Samarinda
Jadi Ikon Fesyen, Masker dari Jo-E Craft Hadirkan Desain Menarik dan Berkualitas
Kaltimtoday.co, Samarinda - Ekspresikan sisi kreatif bisa dengan berbagai cara. Beberapa contohnya ada kriya, bordir, dan batik. Motif-motif cantik itu semakin tepat ketika melengkapi desain tas, syal, bahkan masker.
Diketahui saat ini bahwa masker jadi barang yang harus terus digunakan di kala pandemi. Bagi Anda pencinta fesyen, tidak adalah salahnya untuk mempunyai masker yang mewakili selera fesyen Anda.
Novaritha dari Jo-E Craft punya solusinya. Perempuan yang akrab disapa Nova itu menerima permintaan pembuatan masker dengan motif bordir atau batik yang menarik. Jadi, bukan sekadar masker biasa.
Kepada Kaltimtoday.co dan Dinas Perindustrian Samarinda, Nova menceritakan asal mula dirinya terjun ke dunia industri ini. Awalnya, pada 2017 Nova mengikuti kursus membuat hantaran.
2019, dia kembali mengembangkan kreasi dan sempat mengikuti lomba hantaran tingkat nasional dan mewakili Kaltim. Pada tahun yang sama, dia sembari belajar membatik dan bordir.
"Saya pikir, kreasinya kan banyak. Belajar batik dan bordir itu karena misalnya ada 1 desain, opsinya bisa dibatik atau dibordir. Jadi saya tekuni itu," ungkap Nova saat dihubungi awal pekan lalu.
Nova merupakan alumni Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) 2018 dan belajar bordir manual. Tak puas sampai di situ, Nova secara autodidak juga mempelajari bordir semi-komputer.
Hingga akhirnya dia mengikuti Dekranasda Kaltim Award pada 2020 lalu bersama komunitas Papadaan Kreatif dan meraih juara 2. Bordir yang diajukan kala itu bordir pesut ulap doyo.
"Bordir saya itu kan rata-rata di tas atau aksesori ya. Kalau batik itu di syal. Selama pandemi ini, saya coba ke masker. Kebetulan banyak pesanan. Masker itu jadi fesyen. Jadi maskernya saya bordir dan paling banyak produksi masker 3D. Duplikasi masker N95 dan 3 lapis," lanjut Nova.
Saat ini, Nova juga mulai mencoba membuat masker batik. Memang agak kompleks karena harus teliti dan bentuk motif yang lebih kecil. Nova selalu berinovasi untuk produknya dan menonjolkan kreasi.
Sebab dia sadar di luar sana juga banyak orang memproduksi masker. Sehingga dari masker bordir, Nova juga mengembangkannya untuk batik.
"Selain masker bordir, masker biasa juga ada. Tapi 80 persennya itu saya di masker 3D. Saya juga persilakan pembeli untuk custom sesuai keinginan. Bahkan pernah ada yang custom untuk masker bayi," tambah Nova.
Tengah dalam proses, Nova juga berkeinginan untuk membuat desain dalam rangka mengampanyekan sesuatu yang harus mendapat perhatian. Misalnya mengenai kelangkaan pesut. Dia berharap, melalui desain yang dihasilkan bisa menyadarkan seluruh kalangan pentingnya menjaga flora dan fauna.
"Kelebihan produk masker saya 3D. Akhirnya saya berinovasi ke berbagai macam ukuran dan bisa custom. Desainnya bisa apapun. Saya juga senang dengan kearifan lokal karena mau mengangkat budaya Kalimantan," jelas Nova.
Bicara soal harga, untuk masker biasa rata-rata dibanderol Rp 15 ribu. Sedangkan untuk bordir, bergantung dengan naik warna. Rata-rata, bordir termurah dihargai Rp 20 ribu dengan desain biasa. Kalau untuk motif Kalimantan, misalnya, dimulai Rp 35 ribu ke atas. Sejauh ini, Nova memiliki 10 reseller yang tersebar di Samarinda.
"Selama ini, pemesanan selalu saya lakukan lewat WhatsApp. Akhirnya diketahui dari mulut ke mulut juga. Setiap hari pasti ada saja pesanan sekitar 1-2 lusin. Sekarang mulai meningkat lagi," bebernya.
Jika berminat dengan masker buatan Nova, bisa langsung mengontak ke nomor WhatsApp 081343280078. Pertanyaan lebih detail juga bisa langsung ditanyakan ke yang bersangkutan.
[YMD | TOS | ADV]
Related Posts
- Sri Wartini Tekankan Netralitas dan Partisipasi ASN dalam Pemilu 2024
- FUGO Hotel Samarinda Rayakan Tahun Baru 2025 dengan Kemewahan “CARNIVAL One Night at Rio de Janeiro”
- Debat Kedua Pilwali Samarinda, Andi Harun-Saefuddin Zuhri Komitmen Turunkan Angka Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak
- Optimis Sapu Bersih PPU dan Paser, Rudy Mas’ud Targetkan 80 Persen Suara
- Dispora Kaltim Siapkan Fasilitas Olahraga Berstandar Internasional untuk Dukung Minat Masyarakat