Nasional
Update Banjir Sumatera 5 Desember 2025: 836 Warga Meninggal, 509 Masih Dicari
Kaltimtoday.co - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali menyampaikan laporan terbaru terkait banjir bandang dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Hingga Jumat pagi, 5 Desember 2025, jumlah korban meninggal dunia tercatat mencapai 836 orang. Selain itu, masih ada 509 warga yang belum ditemukan sejak bencana terjadi pada Rabu, 26 November 2025.
BNPB juga merinci bahwa sedikitnya 2.700 warga mengalami luka-luka akibat terpaan banjir dan longsor besar tersebut. Bencana ini tidak hanya menimbulkan banyak korban jiwa, tetapi juga memicu kerusakan serius pada permukiman dan berbagai fasilitas publik.
Sebanyak 10.500 rumah di 51 kabupaten terdampak mengalami kerusakan dengan tingkat yang bervariasi. Kondisi ini membuat ribuan keluarga harus mengungsi dan mencari tempat perlindungan sementara di pos-pos yang disiapkan pemerintah.
Fasilitas umum yang rusak juga cukup banyak. Data BNPB menunjukkan terdapat 536 sarana publik yang terdampak, terdiri dari 25 fasilitas kesehatan, 185 rumah ibadah, 115 gedung pemerintahan dan kantor layanan publik, serta 295 jembatan yang mengalami kerusakan akibat derasnya arus banjir.
Kerusakan masif juga dialami sektor pendidikan. Sedikitnya 326 sekolah dan fasilitas belajar dilaporkan rusak, membuat kegiatan belajar-mengajar di sejumlah daerah terpaksa dihentikan sementara.
Aceh menjadi wilayah dengan jumlah korban meninggal terbanyak, yaitu 325 orang. Di Sumatera Utara tercatat 311 korban jiwa, sementara Sumatera Barat melaporkan 200 warga meninggal dunia.
Pada tingkat kabupaten/kota, kerusakan terbesar terjadi di Kabupaten Agam di Sumatera Barat dengan 147 korban jiwa. Disusul Aceh Utara dengan 123 korban, serta Tapanuli Tengah di Sumatera Utara dengan 88 korban.
BNPB menegaskan bahwa proses pencarian dan evakuasi masih terus dilakukan. Tim gabungan yang terdiri dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, Polri, relawan, serta berbagai organisasi kebencanaan terus berupaya menjangkau wilayah yang sulit diakses karena tertutup lumpur, reruntuhan bangunan, serta jembatan yang runtuh. Upaya penyaluran bantuan dan pemulihan darurat juga terus dipercepat untuk memenuhi kebutuhan para penyintas.
[RWT]
Related Posts
- Pemprov Kaltim Salurkan Rp 7,5 Miliar untuk Korban Banjir di Aceh, Sumut, dan Sumbar
- Tragedi Banjir di Indonesia: Alarm Alam dari Dampak Keputusan Politik Tata Kelola Lingkungan yang Buruk
- Update Korban Banjir Sumatera 2 Desember 2025: 604 Tewas, 464 Hilang
- Gubernur Sumbar Desak Penetapan Banjir dan Longsor sebagai Bencana Nasional
- Banjir dan Longsor di Asia Tenggara Tewaskan Hampir 1.000 Orang, Indonesia, Thailand, dan Sri Lanka Paling Parah







