Samarinda
Waspada Varian Omicron Meledak, Dinkes Tegaskan Samarinda Masih Aman dan Terkendali

Kaltimtoday.co, Samarinda - Terjadi peningkatan kasus positif di beberapa tempat akibat varian Omicron, Samarinda pun turut waspada. Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK), dr Ismed Kusasih mengungkapkan bahwa, Satgas Covid-19 pusat memang sudah memprediksi jika kenaikan kasus positif Covid-19 bisa terjadi pada akhir Januari hingga Februari.
"Samarinda itu biasanya beberapa kali dari puncak pandemi, selalu kenaikannya terjadi setelah ada kenaikan signifikan di Pulau Jawa. Tapi saat ini, kondisinya masih aman dan terkendali," tegas Ismed, Jumat (4/3/2022).
Sebagai informasi, untuk mengetahui seseorang positif karena varian Omicron atau tidak, harus mengirimkan sampel ke Jakarta. Namun, secara teori dasar, ujar Ismed, Omicron tidak sehebat Delta tapi penularannya lebih cepat. Sehingga, seandainya terkena varian Omicron sangat dianjurkan untuk melakukan isolasi mandiri supaya tidak menularkan.
"Kebanyakan Omicron ini tidak bergejala dan ringan. Tapi memang karena penularannya cepat, maka kasus konfirmasi itu kan tinggi. Bahkan dalam beberapa hari ini, kenaikan di Kaltim sudah di atas rata-rata 10," lanjutnya.
Terkhusus di Samarinda, disebutkan Ismed jumlahnya masih fluktuatif. Sekalipun ada kasus positif baru, dipastikan itu berasal dari perjalanan luar daerah. Ismed menyebut, Wali Kota Samarinda, Andi Harun sekaligus Ketua Satgas Covid-19 Samarinda telah memerintahkan DKK Samarinda untuk memperkuat sektor hulu.
Baca Juga: Kuasa Hukum RSHD Buka Suara Soal Tudingan Malpraktik, Sebut Tindakan Sudah Sesuai Prosedur
Baca Juga: Pengakuan Otak Pembunuhan Berencana Kasus Penembakan di Depan THM Samarinda: Saya Puas dan MenyesalLihat postingan ini di InstagramBaca Juga: Soroti Polemik Relokasi Pasar Subuh, DPRD Samarinda Minta Hak Pedagang Tak Dikesampingkan
Salah satunya meningkatkan operasi yustisi. Tiap kecamatan dan kelurahan sudah mulai menegakkan protokol kesehatan kembali. Bahkan di tempat-tempat pelayanan publik harus masuk dengan aplikasi PeduliLindungi.
"Ada beberapa sampel yang dikirimkan ke Jakarta. Tapi jumlah pastinya belum tahu karena itu dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim. Tapi sampai sekarang belum ada yang terkonfirmasi Omicron," tambah Ismed.
Penanganan kasus Omicron hampir sama di seluruh Indonesia. Terpenting, jika gejala yang dirasakan masih tergolong ringan atau tak bergejala, cukup isolasi mandiri di rumah atau dirawat di pusat karantina. Jika tergolong sedang ke berat, mulai dibawa ke rumah sakit.
Hingga saat ini, Samarinda masih memiliki pusat karantina yang berlokasi di Sungai Siring. Tercatat ada 6 orang yang tengah menjalani isolasi di sana.
"Sampai sekarang masih terbukti kan, yang tergolong Omicron kebanyakan tanpa gejala dan ringan. Sehingga tidak mengkhawatirkan. Namun kasusnya meningkat," bebernya.
Menurut Ismed, terpenting saat ini adalah berupaya untuk mencegah angka kematian. Mengingat pada tahun lalu di mana varian Delta meledak, dalam seminggu ada 200 orang lebih yang meninggal dunia. Walhasil, target saat ini adalah mencegah kematian.
"Kita juga harus yakin bahwa herd immunity di Samarinda sudah baik. Makanya sekarang, vaksin untuk anak usia 6-11 tahun juga dikejar. Sebab mereka itu belum pernah disuntik vaksin sama sekali. Alhamdullilah sekarang sudah masuk ke 70 persen," tandasnya.
[YMD | RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Di Bawah Ancaman Penggusuran, Pedagang Pasar Subuh Samarinda Tetap Berjualan
- Memudahkan Peserta: Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tidak Perlu Antre ke Kantor Cabang
- General Manager Resign, Kasus Tunggakan Gaji Karyawan RSHD Samarinda Masih Runyam
- Pedagang Pasar Subuh Samarinda Tolak Relokasi ke Pasar Beluluq, Sebut Proses Penuh Intimidasi
- Rudy Mas’ud Kunjungi Dedi Mulyadi Bahas Kolaborasi Pembangunan Kaltim - Jawa Barat