Kaltim

Dapat Bankeu Rp 58,8 Miliar, Bontang Mengeluh Kecil, Berikut Dana Bankeu di Kabupaten dan Kota Lain

Yasmin Medina Anggia Putri — Kaltim Today 17 April 2023 15:28
Dapat Bankeu Rp 58,8 Miliar, Bontang Mengeluh Kecil, Berikut Dana Bankeu di Kabupaten dan Kota Lain
Suasana Musrenbang Kaltim di Kantor Gubernur Kaltim, Senin (17/4/2023). (Yasmin/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Di antara Samarinda dan Balikpapan, Bontang jadi kota yang paling sedikit menerima bantuan keuangan (Bankeu) dari Pemprov Kaltim. Jumlahnya hanya Rp 58,8 miliar. Hal itu dikeluhkan oleh Wali Kota Bontang, Basri Rase. 

"Saya tidak begitu banyak berharap dengan Pemprov Kaltim karena Bontang punya tradisi, tiap tahun dapatnya selalu kecil," ujar Basri Rase di Musrenbang Kaltim, Senin (17/4/2023). 

Padahal, di Bontang ada beberapa hal yang perlu jadi perhatian dan butuh dana besar untuk menanganinya. Misal, pembangunan beberapa jembatan, masalah layanan air bersih dan sanitasi, serta peningkatan kualitas jalan. 

Sebagai informasi, Samarinda jadi daerah yang paling tinggi menerima Bankeu dari Pemprov Kaltim. Jumlahnya Rp 354,45 miliar. Lalu ada Balikpapan Rp 96,25 miliar. Kemudian Bontang dengan Rp 58,8 miliar. 

Kutai Kartanegara (Kukar) menerima bankeu sebanyak Rp 38,12 miliar. Paser Rp 243,92 miliar. Berau Rp 224,51 miliar serta Kutai Timur (Kutim) Rp 32,87 miliar. Selanjutnya, Kutai Barat (Kubar) menerima Rp 38,08 miliar, Penajam Paser Utara (PPU) Rp 72,07 miliar dan Mahakam Ulu (Mahulu) Rp 38,42 miliar. 

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kaltim, Sri Wahyuni juga mendengar langsung ada pemerintah kabupaten dan kota yang merasa bankeu untuk daerahnya kecil. Oleh sebab itu, ke depan akan dibuat kriteria untuk pemberian bankeu di tiap daerah. 

"Makanya nanti ada dibuat kriterianya. Kebutuhannya masuk juga apa yang jadi kebijakan strategis provinsi," ungkap Sri. 

Sri mencontohkan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kaltim yang agak lemah ada di wilayah Kubar dan Mahulu. Artinya, dua daerah tersebut harus mendapat intervensi lebih untuk sektor terkait. 

"Di tempat lain juga seperti itu. Kami melihat kebutuhan untuk arah pembangunannya. Makanya bankeu itu disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan yang mau dicapai itu apa," tegasnya. 

Sebenarnya, ujar Sri, pada tahun-tahun sebelumnya Pemprov Kaltim sudah membuatkan panduan. Namun mulai tahun ini, pihaknya akan coba memperbaiki kembali agar bankeu bisa tepat sasaran. 

"Bankeu yang diberikan ke daerah sebenarnya sudah dengan kriteria tapi memang belum seketat itu. Sekarang akan kami rapikan lagi," sambungnya. 

Ditegaskan Sri, bankeu bukan uang yang diserahkan begitu saja. Namun memang harus yang memberikan dampak untuk pembangunan di Kaltim secara merata.

[RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya