Advertorial

Kemenparekraf dan Komisi X DPR RI Sepakat Infrastruktur di Kampung Ketupat Perlu Ditingkatkan 

Yasmin Medina Anggia Putri — Kaltim Today 10 Juni 2023 18:05
Kemenparekraf dan Komisi X DPR RI Sepakat Infrastruktur di Kampung Ketupat Perlu Ditingkatkan 
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian saat menghadiri Forum Penguatan Jejaring Tata Kelola Destinasi Wisata di Samarinda. (Yasmin/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Forum Penguatan Jejaring Tata Kelola Destinasi Wisata di Samarinda terlaksana di Kampung Ketupat, Samarinda Seberang, Sabtu (10/6/2023). Hal tersebut diinisiasi oleh Direktorat Pengembangan Destinasi II, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Komisi X DPR RI. 

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian menyampaikan, infrastruktur di Kampung Ketupat harus lebih ditingkatkan lagi. Hal ini demi menarik kunjungan dari wisatawan. 

"Aksesibilitas di sini juga jangan sampai membuat wisatawan enggan datang ke sini. Jadi bagaimana caranya agar dipermudah. Selain jalan susur sungai, jalan daratnya juga perlu dipikirkan," sambungnya. 

Di satu sisi, lahan parkir juga perlu disiapkan dengan baik agar ketika ada bus wisata yang datang ke Kampung Ketupat, bisa mengantarkan pengunjung secara leluasa. 

Hetifah mengungkapkan, pihaknya bertugas untuk meyakinkan Kemenparekraf, Pemprov Kaltim, hingga Pemkot Samarinda demi meningkatkan kunjungan wisata ke Kampung Ketupat. Menurut Hetifah, jika ingin Kampung Ketupat menjadi kampung tematik yang maju, maka perlu ada kerja sama. 

"Anugerah kita punya Sungai Mahakam, jadi harus kita jaga karena ini berikan manfaat. Oleh-oleh dari Kampung Ketupat juga harus dikelola, ini bisa kerja sama dengan pelaku ekonomi kreatif sekitar," sambung Hetifah. 

Terlepas dari itu, Hetifah menilai suatu promosi merupakan hal yang krusial di dunia pariwisata. Termasuk pola perjalanan yang ditawarkan. Misalnya, dari titik susur sungai, wisatawan juga bisa berkunjung ke kuliner yang enak atau tempat makan baru. 

"Fasilitas paling dasar juga toilet umum. Enggak harus yang besar, sederhana saja tapi menyentuh masyarakat. Semoga bisa didukung Kemenparekraf supaya jadi lebih menarik dan wisatawan nyaman," sebutnya. 

Hetifah juga mengimbau kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Kampung Ketupat agar lebih bisa mengembangkan tata kelola wisata di sana. Budaya lokal dan kehidupan sehari-hari masyarakat bisa diperkuat demi memberikan pengalaman itu ke wisatawan. 

Sementara itu, Direktur Pengembangan Destinasi II Kemenparekraf, Harwan E mengungkapkan alasan pihaknya mengunjungi Kampung Ketupat, yakni karena melihat ada potensi menjanjikan. Selain itu, tema dari kampung tersebut juga jadi prioritas Kemenparekraf. 

"Prioritas Kemenparekraf itu kan pengembangan desa atau kampung wisata. Kami memilih Kampung Ketupat karena melihat prosesnya," ujar Harwan. 

Dulu, Kampung Ketupat dikenal sebagai kampung yang kumuh. Namun dengan proses pengembangan sebagai kampung tematik, maka kampung lebih tertata demi menarik wisatawan. Pun memberikan nilai tambah ekonomi. 

"Ini kan bisa jadi best practice untuk kampung-kampung yang lain," sambung dia. 

Secara umum, Kampung Ketupat sudah bagus dan sukses mengembangkannya jadi kampung tematik. Namun diakui Harwan, perlu ada penyempurnaan. 

"Bagaimana kita meningkatkan hospitality supaya pelayanan yang diberikan itu bisa lebih berkualitas. Penyediaan amenitas juga jadi hal penting untuk dilakukan," tandasnya. 

[RWT | ADV]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya