan dengan biaya tes swab yang dianggap membebani.
Adapun biaya tes yang harus dibayar penunggu pasien adalah Rp100 ribu.
Ketua Komisi II DPRD Bontang, Rustam menuturkan, biaya tersebut membebani masyarakat apalagi kondisi pandemi seperti ini. Pun pihaknya kerap menerima laporan terkait hal tersebut.
"Kami sangat setuju dengan kebijakan tes swab, tetapi ini memberatkan bagi masyarakat yang kurang mampu apalagi selama pandemi prekonomian banyak mengalami masalah," ujarnya pada saat rapat bersama RSUD Taman Husada Bontang, Senin (03/05/2021).
Politisi dari partai Golkar ini mengusulkan, mengapa tidak mencoba GeNose buatan anak negeri saja.
Baca Juga: Gelar Sosper di Bontang, Shemmy Ingatkan Peran Krusial Keluarga dalam Membentuk Masyarakat yang Kuat
Baca Juga: Pemkot Bontang Siapkan Sekolah Rakyat Gratis untuk Anak Putus Sekolah dan Keluarga Tidak MampuView this post on InstagramBaca Juga: Anis Matta Temui Pengurus Gelora se-Kaltim, Dorong Penguatan Internal dan Rekrutmen Anggota Baru
"Kalo untuk GeNose, Kalau mau diusulkan cepat-cepat diusulkan di APBD perubahan," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Nur Salam, Anggota Komisi II DPRD Bontang. Menurutnya, GeNose di tengah pandemi saat ini merupakan inovasi yang patut diapresiasi karena sangat memudahkan hajat orang banyak.
“GeNose itu bagus, baguslah. Ketimbang rapid dan swab test yang mahal,” jelasnya.
Nur Salam setuju jika RSUD Taman Husada menggunakan GeNose untuk mendeteksi Covid-19 karena lebih murah tidak membebankan masyarakat. Bahkan penggunaan GeNose telah diuji di Bandara APT Pranoto Samarinda.
Sementara itu, Plt RSUD Taman Husada Bontang, Bahauddin mengungkapkan, pihaknya akan kembali berdiskusi terkait biaya swab yang telah dibahas bersama.
Kendati begitu, untuk saat ini Ia menegaskan bahwa masih belum kepikirin untuk menggunakan sistem GeNose, dengan alasan mencegah klaster RSUD.
"Akan kami lakukan hitung-hitungan, apakah ada kebijakan lain nantinya. Untuk penggunaan G-Nose sepertinya belum,” pungkasnya.
[YES | NON | ADV DPRD BONTANG]
Related Posts
- Gelar Sidak Gabungan, Petugas Temukan 240 Kilogram Beras Premium Diduga Oplosan di Bontang
- Perluas Cakupan MBG, Wawali Agus Sebut Ada Penambahan 2 Dapur Bulan Ini
- Wawali Agus Buka Posko Aduan di Rujab, Warga Ngeluh Soal Zonasi di SPMB hingga Susah Kerja karena Tak Punya Ordal
- Agus Haris Tanggapi Santai Ancaman PHM Soal Demonstrasi dan Tuntutan Pecat 72 TKD Damkar
- Pemkot Masih Pekerjakan 72 Pegawai Damkar, PHM Ancam Lakukan Demonstrasi