Internasional

Fakta Menarik tentang Jeju Air, Maskapai Penerbangan Murah Korea yang Alami Insiden Birdstrike

Network — Kaltim Today 31 Desember 2024 09:47
Fakta Menarik tentang Jeju Air, Maskapai Penerbangan Murah Korea yang Alami Insiden Birdstrike
Pesawat Jeju Air terbakar setelah menabrak dinding pembatas di Bandara Muan, Seoul, Korsel, Minggu 29 Desember 2024. (Beritasatu.com) )

Kaltimtoday.co – Maskapai penerbangan murah asal Korea Selatan, Jeju Air, baru-baru ini mengalami insiden tragis. Pesawat dengan nomor penerbangan Flight 7C 2216 yang terbang dari Bangkok menuju Korea membawa 175 penumpang dan enam awak kabin. Meskipun seluruh penumpang dan sebagian besar awak dinyatakan tewas, dua pramugari yang berada di bagian sayap pesawat berhasil selamat.

Berikut adalah fakta-fakta seputar Jeju Air, mulai dari spesifikasi pesawat hingga kronologi kecelakaan akibat birdstrike.

Spesifikasi Pesawat Jeju Air

Pesawat yang digunakan dalam penerbangan ini adalah Boeing 737-800, bagian dari seri 737 Next Generation (737NG) yang dibuat oleh Boeing, Amerika Serikat. Seri ini dikenal sebagai salah satu pesawat komersial paling populer di dunia, terutama untuk penerbangan jarak pendek hingga menengah.

Beberapa spesifikasi utama Boeing 737-800 yang digunakan Jeju Air:

  • Konfigurasi Kelas: Dua kelas, dengan kapasitas penumpang 178-189 orang.
  • Dimensi: Panjang 39,5 meter, bentang sayap 35,8 meter, dan tinggi 12,5 meter.
  • Mesin: Menggunakan mesin CFM-56 dengan jangkauan terbang hingga 6.480 km (3.500 nmi).

Pesawat ini dirancang untuk efisiensi bahan bakar dan kenyamanan penumpang, menjadikannya pilihan utama bagi maskapai low-cost seperti Jeju Air.

Harga Tiket Jeju Air

Jeju Air dikenal sebagai maskapai penerbangan dengan harga yang terjangkau. Untuk rute Thailand-Korea, harga tiket diperkirakan berkisar di angka Rp 8 juta.

Namun, setelah insiden tragis ini, harga saham Jeju Air mengalami penurunan drastis hingga 8,4 persen, menjadikannya nilai terendah sejak pertama kali melantai di bursa saham pada 2015.

Penyebab Kecelakaan: Birdstrike dan Cuaca Buruk

Dugaan awal penyebab kecelakaan adalah tabrakan dengan burung (birdstrike) yang terjadi beberapa saat sebelum pendaratan. Insiden ini diperparah oleh kondisi cuaca buruk, yang membuat pilot kesulitan mengendalikan pesawat.

Beberapa fakta terkait kejadian:

  1. Peringatan Menara Pengawas: Menara pengawas sempat memberikan peringatan tentang kemungkinan tabrakan burung kepada pilot.
  2. Upaya Mendarat Kembali: Pilot mencoba mendarat ulang, tetapi pesawat akhirnya gagal mendarat dengan sempurna. Pesawat bahkan dilaporkan mendarat tanpa roda.
  3. Panggilan Mayday: Satu menit setelah laporan tabrakan, pilot mengirimkan sinyal darurat "mayday."

Kotak hitam atau black box pesawat telah ditemukan dan kini sedang dianalisis untuk menentukan penyebab pasti kecelakaan. Kementerian Pertahanan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea juga merilis kronologi kejadian dan menyatakan bahwa insiden ini memerlukan rangkaian faktor yang sangat kompleks untuk menimbulkan kerugian sebesar ini.

Menurut Philip Butterworth, konsultan penerbangan, “Butuh peristiwa yang benar-benar katastropik untuk menyebabkan kehilangan nyawa sebesar ini.”

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya