Daerah

Wacana Transmigran dari Yogyakarta Bakal ke IKN, Disnakertrans Kaltim: Bukan Wewenang Kami

Yasmin Medina Anggia Putri — Kaltim Today 04 Agustus 2023 14:04
Wacana Transmigran dari Yogyakarta Bakal ke IKN, Disnakertrans Kaltim: Bukan Wewenang Kami
Ilustrasi wilayah IKN Nusantara. (IST)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Mengenai adanya rencana transmigrasi lebih dari 6 ribu warga Yogyakarta ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltim mengaku tak bisa berkomentar banyak. 

Disampaikan Kepala Disnakertrans Kaltim, Rozani Erawadi, berhubung para transmigran itu akan datang ke IKN, maka sudah tentu akan masuk ke wilayah IKN. Oleh sebab itu, pihaknya tak tahu-menahu di mana wilayah spesifik para transmigran itu akan pindah. 

"Kan transmigrannya ke IKN, berarti ke wilayah IKN dong? Wilayahnya kan IKN, kalau kami ya wilayahnya Kaltim," ungkap Rozani saat dihubungi, Kamis (3/8/2023). 

Dalam hal ini, Rozani mengungkapkan bahwa ada tiga kawasan transmigrasi yang masuk di ranah Disnakertrans Kaltim, yakni kawasan Kerang di Kecamatan Batu Engau, Paser, kawasan Maloy di Kecamatan Sangkulirang, Kutim, dan kawasan Muara Komam di Paser. 

"Nah kalau itu kawasan di Kaltim. Kalau soal wilayah IKN, jangan ditanyakan ke Disnakertrans Kaltim," sambungnya. 

Dalam hal ini, jika pihaknya mengomentari kewenangan wilayah lain maka dirasa kurang tepat. Belum lama ini, wacana pemindahan transmigran dari Yogyakarta ke IKN Nusantara mulai mencuat. Sebagian besar warga Kaltim menolak. 

Kendati begitu, Gubernur Kaltim, Isran Noor tak ambil pusing dengan wacana tersebut. Justru Isran menilai program transmigrasi ini akan baik untuk pembangunan IKN jika berhasil terealisasi. 

"Bagus saja, siapa yang menolak itu," ujar Isran kala ditemui di sela kunjungan kerjanya di Bontang, Senin (1/8/2023) siang. 

Isran Noor mengklaim, selama ini warga Kaltim selalu terbuka dengan pendatang dari daerah mana pun. Sehingga, dia sama sekali tak masalah dengan wacana transmigrasi warga Yogyakarta ke IKN Nusantara. 

"Mana ada masyarakat Kaltim menolak orang dari mana pun. Sejak kuda makan tembaga, sampai kuda makan mentega mereka selalu menerima tamu dari luar," sambung Isran. 

Sebelumnya, Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nasional (AMAN) Kaltim, Saiduani Nyuk atau Duan mengatakan bahwa masyarakat lokal dan adat Kaltim tentu menolak wacana transmigrasi tersebut. Mengingat, di wilayah IKN juga masih ada konflik teritorial yang melibatkan masyarakat adat setempat. 

Apalagi, Pemprov DI Yogyakarta mengatakan, sekitar 6 ribu lebih warganya akan menyambangi IKN Nusantara dalam rangka meningkatkan kesejahteraan. Warga Yogyakarta itu juga disebut punya bekal mumpuni di bidang pertanian.

Walhasil, AMAN Kaltim menilai wacana pemindahan ini akan berisiko konflik. Bahkan kurang relevan karena masyarakat lokal Kaltim juga punya kemampuan untuk mengelola pertanian. 

"Keadaan ini justru mengancam masyarakat adat, tapi mendengar berita terbaru justru orang dari jauh yang akan dipindahkan ke IKN, ini berbanding terbalik," ujar Duan saat dikonfirmasi, Senin (31/7/2023). 

Senada dengan AMAN Kaltim, Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun juga menilai bahwa petani Kaltim tidak kalah dengan petani dari luar. Menurutnya, menjalankan program transmigrasi juga sama sekali tak mudah. 

"Transmigrasi itu enggak gampang loh. Transmigran harus dijamin hidupnya dua tahun sampai mandiri. Jatah makan, kebutuhan rumah tangga. Mampu tidak pemerintah?" tegas Samsun, Selasa (1/8/2023). 

Bicara soal kemampuan sumber daya manusia (SDM) Kaltim di bidang pertanian, Samsun menegaskan petani di Kaltim juga punya kemampuan. Bahkan banyak petani Kaltim yang juga punya lahannya sendiri. 

"Untuk urusan makan, jangan khawatir. Di Kaltim banyak petani. Sudah ada lahannya. Tinggal Badan Otorita mengarahkan saja. Ayo petani Kaltim tanam padi, tanam tomat, tanam kacang. Kita tanam, enggak masalah," tutup Samsun.

[RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya