Figur

Intip Profil dan Kiprah Prof Budi Santoso, Eks Dekan FK Unair yang Terbitkan 9 Buku

Diah Putri — Kaltim Today 04 Juli 2024 13:45
Intip Profil dan Kiprah Prof Budi Santoso, Eks Dekan FK Unair yang Terbitkan 9 Buku
Profil Prof Budi Santoso, Eks Dekan FK Unair. (Wikipedia)

Kaltimtoday.co - Ramai kabar dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair), Prof Budi Santoso yang diberhentikan dari jabatannya sejak Rabu (3/7/2024).

Pemberhentian ini merupakan buntut dari penolakan Prof Budi terhadap program Kemenkes yang mendatangkan dokter asing ke Indonesia. Informasi pemberhentian ini disebarkan melalui WhatsApp Grup Dosen FK Unair

Lantas, seperti apa sosok Prof Budi Santoso? Berikut profil lengkapnya dilansir laman Unair dan Suara

Profil dan Kiprah Prof. Dr. Budi Santoso

Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG (K) merupakan seorang Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) sekaligus dokter spesialis dalam bidang Ginekologi dan Onkologi. 

Pria kelahiran Banyuwangi yang kerap disapa Prof. Bus ini juga seorang staf medis di Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUD Dr. Soetomo. Selain itu, beliau pernah menjabat sebagai sekretaris II di Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya.

Berikut adalah perjalanan karir Prof Budi yang mentereng:

  • 2020-2025: Dekan FK Unair
  • 2015-2020: Wakil Dekan Bidang Keuangan & Sumber Daya FK Unair
  • 2012-2015: Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat FK Unair
  • 2011-2015: Koor Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Reproduksi FK Unair
  • 2011- 2014: Sekretaris II di IDI Surabaya
  • 1994 - Sekarang: Staf Medis, Departemen Obstetri & Ginekologi RSUP Dr. Soetomo

Daftar 9 Buku Karya Prof Budi Santoso

Tak hanya melakoni sebagai dokter dan akademisi. Prof Budi juga seorang penulis dan berhasil menerbitkan sembilan judul buku yang berbeda yang berfokus di bidang kesehatan. 

Salah satu bukunya yang terkenal adalah “Bayi Tabung: Jalan Terakhir Pejuang Dua Garis” yang diterbitkan pada 2020. Buku terlarisnya berjudul “Panduan Kesehatan Reproduksi Wanita” yang telah terbit hingga Volume 2. Berikut adalah rincian daftarnya:

  1. Bayi Tabung: Jalan Terakhir Pejuang Dua Garis (2020)
  2. The PRIME Faculty of Medicine (2020)
  3. Terapi Medikamentosa Perdarahan Uterus Abnormal (PUA) (2014)
  4. Konsensus Tatalaksana Perdarahan Uterus Abnormal karena Efek Samping Kontrasepsi (2013)
  5. Panduan Tata Laksana Keguguran Berulang (2010)
  6. Penanganan Endometriosis Panduan Klinis dan Algoritme (2009)
  7. Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag/SMF Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan Edisi II (2008)
  8. Panduan Kesehatan Reproduksi Wanita Vol. 2 (2007)
  9. Panduan Kesehatan Reproduksi Wanita Vol. 1 (2007)

Tentang Pemecatan Prof Budi Santoso

Dilansir Suara, saat ditanya apakah pemecatan ini berkaitan dengan penolakannya terhadap program dokter asing di Indonesia, Budi Santoso membenarkan. Ia menyebutkan bahwa terdapat perbedaan pendapat antara pimpinan Unair dan dirinya terkait program Kemenkes untuk mendatangkan dokter asing.

Ia mengungkapkan bahwa program ini dapat mengancam keberadaan dokter-dokter lokal yang telah terlatih dan berkompeten. Dalam sebuah pernyataan kepada wartawan, Budi Santoso menegaskan bahwa Fakultas Kedokteran di Indonesia mampu meluluskan dokter-dokter berkualitas yang tidak kalah dengan dokter asing.

Dirinya dipanggil Rektorat Unair pada Senin (1/7/2024) untuk mengklarifikasi pernyataannya menolak program dokter asing di Indonesia. Keputusan pemberhentian diterimanya hari itu juga.

Pasca pemecatan Prof. Dr. Budi Santoso dari jabatan Dekan FK Unair menimbulkan berbagai reaksi dan perdebatan. Meskipun demikian, dedikasi dan kontribusinya dalam bidang kedokteran, khususnya Ginekologi dan Onkologi, tetap diakui. 

Kontroversi terkait dokter asing ini mencerminkan adanya perbedaan pandangan dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. 



Berita Lainnya