Bontang
Covid-19 di Bontang Meningkat 3 Kali Lipat, Satgas: Perjalanan Dinas dan Transmisi Lokal Jadi Penyebab
Kaltimtoday.co, Bontang – Covid-19 kembali memuncak di Bontang. Peningkatannya bahkan diklaim 3 kali lebih cepat dari kasus sebelumnya. Banyaknya yang melakukan perjalanan dinas serta transmisi lokal pun menjadi salah satu penyebab melonjaknya kasus Covid-19 di Bontang.
Tercatat per 10 Februari 2022 terjadi peningkatan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 69 orang, sehingga total jumlah akumulasi kasus aktif sebanyak 184 orang, 17 dirawat, 167 lainnya isolasi mandiri. Penambahan kasus pun rata terdapat di seluruh kelurahan di Bontang.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Bontang, Adi Permana menuturkan dari jumlah kasus aktif, hasil sampel yang dikirim sebelumnya memang belum terdapat Covid-19 varian Omicron. Tapi melihat gejala para pasien yang terbilang ringan, itu sudah merujuk pada covid varian Omicron.
“Gejalanya ringan, hanya penyebarannya yang lebih cepat,” terang Adi Permana di Pendopo Rujab Wali Kota Bontang, Jumat (11/2/2022).
View this post on Instagram
Pihaknya pun masih menunggu hasil sampel selanjutnya yang kemungkinan akan keluar Senin pekan depan. Hasil yang keluar pun, kata dia baru ada di Samarinda, namun hanya untuk yang probable, bukan yang pastinya.
“Hasil pastinya tetap di Jakarta. Tapi apapun (Covid) itu, penanganan harus lebih cepat. Meski OTG, tetap harus waspada,” ujarnya.
Jadi sebenarnya, lanjut dia, mereka yang terpapar Covid-19 merasakan gejala yang biasa-biasa saja. Tapi saat dilakukan tes, hasilnya positif. Apalagi, mereka yang sudah kontak dengan orang yang baru bepergian ke luar daerah.
“Kebanyakan kontak masalahnya begitu, bertemu orang yang baru dari luar kota,” imbuhnya.
Dikatakan Adi, saat ini Bontang memang masih PPKM level 2 sesuai dengan Inmendagri 7/2022. Tetapi, dengan melihat lonjakan kasus yang meningkat drastis, Bontang bisa naik level menjadi PPKM level 3. Inmendagri pun, menurutnya, ada waktu untuk update kasus, dan yang dilakukan ialah update harian.
“Yang dipakai sama juga laporan kasus harian dari kami. Cuma Inmendagri belum, karena nunggu waktu, dikumpulkan data seluruh daerah untuk kemudian menjadi dasar membuat Inmendagri sesuai kasus harian setiap daerah,” ungkapnya.
Wali Kota Bontang, Basri Rase menuturkan, penyebab peningkatan penyebaran covid di Bontang yakni perjalanan dinas dan transmisi lokal. Ia pun meminta seluruh perangkat daerah dan stakeholder untuk memaksimalkan program vaksinasi Covid-19. Karena penanganan covid hanya dilakukan dengan dua cara yakni protokol kesehatan, serta vaksinasi.
“Vaksin di Bontang tidak naik-naik, dosis pertama masih 85 persen, dosis kedua 75 persen. Seharusnya ini ada peningkatan. Makanya gencarkan lagi vaksin, jangan sampai 11 ribu vaksin yang tersedia sampai expired. Seluruh kepala OPD laporkan jika ada pegawainya yang tidak mau divaksin,” tegasnya.
Tak hanya ASN, Basri juga meminta para lurah menyampaikan ke seluruh ketua RT agar masyarakatnya mau divaksin.
“Kumpulkan RT untuk melakukan vaksinasi bagi masyarakatnya,” pungkasnya.
[RIR | NON]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Janji dalam 5 Tahun Buka 10 Ribu Lapangan Kerja Baru di Bontang, Sutomo Jabir: Itu Target Sangat Realistis
- Sapa Warga di Belimbing, Nasrullah Janji Selalu Buka Pintu Rujab, hingga Komitmen Cetak Ribuan Lapangan Kerja Baru
- Winardi Ingatkan KPU Bontang Tunjuk Moderator dan Panelis Debat yang Tak Terafiliasi Paslon Tertentu
- Gelar Sosialisasi, Bawaslu Bontang Ingatkan ASN Haram Cawe-Cawe dalam Politik Praktis
- KPK Ungkap Kerugian Negara Rp 319 Miliar dalam Kasus Pengadaan APD Covid-19