Entertainment

Tayang di Bioskop! Berikut Sinopsis Film Bob Marley: One Love, Sang Legenda Musik Reggae Asal Jamaika

Nur Jayanti — Kaltim Today 22 Februari 2024 09:00
Tayang di Bioskop! Berikut Sinopsis Film Bob Marley: One Love, Sang Legenda Musik Reggae Asal Jamaika
Poster Film Bob Marley: One Love (TIX ID)

Kaltimtoday.co - Film biografi tokoh terkenal Bob Marley sudah rilis di bioskop Indonesia sejak 21 Februari 2024. Film yang berjudul "Bob Marley: One Love" digarap berdasarkan kisah nyata sang penyanyi di masa  ketenarannya pada pertengahan1970-an hingga kematiannya pada 1981. 

Selama 36 tahun masa hidupnya dan belasan tahun berkarir musik, Bob Marley telah menyentuh banyak hati dan jiwa orang-orang melalui lagu-lagu yang ia tulis. Musik reggae dan lirik lagu yang ia bawakan dipenuhi berbagai makna yang dapat menginspirasi banyak orang bahkan hingga saat ini.  

Film Bob Marley: One Love ini dibintangi oleh beberapa aktor, diantaranya Kingsley Ben-Adir sebagai Marle, Lashana Lynch sebagai Rita Marley, James Norton sebagai Chris Blackwell. Di sutradarai oleh Reinaldo Marcus Green, ia bahkan juga ikut menulis skenario bersama Terence Winter, Frank E. Flowers , dan Zach Baylin.

Sinopsis Film Bob Marley: One Love

Pada awal film, penonton langsung disuguhi momen ketika Bob Marley (Kingsley Ben-Adir) menggelar konferensi pers untuk rencana konser perdamaian di negaranya. Kala itu, di tahun 1976, Jamaika berada di tengah konflik politik. Di tengah suasana mencekam yang tengah berlangsung tersebut, Bob Marley tetap mengumumkan penampilannya pada sebuah konser yang bertujuan untuk mempromosikan perdamaian di antara pihak-pihak terlibat yang bertikai. 

Melalui konser tersebut, Marley ingin menyuarakan perdamaian namun, saat mempersiapkan konser, Marley dan istrinya, Rita (Lashana Lynch), serta beberapa anggota bandnya ditembak oleh penyerang. Meskipun dengan keadaan terluka, Marley tetap melanjutkan konsernya.

Kejadian penyerangan tak terduga itu membuat Marley sedih. Kesedihan Marley muncul dalam hatinya ketika ia mengetahui jika orang-orang dari kaumnya lah yang mencoba untuk menyerang mereka, sehingga ia meminta Rita untuk membawa anak-anak mereka ke Amerika Serikat, sedangkan dia dan anggota bandnya yang lain pergi ke London.

Setelah itu mereka menggarap sebuah album baru berisi kejadian-kejadian yang membuat Marley merenungkan lagi tentang trauma-traumanya, keyakinannya, serta tujuan dirinya ada di dunia ini, yang kemudian ia tuangkan dalam proses pembuatan karya lagunya.

Bagi para penggemar Bob Marley, tentunya menonton film drama musikal biografi ini sangat menyenangkan. Deretan lagu Bob Marley memenuhi film Bob Marley: One Love. Selain itu didalam film ini juga menceritakan kisah perjuangan Marley hidup di tengah konflik, film ini juga akan menyorot proses berkaryanya hingga sosoknya menjadi ikon lagu reggae dan perdamaian.

Dalam film ini penonton juga akan diajak untuk merasakan sudut pandang sebagai seniman ketika sedang berproses menulis lagu dan tampil spontan saat di panggung. Daya tarik lain adalah logat khas Jamaika dan ungkapan yang kerap dilontarkan Marley dan teman-temannya.

Meskipun di sejumlah bagian film, sinema biopik yang disuguhkan terasa kurang optimal mengeksplorasi aspek kehidupan Marley secara mendalam, seperti anggota band yang lain, keluarga Marley, atau konflik terselubung yang terjadi antara Marley dan Rita.

Terlepas dari itu semua , film Bob Marley: One Love tetap menjadi salah satu karya penting di antara berbagai dokumentasi eksistensi Bob Marley, yang kembali menyegarkan ingatan penggemar tentang memori sang legenda.

Bob Marley Menjadi Ikon Hak Asasi Manusia


Dilansir dari DW, penampilan Bob Marley yang paling diingat adalah saat dia bernyanyi di atas panggung arena olahraga Sporthalle, di Köln, Jerman pada 1980. Saat itu, Bob Marley sudah dalam kondisi sakit-sakitan. Namun pesona dan aksinya di atas panggung tetap mampu membuat sekitar 8.000 penonton antusias menikmati pertunjukkan.

Setahun setelah konser ikonik di Jerman itu, pria bernama asli Robert Nesta Marley itu meninggal dunia, tepatnya pada 11 Mei 1981. Ia meninggal di usia 36 tahun. Meskipun memiliki hidup yang singkat namun, pesan-pesan politik dan spiritual perdamaiannya masih tetap tersampaikan hingga kini melalui serangkaian lagu yang akan terus melegenda. Lewat sentuhan Bob Marley pula, Reggae menjadi sedemikian populer di panggung musik dunia, sampai-sampai mendapat pengakuan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO.

Salah satunya lagu yang berjudul "Get Up Stand Up". Lagu ini diciptakan setelah Bob Marley berkunjung ke Haiti dan menyaksikan kemiskinan ekstrem di bawah kediktaturan François 'Papa Doc' Duvalier, yang berkuasa antara 1957 hingga 1986. Lirik dalam lagu ini mengajak masyarakat memperjuangkan hak asasi mereka sendiri.

Kemudian salah satu lagunya berjudul "No Women No Cry," sering disalah artikan karena dianggap untuk pria yang putus cinta. Padahal, Marley menulis lagu tersebut setelah mendengar seorang tetangga perempuannya menangis di halaman belakang rumahnya. Lagu ini lebih banyak mengisahkan tentang kemiskinan di Jamaika


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. 



Berita Lainnya