Kaltim
Laporan IDAI Pusat: Kasus Gagal Ginjal Akut Misterius Ditemukan di Kaltim
Kaltimtoday.co, Samarinda - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Pusat, Selasa (11/10/2022), melaporkan 131 anak mengalami gagal ginjal akut misterius. Ratusan kasus itu tersebar di 14 provinsi, salah satunya di Kaltim.
Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI Eka Laksmi Hidayat dalam keterangannya di Kompas menyampaikan, saat ini investigasi masih terus dilakukan untuk mengetahui penyebab gagal ginjal akut tersebut. Selain itu, berdasarkan hasil dari berbagai pemeriksaan laboratorium juga belum diketahui ada virus atau patogen yang secara konsisten ditemukan di pasien.
"Umumnya gagal ginjal akut terjadi akibat kekurangan cairan atau kehilangan cairan dalam waktu singkat. Misal diare menyebabkan dehidrasi hebat atau perdarahan hebat karena syok dari demam berdasarah dengue. Namun, riwayat penyakit itu tak jelas pada kasus ini karena tiba-tiba mengalami penurunan jumlah urine," kata Eka Laksmi Hidayat.
Adapun 131 kasus gagal ginjal akut yang belum diketahui penyebabnya itu dilaporkan tersebar di 14 provinsi. Meliputi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Bali, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Aceh, Sumatera Barat, papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Kasus-kasus itu didilaporkan terjadi pada Agustus-September 2022.
Bantah Temuan Kasus Gagal Ginjal Misterius
Dikonfirmasi Kaltimtoday.co, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Kaltim, dr Diane Meytha Supit, membantah ada temuan kasus gagal ginjal misterius di Kaltim. Dia menegaskan penyakit itu tidak ditemukan di Kaltim.
"Di Kaltim sejauh ini memang belum ada. Dari September lalu, dari IDAI pusat sudah memberikan rekomendasi karena kasus gagal ginjal akut misterius itu ada banyak. Terutama di Jakarta, Surabaya, Jogja, Bali, dan Padang," lanjut dr Diane.
Secara umum, gagal ginjal sebenarnya tak memandang usia. Bisa dialami anak-anak hingga orang dewasa. Tergantung penyebabnya. Lazimnya, salah satu penyebab gagal ginjal karena adanya infeksi.
"Penyebabnya kan memang belum diketahui. Jadi gagal ginjal akut itu disebut misterius," jelas dr Diane, Rabu (12/10/2022).
Senada dengan IDAI Pusat, dr Diane juga menjelaskan kasus gagal ginjal akut misterius itu paling banyak dialami oleh anak di bawah usia 5 tahun. Padahal, sebelumnya anak tersebut tampak sehat dan tidak ada keluhan.
"Dari laporan-laporan itu, biasanya anaknya sehat, kemudian belum terima vaksin Covid-19. Ada dugaan ke arah multisystem inflammatory syndrome children, yang ada kaitannya dengan riwayat infeksi Covid-19 sebelumya. Tapi ini masih diteliti juga," tegas dr Diane.
Kendati begitu, Diane mengingatkan bahwa yang perlu diwaspadai bukan hanya anak-anak di bawah usia 5 tahun. Namun, anak di bawah usia 18 tahun juga harus waspada. Biasanya, gejala yang dialami adalah demam, infeksi saluran napas akut seperti batuk dan pilek, hingga infeksi saluran cerna seperti diare. Termasuk jika sudah terjadi perubahan warna urin atau tidak ada buang air kecil (BAK) selama 24 jam.
Diane menyebut, IDAI Pusat mengingatkan pula terkait beberapa hal yant harus diwaspadai terkait gagal ginjal akut misterius ini. Misalnya, ada riwayat gejala demam atau gejala infeksi lainnya. Hingga akhirnya didiagnosis dengan gagal ginjal akut namun penyebabnya belum diketahui. Dia menegaskan, diagnosa tersebut harus dilakukan oleh dokter.
"Lalu tidak mengalami kelaianan ginjal sebelumnya. Jadi dia memang tidak ada sakit ginjal tapi tiba-tiba ginjalnya rusak. Sebab kalau misalnya ada mengalami penyakit ginjal sebelumnya, dia tidak masuk di kriteria ini," pungkasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kaltim dr Jaya Mualimin yang dikonfirmasi soal kasus ini juga membantah temuan kasus tersebut.
"Datanya dari mana? Kami belum pernah melaporkan," jawab Jaya Mualimin ketika dikonfirmasi.
[TOS]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Pemprov Kaltim Evaluasi DAK 2024 untuk Tingkatkan Pembangunan Daerah
- Berupaya Wujudkan SPBE, Diskominfo Kaltim Gelar Sosialisasi Pemanfaatan Email Dinas
- Diskominfo Kaltim Gelar Seleksi Calon Komisioner Komisi Informasi Periode 2024-2028
- Bantah Dugaan Alat Bantu dan Bocoran Soal Debat Pilgub, Tim Paslon 02 Siap Diperiksa dengan Cara Apapun
- Rayakan Hari Ikan Nasional, KKP Sosialisasikan Program Makan Bergizi Gratis untuk Ratusan Pelajar di Samarinda