Samarinda
Wisuda Akbar Baitul Huffadz Sekaligus Pelepasan 3 Santri yang Dapat Beasiswa ke Yaman
Kaltimtoday.co, Samarinda - Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Baitul Huffadz menggelar wisuda akbar 2022 pada Minggu (13/6/2022) di Gedung Kesbangpol Kaltim. Ada beberapa agenda yang terlaksana. Mulai wisuda tahsin, prosesi wisuda tahfidz 30 Juz, dan penyerahan beasiswa santri ke Yaman.
Ketua Yayasan LAZ DPU Kaltim, Sumadi Jamil mengungkapkan bahwa, ada 6 santri yang sudah menyelesaikan hafalan Alquran sebanyak 30 Juz. Kemudian wisuda tahsin, dan penyerahan beasiswa kepada 3 santri untuk bertandang ke Yaman. Beasiswa tersebut datang dari Pemkot Samarinda.
"Biasanya momen wisuda ini dilaksanakan pada Juli-Agustus. Tapi kami percepat di Juni karena momennya bertepatan dengan santri yang akan pergi ke Yaman. Agar kegiatan wisuda ini juga dirasakan oleh 3 orang yang akan berangkat nanti," beber Sumadi.
3 santri tersebut, ujar Sumadi, akan memperdalam ilmu fiqih selama 1 tahun di Yaman. Jika beasiswanya sudah selesai, pihaknya pun kemungkinan besar akan meminta 3 santri itu untuk tetap melanjutkan pendidikan di sana. Sebelumnya sudah ada 5 santri yang lebih dulu berangkat ke Yaman dan ketika beasiswa dari pemkot selesai, pihaknya kembali meminta santri untuk tetap belajar di sana sampai 4-5 tahun.
"Pendidikan 1 tahun ini hanya sekadar perkenalan juga terkait kondisi masyarakat di Yaman. Yaman itu memang kondisinya sama dengan masyarakat Indonesia. Banyak pondok pesantren dan rumah tahfidz. Banyak juga ulama berasal dari Yaman," tambah Sumadi.
Untuk mengirimkan santri terbaik belajar ke Yaman, Pemkot Samarinda juga melakukan seleksi. Baitul Huffadz pun ada mengirimkan beberapa perwakilan santri untuk diseleksi hingga akhirnya terpilih 3 orang.
Ketiga santri tersebut adalah Muhammad Mukhtar, Moh Hafiz Hanif, dan Mas'ud Biahdillah. Ketika diwawancarai, Mukhtar menjelaskan bahwa, seleksi tes sudah dilakukan sejak Desember 2021. Dia bersama 2 temannya akan berangkat ke Yaman pada Juli mendatang. Namun sebelumnya, ketiga santri sudah mendapatkan pembekalan sebelum berangkat. Salah satunya untuk memperlancar bahasa Arab.
"Alhamdullilah kami sudah punya modal yakni Alquran, itu salah satu modal kami bisa diterima. Insyallah kami belajar di Kota Tarim, Yaman. Alhamdullilah kami dibiayai selama setahun dan akomodasi total Rp 88 juta per orang," lanjutnya.
Pun bagi Muktar pribadi, berencana untuk terus melanjutkan pendidikannya di Yaman hingga S1. Dan untuk S2 dia berencana pergi ke Mesir. Sementara, Mas'ud juga berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan di sana. Namun Hafiz berencana untuk kembali ke Indonesia dan kembali memperdalam agama di Pulau Jawa.
Sementara itu, Mudir dari Baitul Huffadz yakni Fatcholis mengungkapkan bahwa target untuk menghasilkan santri-santri penghafal Alquran bukan saja target untuk dunia saja. Namun juga akhirat. Dalam hal ini, pihaknya menginginkan untuk mencetak generasi Alquran berkualitas pada masa depan.
"Kami meyakini, kalau generasi ke depan itu yang dekat dengan Alquran dan banyak interaksi dengan Alquran, maka tentu akhlak, perilaku akan berpengaruh terhadap etos kerja dan kualitas hidup mereka," jelas Fatcholis.
Di Baitul Huffadz, bagi santri-santri yang sedang menghafal Alquran dan selesai, maka mereka harus bisa menyetorkan kembali 30 Juz itu secara utuh. Maksudnya, para santri diminta untuk mempertanggungjawabkan itu. Fatcholis menyebutkan, hal itu yang membedakan pondoknya dengan pondok lain.
"Target dan program kami itu 3 tahun. Itu mereka selesai menghafal 30 Juz tanpa kurang sedikit pun dan diuji di depan khalayak ramainya," lanjutnya.
Di Baitul Huffadz, bagi mereka yang ingin menghafal Alquran diprioritaskan mulai lulus SD dan lulus SMP. Sampai saat ini, ada 40 antri yang sedang berproses untuk menghafal Alquran. 5 orang yang berhasil diwisuda sebagai Hafiz Alquran itu adalah M Raihan S, Qomarul Hulam, Abu Riski, M Riski Ramadhan, dan M Ubaidillah Alghifari.
Salah satu perwakilan, M Riski Ramadhan menjelaskan bahwa, cara cepatnya menghafal Alquran adalah dengan perbanyak baca terlebih dahulu. Mengikuti saran gurunya, Riski memulai dengan tartil, lalu terus membacanya. Bahkan sampai sebelum tidur, Riski kembali membaca sebanyak 7 kali.
"Saat ini, mau khidmat lagi belajar di pondok sampai betul-betul menguasai ilmu," tutupnya.
[YMD | RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Di Sangasanga, Edi Damansyah Paparkan 11 Program Dedikasi Unggulan Pro Rakyat
- Beasiswa Kukar Idaman Tahap Kedua Kembali Dibuka, Sediakan 2.944 Kuota
- Paskibraka Sulsel Penggerek Bendera di IKN Dijanjikan Beasiswa hingga S3
- Bebas UKT! Intip Jadwal dan Syarat Pendaftaran ISBI Kaltim, Ada Beasiswa Kaltim Tuntas Khusus Putra/Putri Daerah
- Cek Syarat dan Jadwal Pendaftaran Beasiswa Cendekia BAZNAS 2024