Headline
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim Dukung IKN Nusantara, Janjikan Investasi
Kaltimtoday.co - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mendukung investasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Menurutnya, keberadaan IKN di Pulau Kalimantan mendukung pertumbuhan ekonomi negara bagian Sabah dan Sarawak, Malaysia.
Dukungan Anwar Ibrahim itu disampaikan usai bertemu Presiden Joko “Jokowi” Widodo di Istana Bogor dalam kunjungan luar negeri pertamanya sebagai Perdana Menteri Malaysia.
Bersamaan dengan kunjungan kenegaraan tersebut, 10 perusahaan Malaysia menandatangani surat ketertarikan (letter of intent/ LoI) untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur.
“(Saya) berharap supaya pertumbuhan IKN (Ibu Kota Negara) Nusantara akan juga memberi manfaat kepada Sarawak dan Sabah, lebih besar dibanding dari apa yang saya bisa lakukan untuk Sarawak dan Sabah,” kata Anwar.
Menurut Anwar, investasi tersebut senilai RM1,66 miliar atau setara Rp5,9 triliun, dan kedua negara menyepakati kerja sama MoU business to business antara lain dalam bidang perkapalan, pembiayaan industri hijau, pengembangan industri baterai.
Perdana Menteri Anwar Ibrahim dilantik pada 24 November 2022, setelah penantian selama dua dekade dan sempat dijebloskan ke penjara dengan tuduhan sodomi dan korupsi.
Dalam pernyataan bersama kedua kepala negara, Presiden Jokowi menyambut baik minat para investor Malaysia dalam pembangunan IKN Nusantara.
“Sebelas LoI sudah ditandatangani oleh sektor swasta Malaysia dan telah diserahkan ke otoritas IKN yang bergerak di bidang, elektronik, kesehatan, pengolahan limbah, konstruksi dan properti,” ujar Jokowi dalam pernyataan bersama dengan PM Malaysia Anwar Ibrahim di Istana Bogor.
Sebelumnya, LoI tersebut diserahkan oleh Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia kepada Ketua Otoritas IKN Bambang Susantono dan disaksikan langsung oleh Perdana Menteri Malaysia.
“Saya menyambut baik minat investor dalam pembangunan ibu kota negara baru Nusantara,” kata Jokowi.
Pemerintah Indonesia membutuhkan biaya sebesar Rp466 triliun untuk membangun mega proyek IKN yang mencakup wilayah seluas 256.142 hektar, kata Jokowi, menambahkan bahwa 20 persen pembiayaan diambil dari APBN dan sisanya dari investor asing.
Pada Maret 2022, SoftBank Group, yang disebut oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bakal berinvestasi di IKN senilai US$100 miliar (sekitar Rp1.400 triliun), mengundurkan diri dari mega proyek ini.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan bulan lalu, usulan dari Softbank tidak adil yang menyebabkan investor Jepang tersebut harus mundur.
“Proposal yang diajukan (oleh Softbank), menurut kami, hanya menguntungkan mereka, bukan negara. Dan kami tidak mau didikte,” kata Bahlil seperti dikutip kantor berita Antara.
Walaupun investasi belum cukup, pemerintah mengatakan telah mulai membangun jalan, jembatan, dan drainase di lokasi IKN.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memproyeksikan bahwa pada tahun 2045, IKN akan memiliki populasi 1,9 juta – sekitar 10 kali lipat dari jumlah penduduknya saat ini.
Populasi Kalimantan Timur diperkirakan akan tumbuh menjadi 11 juta, dari 3,7 juta saat ini, menurut Bappenas.
Namun para pemerhati lingkungan telah memperingatkan bahwa membuka hutan dan mengubahnya menjadi ibu kota negara berpotensi mendatangkan bencana ekologis.
Perkuat ASEAN
Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menegaskan kedua negara juga sepakat untuk memperkuat kerja sama ASEAN dalam menciptakan kawasan yang damai dan stabil.
“ASEAN harus dapat memainkan peran sentral dalam menciptakan Indo Pasifik yang damai, tenteram dan stabil. Terkait Myanmar kami juga sepakat untuk dilaksanakan lima poin konsensus dan kami mendesak junta Myanmar untuk mengimplementasikan lima poin konsensus itu,” kata Jokowi.
Jokowi juga menekankan komitmen Malaysia dalam memberikan perlindungan bagi pekerja migran Indonesia.
“Saya sangat berharap one channel system untuk perekrutan pekerja migran benar-benar dijalankan bersama dan tadi saya mengulangi pentingnya permintaan community learning centre di semenanjung untuk penuhi hak anak pekerja migran,” kata Presiden.
Jokowi, mengharapkan kerja sama lainnya, seperti MoU perbatasan darat segmen Sebatik dan Sungai Sinapad serta perbatasan laut di Laut Sulawesi dan Selat Malaka bagian selatan dapat selesai dan ditandatangani tahun ini.
“Saya sangat menghargai dukungan Malaysia, terhadap perjanjian FIR (Flight Information Region) Indonesia - Singapura. Dengan dukungan ini, proses berikutnya di ICAO (International Civil Aviation Organization) akan dapat dilanjutkan,” kata dia.
Jokowi juga menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia dan Malaysia juga telah menyepakati penguatan kerja sama dalam meningkatkan pasar minyak kelapa sawit melalui Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC).
"Tadi kita juga bersepakat memperkuat kerja sama melalui CPOPC untuk meningkatkan pasar minyak kelapa sawit dan memerangi diskriminasi terhadap kelapa sawit," ujar Jokowi.
"Take and give"
Pakar Hubungan Internasional dari Universitas Padjajaran Teuku Rezasyah mengatakan ketertarikan Malaysia membangun IKN menjadi keberhasilan pemerintah Indonesia melakukan diversifikasi sumber investasi setelah Softbank menarik diri.
“Ini salah satu prestasi dalam investasi. Namun ingat dalam bekerja sama pasti ada take and give, kita harus tahu persis prakondisi dari investor Malaysia tersebut,” ujar Rezasyah.
Rezasyah menilai di bawah kepemimpinan Anwar, hubungan Indonesia dan Malaysia akan lebih lekat lagi karena dia pernah pengembangan diri di Indonesia saat usia 30 tahunan mengamati pembangunan kepemudaan, kaderisasi, di sejumlah universitas utama di Indonesia.
“Itu yang buat Beliau punya kekeluargaan khusus ke Indonesia. Indonesia baginya merupakan referensi pembangunan. Datang ke Indonesia merupakan tradisi hubungan saudara serumpun,” ujar dia.
Sementara itu Pakar Hubungan Indonesia - Malaysia dari Universitas Indonesia, Jakarta, Cecep Hidayat mengatakan ketertarikan Malaysia ke IKN merupakan kesempatan baik karena Indonesia butuh investor.
“Ini menunjukkan selain dari Timur Tengah, ada negara tetangga yang tertarik juga. Ini cara Anwar punya politik luar negeri sekaligus mementingkan nasional interest kedua negara. Ini hubungan simbiosis mutualisme,” kata Cecep.
Ia menilai Anwar merasa selalu didukung oleh Indonesia terutama dalam masa terpuruknya setelah tiga dekade menjadi cadangan PM, dipenjara dan disingkirkan.
“Dia menjadi PM karena pilihan Sultan dan Indonesia sebagai negara besar dan terdekat maka lawatan pertama harus ada, sudah tradisi,” ujar dia.
Peneliti senior dari Nusantara Academy for Strategic Research, Asmi Hassan, mengatakan pertemuan kedua kepala negara ini sangat istimewa karena dunia Muslim dekat dengan hatinya.
“Anwar sangat aktif berkomunikasi dengan para pemimpin Indonesia dan memiliki hubungan yang baik dengan para pemimpin tertinggi negara dan juga para pemimpin agamanya,” ujarnya.
“Saya kira Malaysia dan Indonesia dapat memainkan peran penting dalam mendiskusikan dan mencari solusi untuk isu-isu yang mencakup Rohingya, Uyghur di Xinjiang, Palestina, Timur Tengah dan wilayah Kashmir,” kata dia.
[BN | TOS]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Rembuk Perempuan Pesisir Serukan Prioritas Air Bersih dan Sanitasi untuk Komunitas Pesisir
- Isran-Hadi Ajukan Gugatan Hasil Pilgub Kaltim ke MK, Refly Harun Jadi Kuasa Hukum
- Belajar dari Inggris: Indonesia Dorong Integrasi Energi Terbarukan di Sistem Kelistrikan
- Baca Puisi hingga Demo Masak, Cara Kelompok Aksi Pejuang HAM di Samarinda Sindir Pemerintahan Prabowo-Gibran
- DPK Kaltim Apresiasi Dinas Tanaman Pangan Raih Nilai Audit Kearsipan Terbaik