Daerah

Pemkot Berencana Bangun Dermaga Wisata Samarinda, Warga Sebut Ada 80 Rumah Terdampak

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 25 Januari 2024 06:43
Pemkot Berencana Bangun Dermaga Wisata Samarinda, Warga Sebut Ada 80 Rumah Terdampak
Rumah warga yang disinyalir terdampak proyek pembangunan Dermaga Wisata Samarinda. (Defrico/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Rencana Pemkot Samarinda untuk membangun Dermaga Wisata Samarinda tidak berjalan mulus. Pasalnya, sejumlah warga Jalan Pangeran Bendahara, Kecamatan Samarinda Seberang, tepatnya di depan kawasan Masjid Shiratal Mustaqiem, menolak pembangunan dermaga tersebut.

Menurut informasi dari warga sekitar, RT 7 dan RT 9 diduga akan terdampak dalam proyek itu. Sehingga, mayoritas warga di kawasan tersebut mengambil langkah penolakan atas rencana pembangunan dermaga wisata.

Salah satu warga RT 7, Riyanti (31) menyampaikan awal mula dirinya mendengar rencana pemerintah kota dalam membangun dermaga wisata di kawasan rumahnya itu.

"Beberapa waktu lalu, Wali Kota Samarinda Andi Harun sempat mengundang beberapa warga dalam satu RT ke Masjid Shiratal Mustaqiem untuk membahas soal pembangunan," pungkasnya.

Riyanti mengatakan, dalam pembahasan bersama wali kota, disinggung soal program probebaya dan pembangunan dermaga wisata di depan kawasan Masjid Shiratal Mustaqiem.

"Beberapa hari setelahnya, ada tim yang datang ke RT, untuk melakukan pendataan warga," jelas Riyanti pada Rabu (24/1/2024)

Ia mendapatkan pemberitahuan dari pemkot, terkait rencana penggusuran rumah yang terdampak pembangunan dermaga wisata.

"Awalnya itu cuman mau menggusur bagian depan masjid saja, namun info selanjutnya ada perluasan, yang artinya lumayan banyak yang terdampak," kata Riyanti.

Mendengar hal itu, Riyanti mengaku bahwa ada pertemuan berikutnya di kantor camat, yang melibatkan sejumlah warga di dalamnya. Mayoritas warga di sana, menolak pembangunan dermaga wisata Samarinda.

"Bilangnya mau kasih ganti rugi, tapi menurut saya ganti ruginya masih belum jelas. Apalagi banyak yang sudah belasan tahun di sini. Warga memikirkan nasib mereka ke depannya seperti apa," imbuhnya.

"Saya tetap ingin tinggal di sini, sama juga mayoritas warga pengen tetap disini, tidak mau digusur," tambahnya.

Kendati begitu, ia berharap ke depannya Pemkot Samarinda bisa memikirkan nasib warga sekitar, sekaligus memberikan hak-hak masyarakat yang terdampak dalam proyek pemkot tersebut.

"Data sementara dari dua RT itu, ada 80 rumah yang terdampak. Semoga pemkot bisa mencarikan solusi untuk masalah ini," tutupnya.

[RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya