Gaya Hidup
Mengenal Guillain Barré Syndrome (GBS) dan Penyebabnya, Begini Penjelasan dari PAFI Kabupaten Pelalawan
Kaltimtoday.co - Guillain Barré Syndrome (GBS) adalah kelainan neurologis langka yang dapat mengganggu fungsi saraf tepi akibat serangan sistem imun tubuh terhadap saraf. Kondisi ini menyebabkan gejala mulai dari kelemahan otot, mati rasa, hingga kelumpuhan. Namun, apa sebenarnya penyebab GBS, dan bagaimana jenis-jenisnya dapat dikenali?
PAFI Kabupaten Pelalawan (http://pafikabupatenpelalawan.org) memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai sindrom ini untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong pengobatan dini.
Penyebab Guillain Barré Syndrome (GBS)
Penyebab pasti GBS belum sepenuhnya diketahui. Namun, menurut penelitian, sindrom ini sering dipicu oleh infeksi virus atau bakteri, seperti:
• Flu
• Infeksi saluran pernapasan
• Gastroenteritis
Respons Autoimun:
GBS tergolong penyakit autoimun, di mana sistem imun yang seharusnya melindungi tubuh dari patogen justru menyerang selubung mielin yang melindungi saraf. Hal ini disebabkan oleh mimikri molekuler, yaitu kemiripan antara komponen infeksi dengan jaringan saraf, sehingga sistem imun salah mengenali targetnya.
Pemicu Lain:
• Pascaoperasi: Infeksi yang berkembang setelah operasi dapat meningkatkan risiko GBS.
• Cedera Fisik: Cedera yang memicu respons imun berlebihan juga menjadi salah satu faktor risiko.
Siapa yang Berisiko Terkena GBS?
Guillain Barré Syndrome dapat menyerang siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada:
• Orang dewasa di atas 50 tahun.
• Baik pria maupun wanita.
GBS tidak menular dan bukan penyakit genetik, tetapi dipicu oleh peristiwa medis tertentu yang memicu respons imun tubuh.
Jenis-jenis Guillain Barré Syndrome
Dikutip dari WebMD (14/11/2024), terdapat beberapa jenis utama GBS:
1. Poliradikuloneuropati Demielinasi Inflamasi Akut (AIDP)
• Ciri utama: Kelemahan otot yang dimulai dari tubuh bagian bawah dan menyebar ke atas.
• Umum di: Amerika Utara dan Eropa.
2. Sindrom Miller Fisher (MFS)
• Ciri utama:
• Kesulitan menggerakkan mata.
• Masalah dengan koordinasi dan keseimbangan.
• Umum di: Asia; lebih jarang ditemukan di Amerika Serikat.
3. Neuropati Akson Motorik Akut (AMAN) dan Neuropati Akson Motorik Sensorik Akut (AMSAN)
• Ciri utama:
• Gejala yang lebih berat dan berkepanjangan.
• Umum di: Tiongkok, Jepang, dan Meksiko.
Bagaimana GBS Dikenali dan Ditangani?
Gejala awal GBS biasanya muncul beberapa minggu setelah infeksi pernapasan atau gastrointestinal. Mengenali tanda-tanda awal sangat penting untuk mendapatkan perawatan medis tepat waktu.
Tanda-tanda Umum GBS:
• Kelemahan otot progresif.
• Sensasi mati rasa atau kesemutan.
• Kesulitan bergerak atau berjalan.
• Kehilangan koordinasi atau keseimbangan.
Pengobatan
Meskipun tidak ada obat yang dapat menyembuhkan GBS sepenuhnya, pengobatan dini dapat membantu mengurangi gejala dan mencegah komplikasi. Beberapa langkah pengobatan meliputi:
• Plasmaferesis: Untuk menghilangkan antibodi yang menyerang saraf.
• Imunoglobulin intravena (IVIG): Membantu menetralkan antibodi berbahaya.
• Terapi fisik: Untuk memulihkan fungsi otot dan mobilitas.
Guillain Barré Syndrome adalah kondisi langka yang sering dipicu oleh infeksi dan memengaruhi fungsi saraf tepi. Mengenali gejala dan jenis-jenis GBS, seperti AIDP, MFS, dan AMAN/AMSAN, sangat penting untuk mendapatkan perawatan dini yang dapat mencegah komplikasi serius.
PAFI Kabupaten Pelalawan mendorong masyarakat untuk lebih waspada terhadap infeksi yang dapat memicu GBS dan segera mencari bantuan medis jika mengalami gejala yang mencurigakan.
Related Posts
- IDI Bogor Paparkan 8 Khasiat Buah Kurma Baik Untuk Kesehatan
- Ternyata Bahagia Mempengaruhi Kesehatan Loh! IDI Banjar Berikan 10 Tips Agar Tetap Bahagia
- IDI Gerung Paparkan Edukasi Terkait 6 Manfaat Daun Jambu Biji
- Cara Bulu Mata Lentik Alami, Berikut Tips dari PAFI Sulawesi
- Manfaat Cokelat Panas dan Teh Hijau yang Kaya Flavanol, PAFI Sumatera Utara: Bisa Bantu Kurangi Stres Secara Alami