Samarinda
Tempat Isoter GOR Sempaja Sudah Dibuka, Tercatat 43 Pasien Dapat Perawatan
Kaltimtoday.co, Samarinda - Tempat isolasi terpusat (isoter) di Asrama Atlet GOR Madya Sempaja Samarinda sudah dibuka sejak Jumat, 18 Februari 2022. Untuk tahap awal, diperkirakan sekitar 50 pasien yang dirawat dengan mempersiapkan 50 tempat tidur. Kemudian 22 tenaga medis dan luar medis ditugaskan.
Hingga Selasa (22/2/2022), pukul 14.00 Wita, terdata sudah ada 43 pasien yang dirawat inap di isoter. Dijelaskan Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, Masitah bahwa untuk sistem penerimaan pasien, dilakukan secara 1 pintu melalui triage call center di nomor 0811510119.
Diketahui, triage adalah sistem untuk menentukan pasien yang diutamakan memperoleh penanganan medis terlebih dulu berdasarkan tingkat keparahan kondisinya.
Khusus untuk jam operasional call center via telepon dibuka sampai pukul 22.00 Wita. Sedangkan via chat dibuka selama 24 jam. Sebagai informasi, penerimaan pasien dibuka sejak pukul 09.00 hingga 16.00 Wita.
"Seluruh masyarakat Kaltim yang terkonfirmasi positif, dapat masuk isoter. Kriteria pasiennya tanpa gejala dan gejala ringan melalui call center. Kemudian dilakukan triage terlebih dahulu. Gejala sedang dan berat dilarikan ke rumah sakit," ungkap Masitah melalui pesan WhatsApp, Selasa (22/2/2022).
Para pasien yang dirawat di isoter, mendapat sejumlah fasilitas dengan kamar rawat inap, penanganan dari dokter dan perawat, obat-obatan, serta makan untuk 3 kali sehari.
Lihat postingan ini di Instagram
"Seluruh biaya ditanggung APBD Kaltim melalui dana belanja tak terduga (BTT)," beber Masitah.
Sementara itu, Koordinator Call Center Isoter Sempaja, Dwi Haryono menjelaskan bahwa 1 kamar yang tersedia di isoter diperuntukkan untuk 2 pasien. Fasilitas di dalam kamar ada tempat tidur, AC, dispenser, makan selama 3 kali sehari, dan snack 2 kali sehari untuk pagi dan sore.
Khusus WiFi dan TV tidak tersedia di isoter. Terkait toilet pun tersedia di luar kamar. Semua pasien sudah mendapat pelayanan pemeriksaan kesehatan oleh tenaga kesehatan serta obat-obatan bagi pasien yang mengeluhkan gejala.
Terkait pemeriksaan kesehatan bagi pasien yang dirawat, dilakukan sebanyak 2 kali sehari. Dokter dan perawat akan mengecek pasien pada pagi dan sore. Bagi pasien yang ingin mendapatkan perawatan di isoter, minimal harus menunjukkan hasil tes rapid antigen dengan surat fisik resmi dari fasilitas kesehatan yang mengeluarkannya.
"Kami minta yang tertulis hasilnya. Harus yang resmi dari rumah sakit atau faskes lain yang mengeluarkan. Kalau hanya menunjukkan keterangan dari aplikasi PeduliLindungi, kami tidak bisa terima. Harus yang tertulis," bebernya.
Sementara itu, pasien yang akan masuk isoter pun tidak perlu rujukan. Terpenting mempunyai minimal hasil tes rapid antigen tertulis. Tidak ada batasan usia bagi pasien. Semua bisa masuk.
Sementara itu, jika terdapat calon pasien yang memiliki komorbiditas dan berisiko bagi yang bersangkutan, pihak isoter kemungkinan besar merujuknya ke rumah sakit. Sebab isoter tersebut terbilang masih baru dan mempunyai keterbatasan alat.
"Pasien paling banyak datang dari Samarinda. Ada juga yang dari Sangatta. Pasien dirawat selama 10 hari di isoter," tutupnya.
[YMD | RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Meresahkan! Kasus Positif Covid-19 di Kaltim Kembali Meningkat, Masyarakat Diimbau Waspada
- Status Covid-19 Berubah dari Pandemi jadi Endemi, Pasien Bakal Dikenakan Biaya
- Peringati Hari Kebangkitan Nasional, Bupati Berau: Jadikan Momen Penting untuk Membangun Semangat Kebangsaan
- RSUD AM Parikesit Raih Penghargaan PPKM Award 2023 Perfoma Tata Kelola Covid-19 Terbaik
- Capaian Masih Rendah, Dinkes Kaltim Percepat Vaksinasi Covid-19 Lansia dengan Cara Jemput Bola