Daerah
Perkara Parkir Sembarangan, Sopir Truk Pengangkut CPO dan Warga di Bontang Terlibat Bentrok
Kaltimtoday.co, Bontang - Sejumlah warga di RT 11 dan RT 12 Kelurahan Bontang Lestari, Kecamatan Bontang Selatan, bentrok dengan sopir truk pengangkut CPO. Pemicunya diduga akibat sopir truk yang tak terima warga mengadukan persoalan parkir di perumahan ke pihak RT dan kelurahan.
Salah seorang warga yang bermukim di RT 12, Sudirman, menjelaskan bahwa kejadian ini bermula ketika warga menyampaikan kepada sejumlah sopir agar tidak memarkir sembarangan truk dan mobil tangki mereka di Perumahan Korpri, Bontang. Warga merasa terganggu karena akibat truk diparkir sembarangan, akses jalan mereka menjadi terbatas. Dengan luas jalan per blok yang hanya sekitar 4 meter, sementara dimensi dump truk roda enam dan mobil tangki mengambil terlalu banyak ruang di jalan.
"Kami mau lewat jadi susah. Motor saya saja tidak bisa lewat," kata Sudirman kepada Kaltimtoday.co, Sabtu (25/11/2023) sore.
Selain mengganggu mobilitas, keberadaan mobil pengangkut CPO yang hilir mudik di permukiman juga dikhawatirkan akan membahayakan keselamatan warga setempat, terutama anak-anak. Hal ini tak lain karena kendaraan yang melintas tak hanya satu dua unit, namun dalam jumlah belasan hingga puluhan unit. Setelah ditegur, sopir masih memarkir truknya di permukiman, warga kemudian melaporkan keluhan ini pada Ketua RT 11, Baharuddin, dan RT 12, Ruslianto. Keluhan warga ini lantas diteruskan ke Kelurahan Bontang Lestari.
Tepat pada Senin, 13 September 2023, surat imbauan dari Kelurahan Bontang Lestari yang ditandatangani lurah setempat, Muhammad Akbar Aditya, terbit. Dalam imbauan itu, pihak kelurahan meminta para sopir truk tidak memarkir kendaraannya di sepanjang Blok A dan B Perumahan Korpri, serta di sepanjang Jalan Urip Sumoharjo.
"Kami kasih tahu tidak boleh parkir, masih juga mereka [sopir] parkir di sini [areal perumahan]. Tidak lama setelah imbauan itu terbit, mungkin karena tidak terima, malah terjadi adu fisik antara warga dan sopir. Sopir itu panggil temannya, saya salah satu korban malam itu," urai pria yang sudah 8 tahun bermukim di Perumahan Korpri ini.
Sudirman mengaku usai kejadian itu, yang terjadi pada Minggu, 19 November 2023 malam, bagian rusuk kirinya masih memar lantaran terkena lemparan batu.
Bentrokan antara warga dan sopir truk pengangkut CPO ini dibenarkan Ketua RT 12, Ruslianto. Dia bilang, sejatinya keluhan soal parkir liar itu sudah berlangsung lama. Namun sebelumnya warga memaklumi lantaran perusahaan tempat sopir tersebut bekerja belum memiliki workshop. Namun setelah workshop dibangun, rupanya parkir sembarangan masih terjadi, bahkan semakin masif. Setiap kali off bekerja, bisa 10-20 truk berjejer di Perumahan Korpri, khususnya Blok B.
"Sudah lama sebenarnya, tapi warga memaklumi. Tapi ini setelah ada workshop, masih juga sembarangan diparkir," katanya.
Ruslianto membeberkan, sebagian besar sopir truk yang bermukim di Perumahan Korpri berasal dari luar Kota Bontang. Mereka direkrut oleh perusahaan pengangkut CPO, lantas menyewa rumah-rumah di Korpri untuk tinggal.
Dari hasil penuturan sejumlah sopir, kata pria yang akrab disapa Rusli ini, sopir memarkir truk di permukiman lantaran jarak antara perumahan dan workshop cukup jauh, lebih dari satu kilometer. Sementara mereka tidak punya kendaraan lain, seperti motor, untuk mobilitas dari indekos ke workshop.
"Alasannya jauh. Mereka tidak ada motor. Perusahaan tempat mereka kerja juga tidak menyediakan kendaraan lain," bebernya.
Sementara itu, Lurah Bontang Lestari, Muhammad Akbar Aditya mengatakan, bentrokan yang terjadi antara warga dan sopir truk malam itu langsung ditangani Polsek Bontang Selatan.
"Bhabinkamtibnas langsung turun hari itu untuk mendamaikan kedua belah pihak," ucapnya.
Dia menambahkan, selain telah menerbitkan imbauan untuk tidak memarkir truk pengangkut CPO di Perumahan Korpri, pihak kelurahan juga meminta agar warga dan sopir saling menahan diri. Dia bilang, teguran agar tidak memarkir kendaraan sembarangan seharusnya dilakukan oleh perangkat RT setempat.
"Kami minta saling menahan diri. Sama-sama saling jaga lingkungan," ujarnya. Dia menambahkan, usai kejadian itu, masih ada truk terparkir di Perumahan Korpri, namun jumlahnya tidak sebanyak ketika sebelum bentrok.
Related Posts
- Tingkatkan Kualitas Riset, BRIDA Kaltim Gencar Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi dan Perusahaan Luar Negeri
- Ayah dan Anak di Samarinda Diduga Aniaya Tetangga hingga Tewas
- Pakai Modus Kwitansi Fiktif, Polisi Samarinda Tangkap Pelaku Penggelapan Dana Perusahaan hingga Rp 126 Juta
- EducationUSA Hadir di UMKT, Permudah Akses Mahasiswa Kalimantan yang Ingin Kuliah di Amerika Serikat
- Pj Gubernur Kaltim Soroti Penanganan Kasus Muara Kate, Akan Bangun Komunikasi dengan Polda dan 48 Inspektur Tambang