Gaya Hidup
Benarkah Bubble Tea Berbahaya?
Dalam seminggu, berapa kali kamu minum bubble tea?
Bubble atau pearl atau boba terbuat dari tepung tapioka yang dikombinasikan dengan minuman manis dan disajikan dingin. Sensasi unik minuman bola bertekstur kenyal dengan rasa yang manis menjadi kenikmatan tersendiri. Rasanya memang enak, segar, dan manis. Tak heran, jika minuman asia ini menjadi tren minuman ringan di kalangan masyarakat beberapa tahun terakhir.
Namun ada baiknya untuk berhati-hati menikmati minuman tersebut. Karena jika dikonsumsi berlebihan, bubble tea berpotensi membahayakan kesehatan. Berbagai penyakit dari penyakit yang bisa disembuhkan dengan cepat dan penyakit-penyakit parah seperti kanker bisa menyerang bila terlalu sering mengonsumsinya.
Berikut, kaltimtoday.co rangkum bahaya mengonsumsi bubble tea secara berlebihan dari berbagai sumber:
Menyumbang banyak kalori tanpa nutrisi
Bubble tea yang biasa kita konsumsi mengandung gula tinggi dan bisa menambahkan setidaknya 5-14 kalori ke dalam minuman. Hal ini berarti, seperempat cangkir bubble kenyal akan menambahkan 100 kalori ekstra ke dalam minuman yang sudah pada kalori. Segelas bubble tea bisa mengandung gula sebanyak 50 gram dan artinya dalam segelas minuman bubble tea kita telah mengonsumsi 500 kalori. Tentu hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti kegemukan hingga perut terasa mudah sekali lapar.
Lemak Trans Tinggi
Selain mengandung banyak kalori, bubble tea juga mengandung lemak trans dalam jumlah yang banyak. Lemak trans ialah lemak yang terkandung pada makanan yang telah melalui proses industri yang bertujuan untuk meningkatkan rasa dan tekstur makanan. Kandungan lemak trans yang tinggi memiliki banyak efek negatif bagi kesehatan, seperti kolesterol jahat yang meningkat, daya ingat yang menurun, hingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Penyebab Diabetes
Bubble tea disebut sebagai salah satu minuman terburuk bagi kesehatan karena kandungan gulanya yang tinggi. Segelas bubble tea dapat mengandung 34 gram gula. Padahal, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merekomendasikan konsumsi gula per hari yakni 50 gram. Maka dari itu, kandungan gula yang terkandung dalam bubble tea melebihi 50 persen sendiri. Kelebihan kadar gula dapat menyebabkan penyakit seperti diabetes.
Cikal bakal kanker dalam tubuh
Berkaitan dengan topping tapioka yang digunakan dalam minuman bubble tea tersebut. Pada tahun 2012, sekelompok peneliti Jerman di University Hospital Aachen menemukan jejak-jejak bifenil aspoliklorinasi atau PCB dalam sampel gelembung tapioka. Zat tersebut merupakan zat penyebab kanker yang juga berefek buruk bagi kesehatan seperti penurunan sistem kekebalan tubuh, reproduksi, dan saraf.
Sembelit
Seorang anak perempuan di China berusia 14 tahun mengalami sembelit karena terlalu sering mengonsumsi bubble tea. Tidak tanggung-tanggung, anak tersebut sampai mengalami sembelit selama 5 hari.
Akibatnya, anak ini sampai tidak bisa makan karena sakit perut. CT Scan yang dilakukan dokter menunjukkan, adanya ratusan gelembung bubble tea dalam tubuh anak ini yang tidak tercerna. Gelembung tersebut adalah topping bulat yang digunakan dalam minuman bubble tea tersebut. Jadi jika terlalu sering mengonsumsi bubble tea, maka kamu dapat terserang sembelit karena sebenarnya tubuh kesusahan dalam mencerna tepung tapioka tersebut.
Itulah 5 bahaya mengkonsumsi bubble tea secara berlebihan. Semoga bermanfaat.
[NON | RWT]
Related Posts
- Pentingnya Data Tepat untuk Kebijakan, Diskominfo PPU Siapkan Evaluasi Rutin
- Data Jadi Fondasi Kebijakan, Diskominfo PPU Perkuat Pengelolaan Statistik Sektoral
- Apresiasi Layak untuk Guru, Pilar Utama Pembentukan Generasi Bangsa
- Gedung Baru Kantor DPMPD Kaltim Resmi Dibuka, Usung Konsep Terbuka, Hijau, dan Modern
- Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60 di Kukar, Momentum Membangun Indonesia Sehat dan Cerdas