Gaya Hidup
THR Cair, Begini Kiat Lebaran Hemat Saat Corona
Saat lebaran tiba, biasanya pengeluaran akan membengkak. Entah digunakan untuk mudik, membeli pakaian baru, atau kebutuhan lainnya. Kebanyakan masyarakat tak khawatir, karena berpikir uang Tunjangan Hari Raya (THR) cukup menambah kebutuhan saat lebaran.
Namun, lebaran tahun ini tampaknya uang THR yang diterima tak akan banyak digunakan, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena perayaan Idul Fitri tahun ini diselimuti oleh pandemi Covid-19.
Mengingat pandemi Covid-19 belum diketahui kapan akan berakhir, sementara kebutuhan dana bisa jadi tak terduga ke depan, tampaknya mengharuskan kita untuk berhemat. Kita perlu berjaga-jaga dengan cermat mengelola keuangan, termasuk pengeluaran jelang lebaran.
Lantas seperti apa lebaran hemat tahun ini? Pos pengeluaran mana saja yang sekiranya bisa dikurangi? Simak kiat-kiat berikut ini:
Hindari pos pengeluaran yang tidak perlu
Tatadana Consulting, Tejasari Assad menyarankan beberapa pos pengeluaran yang bisa kita hindari dalam situasi saat ini, mulai dari beli baju lebaran dan kue kering. Sebab, pertemuan dengan sanak saudara tidak akan dilakukan secara tatap muka, sehingga pengeluaran untuk dua hal ini seharusnya bisa dihemat.
Nah, ketika semua pengeluaran bisa dihemat, Teja menyarankan agar, dana ini sebagian tetap dipegang secara tunai untuk keperluan mendesak dan bersifat harian. Sisanya bisa ditaruh di reksadana pasar uang, deposito bank, dan saham.
Utamakan Sosial dan Spiritual
Sharing is caring, itu kalimat kuncinya. Pada Ramadan yang penuh berkah ini, bagi karyawan muslim bisa bersegera melakukan pembayaran zakat, zakat harta dan zakat fitrah, yang bisa dilakukan dengan cara online ke badan amil zakat. Atau dapat pula diserahkan kepada mereka yang memerlukan, terutama di lingkungan sekitar.
Dana darurat
Hingga saat ini, apakah kita sudah punya dana darurat di tabungan? Dana darurat ini penting sekali sebagai solusi keuangan. Terutama pada masa pandemi corona dan menghindari hal-hal tidak diinginkan seperti musibah dan urusan darurat lainnya terjadi.
Bila selama ini kita agak sulit untuk menabung dana darurat karena gaji bulanan yang diterima tidak cukup, maka THR ini bisa jadi sumber penghasilan untuk mendongkrak jumlah tabungan. Dana darurat juga bisa dialokasikan dalam bentuk emas, deposito, dan reksadana.
Persentase alokasi yang ideal untuk disisihkan sebagai tabungan dana darurat berkisar antara 10 hingga 20 persen dari THR. Mulai sedikit, lama-lama akan menjadi bukit, asalkan kita bisa berdisiplin.
Asuransi
Seperti yang kita ketahui, di masa pandemi ini kebutuhan dana bisa jadi tak terduga ke depan. Menyisihkan dana asuransi sebesar 10 persen dari THR melindungi kestabilan keuangan kita. Pasalnya, bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, otomatis ada sejumlah biaya yang harus kita keluarkan.
Terutama dalam kondisi pandemi corona seperti sekarang ini serta masih mewabahnya penyakit-penyakit lain, salah satunya demam berdarah. Bayangkan, kalau sakit harus bayar biaya rumah sakit yang tentunya tidak murah. Atau bila kendaraan yang kita pakai tiba-tiba mengalami musibah kecelakaan atau hilang, mau tidak mau ada biaya yang mesti dikeluarkan.
Investasi
Jika seluruh kebutuhan di atas telah terpenuhi melalui THR, maka tidak ada salahnya untuk mulai mewujudkan mimpi dengan mencoba berinvestasi jangka panjang sebagai persiapan dana pensiun pribadi. Bentuk investasi yang lazim dilakukan biasanya adalah membeli saham, sukuk, obligasi dan deposito.
Tentunya semua itu disesuaikan dengan kemampuan masing-masing dan jika ingin menggunakan THR, maka bisa dialokasikan sebesar 10 persennya. Kita bisa mendapatkannya di perusahaan sekuritas, dan lembaga keuangan lainnya.
[NON | RWT]
Related Posts
- 8 Tips Ampuh Cegah Mabuk Saat Mudik Lebaran 2024
- Catat! Berikut Daftar 21 Nomor Darurat Saat Mudik Lebaran 2024 yang Wajib Kamu Simpan
- 30 Ucapan Selamat Mudik Lebaran 2024, Cocok Diberikan Kepada Teman dan Keluarga
- Tayang Saat Lebaran 2024: Berikut Sinopsis, Pemain, dan Link Nonton Film “Badarawuhi di Desa Penari”
- Tepat Waktu, 50 Perusahaan di Samarinda Telah Bayarkan THR Karyawan Sebesar Rp 44,1 Miliar