Kukar
Atasi Desa Blankspot di Kukar, Luncurkan Teknologi Broadband 6.0
Kaltimtoday.co, Tenggarong — Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damanyah minta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) terus mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam menjalankan usahanya. Tantangan ini berhasil dijawab oleh PT Tunggang Parangan (TP) dengan meluncurkan Teknologi Broadband 6.0 atau telekomunikasi berbasis wifi.
Hadirnya teknologi bakal mengatasi permasalahan di desa-desa kawasan blankspot atau tanpa jaringan komunikasi. Delapan desa blankspot menjadi prioritas pemasangan jaringan internet, ditargetkan 2023 sudah rampung.
Peluncuran ini berawal dari kebijakan pusat kepada daerah terhadap pengunaan aplikasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes), sebagai tata kelola keuangan desa. Pemerintah desa kerap mengalami kesulitan jaringan, sehingga menghambat layanan dan aktivitas lainnya.
View this post on Instagram
“Bukan hanya delapan desa saja. Karena dari 193 desa, belum semuanya bisa menjalankan sistem aplikasi Siskeudes, dengan alasan jaringan telekomunikasinya naik turun, bahkan blankspot,” kata Edi Damansyah saat Ngapeh Hambat di kantor Perseroda Tunggang Parangan pada Kamis (18/8/2022).
Sebelumnya lanjut Edi, telah dilakukan uji coba di Dusun Marangan Desa Loh Sumber yang kondisi jaringan naik turun bahkan blankspot. Hasilnya, sudah efektif dan tidak perlu takut susah sinyal.
Sedangkan daerah yang memiliki masalah listrik tak perlu khawatir. Lantaran TP sudah melakukan percontohan pengunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Jadi kalau desa yang listriknya belum kuat, nanti pakai PLTS.
"Sudah diuji coba, Alhamdulillah sudah efektif. Kami tugaskan Perseroda TP menangani beberapa desa seperti di zona hulu wilayah pinggir danau atau pulau kecil di Delta Mahakam, Kecamatan Anggana," imbuhnya.
Konektivitas infrastruktur jaringan merupakan program Visi Misi Kukar Idaman. Setelah area blakspot berhasil diatasi, akan menyasar desa-desa dengan jaringan yang belum stabil.
Sementara Direktur Utama PT Tunggang Parangan, Awang Muhammad Luthfi mengatakan, Teknologi Broadband 6.0 baru pertama kali diterapkan di Kalimantan Timur (Kaltim). Kemudian, bukan lagi membangun wifi berbasis Global System for Mobile Communications (GSM). Melainkan sistem wifi dengan cakupan kawasan lebih cepat, luas dan murah.
“Sehingga kawasan yang blankspot bisa tercover. Kami fokus ke wifi, internetnya (bukan jaringan telepon),” ucap Luthfi.
Pelaksanaan tahap awal di prioritaskan untuk desa tanpa jaringan internet. Kemudian, melakukan survei dan memilih desa mana saja yang perlu dikerjakan.
"Kalau desa kurang bagus sinyalnya atau penduduknya banyak tapi sinyalnya gak bagus, kita masuk disitu," tutupnya.
[SUP | NON]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Bawa 5 Poket Sabu, Warga Samboja Ini Berakhir di Penjara
- Bupati Kukar Harap Bidang Pendidikan Dapat Tekan Angka Kemiskinan
- 200 Persen Bacaleg PDIP Kukar Telah Jalani Fit and Proper Test
- IBI Kukar Diharapkan Terlibat Menurunkan Angka Stunting
- HUT ke-21, Lanjong Foundation Bakal Gelar Pentas Teater dan Film