Teknologi
Kenali QR Code Palsu Agar Terhindar dari Penipuan
Kaltimtoday.co - Senin (10/4) lalu, beredar rekaman closed circuit television (CCTV) seorang pria yang menempelkan quick response code (QR code) di kotak amal Masjid Istiqlal Jakarta. Sebanyak 50 stiker dengan QR code palsu bertuliskan “restorasi masjid” ditempel, modus ini lantas viral di media sosial.
QR code sendiri telah ada sejak 1994 dan dibuat oleh Denso Wave, perusahaan yang memproduksi identifikasi otomatis dan robot industrial berpusat di Jepang. Pada 2004 mendapat standarisasi dari Japanese Industrial Standards (JIS). Lalu mulai digunakan masyarakat dunia pada 2010.
Meski eksistensinya pada 2013 sempat menurun, seiring dengan kepemilikan ponsel pintar membuat QR code jadi primadona untuk layanan digital. Tepat 2020, akhirnya QR code kembali digunakan karena menawarkan sistem contactless, yang amat berguna saat pandemi Covid-19.
Lantas, bagaimana cara untuk berhati-hati dari modus QR code palsu? Untuk lebih lengkapnya, yuk simak informasi berikut!
Cara Kerja QR Code
QR code adalah barcode dua dimensi yang bisa memberikan informasi secara langsung. Terdiri dari titik-titik hitam dan spasi putih yang lumrahnya berbentuk kotak dengan beragam pola pencari. QR code mampu menyimpan 20189 digit atau 4289 karakter, loh!
Ketika kamu ingin melakukan transaksi, bukalah aplikasi pembaca QR atau kamera di ponsel pintarmu. Arahkan QR code agar terbaca dengan baik, selanjutnya data yang ingin kamu lihat akan ditampilkan di layar. Misalnya QR code itu berisi detail formulir, ponselmu akan segera mengunduh atau membawa ke tautan tersebut.
Selain QR code yang banyak dijumpai di Indonesia, ada lima jenis kode yang paling sering ditemukan di dunia sebagai berikut.
QR code, versi yang kerap dijumpai buatan Denso Wave. Mengidentifikasinya dengan tiga pola pencarian di sudut kiri bawah, kiri atas, dan kanan atas.
Aztec code, terlihat mirip dengan QR code, tetapi kode Aztec hanya berisi satu pola pencari yakni tepat di tengah. Aztec code dikembangkan oleh Welch Allyn.
Maxi code, jenis QR code yang digunakan layanan pos di Amerika Serikat ini menempatkan pola pencari di tengah berpola sarang lebah alih-alih kotak.
PDF417, QR code dengan kode batang ini mudah dikenali karena bentuknya persegi panjang. Diciptakan oleh Ynjiun Wang dari Symbol Technologies pada 1991.
Semacode, memiliki matriks data yang mirip dengan QR code besutan Denso Wave, tetapi pola pencarinya tidak dapat dikenali.
Contoh Penggunaan QR Code
QR code ini digunakan dalam berbagai konteks, seperti aktivitas ekonomi untuk penjualan dan pemasaran yang kerap kamu temui saat di kafe dan harus memindai QRIS. Bahkan seperti contoh modus di atas, konteks keagamaan untuk bersedekah kini mulai menggunakan QR code.
Selanjutnya, QR code untuk melacak virus Covid-19, misalnya di Inggris pengunjung hotel diarahkan memindai QR code menggunakan aplikasi pelacakan National Health Service (NHS) Covid-19.
Ada pula QR code pada kemasan produk yang kerap kamu temui saat berbelanja di supermarket. Isinya dapat mengungkapkan informasi produk, penawaran khusus, atau harga. Serta QR code dalam layanan pendidikan, misalnya saat kamu mencari buku di perpustakaan.
Cara Meningkatkan Keamanan QR Code
Meski mempermudah mobilitas, nyatanya QR code juga berpotensi jadi ladang penipuan. Cara yang dapat dilakukan adalah memindai dengan program seperti Kaspersky’s QR Scanner. Pengguna dapat mengunduhnya melalui Android maupun iOS untuk memeriksa konten berbahaya yang mungkin tersemat dalam QR code tersebut.
Selain itu, tindakan preventif lainnya adalah dengan berhati-hati dalam memindai QR code. Apabila tautan dipersingkat, maka kamu patut curiga dan tidak melanjutkan proses pemindaian. Pasalnya tidak ada alasan kuat untuk mempersingkat tautan apapun saat mengakses QR code.
Kemudian pastikan QR code yang akan dipindai adalah gambar asli, bukan kode yang ditempelkan di atas gambar lainnya, karena berpotensi penipuan.
[TOS]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Tim Hukum Isran-Hadi Kritik Pelaksanaan Debat Kedua Pilgub Kaltim
- DPPKB Samarinda Gelar Evaluasi Program Bangga Kencana, Libatkan Sejumlah Stakeholder untuk Penurunan Stunting
- Peringati HUT Korpri ke-53, Turnamen Tenis Meja dan Lapangan Antar Perangkat Daerah Kaltim Resmi Dimulai
- RSUD AWS Masuk Daftar 10 Rumah Sakit Terbaik di Indonesia untuk Layanan Kanker
- Prakiraan Cuaca Kaltim Awal November: Hujan Menengah hingga Tinggi