Bontang

Akui Salah, Udin Mulyono Sampaikan Permintaan Maaf ke Neni Moerniaeni

Fitriwahyuningsih — Kaltim Today 16 September 2024 06:27
Akui Salah, Udin Mulyono Sampaikan Permintaan Maaf ke Neni Moerniaeni
Udin Mulyono (dua dari kiri) menyampaikan permintaan maaf ke Neni Moerniaeni (empat dari kiri) dan Sofyan Hasdam (tiga dari kiri)

Kaltimtoday.co, Bontang - Udin Mulyono akhirnya menyampaikan permintaan maaf ke Neni Moerniaeni dan Andi Sofyan Hasdam, Minggu (15/9/2024) malam. Permintaan maaf ini dilakukan menyusul pernyataan beberapa waktu lalu terkait keluarga Sofyan Hasdam yang dianggap bermasalah dan berujung pada laporan ke polisi.

Permintaan maaf ini disampaikan Udin Mulyono di DPD II Golkar Bontang, Jalan Pattimura, Kelurahan Api-Api, Bontang Utara, Minggu (15/9/2024) malam. Di hadapan awak media, secara terbuka Udin menyampaikan apa yang disampaikannya dalam sosialisasi di Lok Tuan beberapa waktu adalah salah. Tidak semestinya ia menyampaikan hal tersebut.

Udin mengatakan bahwa, pernyataan yang keluar beberapa waktu lalu itu adalah bagian dari realitas dan dinamika politik. Saat ini, sebutnya, dia dan keluarga Sofyan sudah beda jalan, di mana ia menjadi bagian dari penggagas tim independen Basri-Chusnul, maka pernyataan itu murni politis. 

"Sekarang perbedaan politik, di mana-mana politik itu ada kepentingan. Statement saya itu memang politis," sebutnya. 

Dia menambahkan "Tapi setelah bertemu dengan pak Sofyan berapa hari lalu, saya sampaikan bahwa pernyataan itu tidak akan muncul lagi."

Udin bilang, dirinya komitmen mendorong agar Pilkada Bontang berjalan damai, aman, dan menyejukkan. Dia pun telah menyampaikan ini kepada tim internal Basri-Chusnul dan menyerukan agar seluruh calon wali kota dan wakil wali kota Bontang mensosialisasikan program, visi-misi secara positif.

"Silahkan sosialisasi, kampanye dengan positif. Saya kira ini perlu disampaikan," sebut Pembina Dewan Pakar tim Independen Basri-Chusnul Ini. 

Udin juga menegaskan permintaan ini murni datang dari dirinya sendiri, tanpa desakan pihak mana pun. "Saya sampaikan permintaan maaf. Saya manusia biasa, tidak luput dari kesalahan. Kadang-kadang dalam politik apa yang disampaikan tidak sama dengan realita," sebutnya.

Sementara itu, Sofyan Hasdam menyampaikan bahwa sebelum adanya polemik ini, sejatinya hubungan dia dan Udin cukup baik. Tidak ada masalah, bahkan ia coba menjaga relasi baik yang sudah lama terjalin. 

Hanya saja, karena sekarang mereka beda jalan dalam Pilkada Bontang, maka komunikasi dibatasi. Dia tidak ingin, ada yang berpikir Udin adalah "orangnya" yang menyusup dalam tim Basri-Chusnul.

Terkait permintaan Udin, Sofyan bilang ia menerima permintaan maaf itu. Dia bahkan menyebut Udin sebagai sosok yang berjiwa besar karena mau meminta maaf usai menyadari kesalahan. 

"Kami apresiasi permintaan maaf beliau," katanya.

Neni Moerniaeni menambahkan, pihaknya terpaksa melaporkan Udin Mulyono ke polisi lantaran sejumlah pernyataanya dianggap cukup melukai. Namun, karena Udin sudah sampaikan permintaan maaf, sadar apa yang diucapkan itu salah, Neni bilang akan memaafkan. Konkret dari permintaan maaf itu diterima, dia akan menarik laporan yang dikirim ke polisi beberapa waktu lalu.

"Insha Allah, karena sudah minta maaf maka akan dicabut laporannya. Mungkin Selasa karena besok (Senin) libur," sebutnya.

Neni berharap, usai kejadian ini, tidak ada lagi pernyataan menyesatkan, menghasut, dan salah disampaikan ke masyarakat. Dia berharap agar Pilkada Bontang berjalan damai. 

"Semoga setelah ini kontestasi Pilkada berjalan damai. Ini kan pesta demokrasi. Pesta itu harusnya senang-senang, bukan saling menjatuhkan," tandasnya.

Sebelumnya, pada Senin (2/9/2024) lalu, Neni Moerniaeni didampingi Sofyan Hasdam melaporkan Udin Mulyono ke polisi. Laporan ini dibuat lantaran Udin diduga melakukan pencemaran nama baik dan menyebarkan informasi menyesatkan terkait keluarga Andi Sofyan Hasdam. 

Beberapa narasi menyesatkan disampaikan Udin Mulyono, berdasarkan video dan laporan yang disampaikan warga, menyebut ada 5 anggota DPRD dari keluarganya masuk ke DPRD. Padahal hanya ada 3, dan ketiganya tidak berada di tingkatan yang sama. Andi Faizal di Bontang. Shemmy Permata Sari dan Andi Adi Satya di  Kaltim. 

Udin Mulyono dalam video juga bilang, APBD Bontang tidak aman bila Neni Moerniaeni terpilih jadi wali kota. Sebab, ibu dan keluarganya menduduki posisi di eksekutif dan legislatif. Ada juga narasi terkait kongkalikong anggaran antara Neni dan anak-anaknya bila dia terpilih wali kota disampaikan Udin kala sosialisasi di Lok Tuan.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya