Opini
Peran Guru dan Orang Tua dalam Meningkatkan Pembelajaran Daring SD di Masa Pandemi
Oleh: Hartini, S.Pd, Guru SDN 001 Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara
Tahun 2020 menjadi tahun yang sangat mengejutkan dan tidak terduga di Indonesia bahkan dunia. Virus covid-19 muncul dan berdampak besar bagi kehidupan. Tidak terkecuali dalam dunia pendidikan. Pembelajaran yang semula dilaksanakan secara tatap muka kini semua diubah menjadi pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh. Tidak boleh ada interaksi atau pembelajaran dalam kelas yang melibatkan banyak orang. Guru dan peserta didik mau tidak mau dituntut untuk menyesuaikan diri dengan keadaan. Semua kegiatan dilakukan secara online. Hal ini tentu masih menjadi kebiasaan baru yang susah untuk dilakukan, mengingat baru pertama kali menghadapi pembelajaran yang dilakukan secara virtual.
Banyak perubahan yang terjadi pada proses pembelajaran, baik menyangkut strategi, media, materi, administrasi pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Perubahan-perubahan tersebut secara sukarela diterima oleh seluruh pihak karena memang kondisi dan situasinya tidak memungkinkan. Walaupun pada awalnya banyak pihak termasuk guru yang merasa kesulitan dengan sistem perubahan yang ada, namun lambat laun tampaknya semua pihak mulai terbiasa. Perubahan drastis yang tampak dari sisi pembelajaran ialah perubahan tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh, perubahan sistem pembelajaran langsung menjadi online atau daring.
Belajar secara daring atau virtual menjadi opsi yang harus dilakukan. Berdasarkan KBBI, daring adalah dalam jaringan, terhubung melalui jejaring komputer, internet, dan sebagainya. Pelaksanaan pembelajaran daring adalah salah satu pembelajaran yang dilakukan pada masa pandemi sekarang. Pembelajaran daring dapat dilaksanakan menggunakan media internet. Misalnya aplikasi Zoom, Whatsapp, Gmeet, dan lain-lain.
Kerja sama antara guru dan orang tua sangat diperlukan dalam pembelajaran daring, khususnya pada tingkat Sekolah Dasar. Pembelajaran daring membutuhkan peran aktif orang tua siswa untuk mendampingi dan membimbing anaknya dalam belajar, khususnya siswa yang masih duduk di bangku kelas rendah yaitu kelas 1-3 SD. Akan tetapi, hal itu sulit dilakukan jika kedua orang tua siswa bekerja sehingga tidak bisa membantu atau membimbing anaknya dalam mengikuti pelajaran secara daring. Untuk itu guru perlu membangun kerja sama dengan orang tua dalam pelaksanaan pembelajaran secara daring.
Proses belajar sekarang adalah kombinasi antara guru, murid dan orang tua. Untuk pertama kalinya dunia pendidikan dihadapkan pada situasi yang seperti sekarang ini. Orang tua pertama kalinya mengalami anak melaksanakan proses belajar di rumah karena adanya wabah. Hal ini membuat orangtua semakin sadar betapa sulitnya mendidik anak. Demikian juga di sisi guru juga semakin menyadari pentingnya peran orang tua dalam pendidikan.
Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama kedua orang tua, bukan hanya pemerintah tapi juga sekolah (guru) dan keluarga (orang tua). Peran orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan peserta didik saat belajar, tinggi atau besar kecilnya dorongan, cukup atau tidaknya sebuah perhatian dan bimbingan kepada anak, akrab atau tidaknya hubungan orang tua dengan anak, tenang apapun tidak situasi di rumah tentu sangat berpengaruh pada pencapaian dan dan keterlibatan hasil belajar peserta didik.
Kerja sama antara guru dan orang tua siswa dalam proses pembelajaran dapat dibangun dengan saling mengenal, memahami, menghormati dan mendukung satu sama lain agar mencapai keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan dalam proses belajar bagi anak. Dari sebuah kerja sama ini dapat memberi tahu atau menjangkau orang tua murid dan menyadarkan bahwa mereka mempunyai tanggung jawab dan peran dalam proses belajar anak di sekolah.
Kerjasama guru dan orang tua pada tingkat Sekolah Dasar (SD), khususnya yang masih duduk di bangku kelas rendah yaitu kelas 1-3 SD memang tidaklah dapat terelakkan, sebab pada jenjang ini anak memang sangat memerlukan pendampingan orang tua dalam melaksanakan pembelajarannya. Pada pembelajaran daring tingkat SD tentu anak tidaklah dapat belajar secara mandiri, dalam hal penggunaan fasilitas smart phone dan penggunaan jaringan internet tentu membutuhkan bantuan orang lain, dalam hal ini orang tua. namun tidaklah dapat dipungkiri bahwa kadang kala orang tua juga tidak terlalu mengerti segala problematika yang muncul saat pembelajaran daring berlangsung.
Peranan orang tua sangatlah penting bagi Peserta didik yang masih menduduki bangku sekolah dasar, mereka yang tidak mengerti tentang keadaan seperti ini menjadi imbas dari segala sesuatu kebijakan yang terjadi di masa seperti ini. Namun mereka tetap masih berjuang tanpa mengenal lelah bagaimana caranya untuk tetap memahami materi-materi yang guru senantiasa berikan setiap harinya. Tentu bukan hal mudah bagi mereka siswa sekolah dasar untuk menghadapi masa pandemi di seperti ini, biasanya siswa sekolah dasar membutuhkan tatap muka untuk mempelajari materi-materi pembelajaran mereka secara langsung agar mereka juga lebih cepat menangkap pembelajaran apa saja yang mereka pelajari pada saat itu. namun kini k hal kecil tersebut sangatlah dirindukan, Jika tidak ditangani dengan baik dan orang tua benar-benar melepas tangan mereka, jelas mereka para peserta didik siswa sekolah dasar benar-benar akan kehilangan arah untuk mempelajari pelajaran yang semestinya mereka pelajari.
Dengan adanya kerja sama antara guru dan orang tua siswa akan membangun suasana pembelajaran yang menyenangkan dan mempermudah prsoses pembelajaran daring sehingga apapun bentuk pembelajaran yang akan disampaikan oleh guru pada saat pandemi ini akan tetap dapat diterima oleh siswa dengan bantuan dan kerja sama orang tua. Untuk itu kerja sama antara guru dan orang tua siswa sangatlah penting dalam menunjang proses pembalajaran, khususnya pada tingkat Sekolah Dasar (SD). (*)
*) Opini penulis ini merupakan tanggung jawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi kaltimtoday.co
Related Posts
- Isran-Hadi Siapkan Saksi di 1.447 TPS untuk Kawal Suara di Kukar
- Dinas Sosial Kukar Telah Salurkan Bantuan Bencana bagi 1.033 Jiwa Sejak Januari 2024
- BPS Beri Penghargaan ke Pemkab PPU atas Keberhasilan Pengelolaan Data Ketahanan Pangan
- Pemerintah Tunda Penyaluran Bansos dari APBD hingga Pilkada 2024 Usai
- Sekda Kukar Minta Kades dan BPD Lakukan Pemutakhiran Data Setiap Tahun