Kukar
SKK Migas Wilayah Kalimatan Sulawesi Gelar Temu Media Bersama Jurnalis Kukar
![SKK Migas Wilayah Kalimatan Sulawesi Gelar Temu Media Bersama Jurnalis Kukar](https://kaltimtoday.co/wp-content/uploads/2021/10/Rudi-Rubiandini-saat-memberikan-materi-tata-kelola-industri-hulu-migas-dan-tantangan-kedepan-di-Grand-Fatma-Tenggarong.-Supri-Kaltimtoday.co_.jpeg)
Kaltimtoday.co, Tenggarong - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyakk dan Gas Bumi (SKK Migas) perwakilan wilayah Kalimatan dan Sulawesi mengelar temu media daerah 2021. Kegiatan ini diikuti setidaknya sekitar 30 pers yang bertugas di Kutai Kartanegara (Kukar) bertempat di Hotel Grand Fatma Tenggarong pada Kamis (14/10/2021).
Turut hadir para petinggi SKK migas, Senior Manager Humas Perwakilan SKK Humas Kalimantan Sulawesi, Wisnu Wardhana dan Kepala Communication Relation dan CID PT Pertamina Hulu Mahakam, Frans Alexander A Hukom. Selain temu media, acara dilanjutkan dengan pemaparan tata kelola industri hulu migas dan tantangan kedepan oleh Rudi Rubiandini mantan Kepala SKK Migas.
Dia mengatakan, dengan perkembangan era teknologi semakin canggih maka dapat memudahkan segala bidang pekerjaan salah satunya bidang pengeboran migas.
Saat ini, sudah ada pengeboran plasma atau dengan sistem sinar, namun perlu pemgembangan lagi. Suatu hari nanti, pasti akan digunakan karena jangkauannya lebih jauh hingga puluhan kilometer. Saat ini hanya dapat menjangkau sekitar 5 kilometer.
Baca Juga: SKK Migas Gencarkan Produksi Pasca Penemuan Cadangan Gas Besar di Kaltim dan Sumatera UtaraView this post on InstagramBaca Juga: Pre-Event Local Media Summit 2023 Soroti Pentingnya Digital Security untuk Media dan Jurnalis
Rudi menyebutkan, cadangan minyak dan gas bumi yang ada hingga ribuan puluh kilometer tentu kedepan akan menjadi sumber lantaran menjadi kebutuhan masyarakat.
“Namun sekarang belum, karena tidak bisa terjangkau hingga puluhan kilo. Jika di laut, kami baru melakukan 300 meter padahal laut itu sekitar 11 ribu kilo kedalamnya. Itu belum tergarap karena teknologi itu masih mahal,” kata Rudi.
Selain pengeboran plama, ada juga dengan teknologi laser yang sudah digunakan di sejumlah negara maju seperti Amerika Serikat dan Rusia. Indonesia belum berani mengambil tawaran teknologi tersebut sebab ada rasa kekhawatiran tersendiri.
“Di Indonesia belum ada. Sudah ditawarkan tapi belum berani mengambil. Mudah-mudahan kedepan, anak-anak bangsa bisa menemukan teknologi canggih dalam pengeboran migas,” pungkasnya.
[SUP | NON]
Related Posts
- Kolaborasi dengan AJI Samarinda, ICW Gelar SAKTI Kaltim 2023, Berharap Lahirkan Jurnalis Invetigatif Andal
- Resmi Dikukuhkan, Merawat Kebersamaan Jadi Spirit Pengurus Baru FJB
- ICW Gelar Sekolah Antikorupsi di Kaltim, Libatkan Jurnalis untuk Bongkar Praktik Lancung Oligarki
- IKN Berdampak terhadap Peningkatan Produk UMKM di Kutai Kartanegara
- Dekat Pusat Perkotaan, Irwan Sayangkan Kondisi Jalan Usaha Tani Kelurahan Bukit Biru Belum Layak