Kaltim
KAMMI Kaltimtara Ingatkan Gubernur Kaltara Terpilih untuk Tepati Janji Kampanye
Kaltimtoday.co, Samarinda - 7 Februari 2021 menjadi momen penting bagi KAMMI Kaltim-Kaltara, pasalnya dalam situasi pandemi yang belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir, KAMMI Kaltim-Kaltara berusaha terus hadir bergerak memberikan warna perbaikan dalam kegiatan Evaluasi Setengah Periode PW KAMMI Kaltim-Kaltara 2019-2021.
Ketua Umum PW KAMMI Kaltimtara, Harish Junanda mengatakan, sebagai organisasi dengan visi menjadi wadah perjuangan permanen yang akan melahirkan kader-kader pemimpin dalam upaya mewujudkan bangsa dan negara Indonesia yang islami, menganggap bahwa kepemimpinan daerah adalah kunci pembangunan nasional, maka transisi kepemimpinan kepala daerah yang berkualitas menjadi mutlak. Siapapun yang terpilih jika proses yang dilaksanakan berkualitas maka akan menghasilkan pemimpin yang berkualitas.
"Salah satu indikator penting yang akan terus disoroti oleh KAMMI adalah komitmen kepala daerah dalam menepati janji kampanyenya,” kata Harish Jundana kepada media, Minggu (7/2/2021).
Program Research Days FISIPOL UGM 2019 yang diwakili oleh Prof. Dr. Wahyudi Kumorotomo, MPP merilis hasil penelitian yang berjudul “Assesing the Performance of New Provinces: The Cases of Banten and Kaltara In Indonesian Decentralized Governance”. Dalam penelitiannya, Wahyudi menyampaikan hampir semua daerah yang ingin memekarkan diri, selalu berbicara yang baik-baik, namun dalam praktiknya tidak semua indikator yang menunjukkan keberhasilan pemekaran itu dapat dipenuhi.
Baca Juga: Puluhan Ribu Masyarakat Hadiri Kampanye Akbar Rudy-Seno, Targetkan Kemenangan di Atas 58 PersenView this post on InstagramBaca Juga: Survei LPMM: Mayoritas Gen Z dan Milenial di Kaltim Pilih Rudy Mas’ud-Seno Aji di Pilkada 2024
Harish melanjutkan, beberapa hal yang menjadi sorotan bahwa status masa percobaan daerah otonomi Provinsi Kaltara telah berubah menjadi otonomi penuh, hal ini sejalan dengan capaian yang dicapai oleh gubernur sebelumnya namun, juga sekaligus tantangan bagi gubernur terpilih, mampu kah mempertahankan capaian yang sudah ada.
Berbagai pembangunan sudah dijalankan dengan menyasar daerah perbatasan agar mempermudah akses mobilitas, namun Kaltara masih dihadapkan pada pendapatan asli daerah (PAD), trend investasi yang menurun, dan masih banyaknya akses daerah yang sulit ditembus.
Beberapa hal ini yang mempengaruhi kualitas layanan publik, kesejahteraan masyarakat, dan kemandirian daerah,” ungkap Harish.
BPS mencatat, jumlah penduduk miskin di Kaltara tahun 2019 berada di angka 48.610, ditambah situasi pandemi ini realisasi pajak daerah yang menjadi tulang punggung PAD jauh dari target yang ingin dicapai semisal 60-70% pada kuartal III namun realisasinya hanya 58%, iklim invetasi juga menurun akibat terdampak Covid-19, meskipun ini menjadi isu global namun tetap menjadi pekerjaan rumah yang harus dicarikan solusinya.
Harish berharap, gubernur terpilih tidak hanya mengumbar janji berkaitan dengan ide penguatan marwah kerakyatan, sinergi antar daerah terutama desa dan kota, penanganan Covid, serta insentif dan kesejahteraan guru, dan stimulus program ekonomi di kalangan anak muda.
“KAMMI siap mengawal kualitas kepemimpinan gubernur terpilih untuk terus berbenah menjadi provinsi yang benar-benar menjadi wajah perbatasan Indonesia maju,” tutupnya.
[HJ | RWT]
Related Posts
- Diskominfo Kaltim Gelar Seleksi Calon Komisioner Komisi Informasi Periode 2024-2028
- Bantah Dugaan Alat Bantu dan Bocoran Soal Debat Pilgub, Tim Paslon 02 Siap Diperiksa dengan Cara Apapun
- Survei GRC: Rudy Mas'ud-Seno Aji Unggul di Pilgub Kaltim
- Gratis! KALTIM ONE FESTIVAL Siap Gebrak Samarinda
- CSR Perusahaan di Kaltim Sukses Wujudkan 346 Rumah Layak Huni