Kukar

Cabuli Santriwati hingga Hamil, Pimpinan Ponpes Diduga Nikah Siri Tanpa Sepengetahuan Orang Tua Korban

Kaltim Today
10 Februari 2022 10:05
Cabuli Santriwati hingga Hamil, Pimpinan Ponpes Diduga Nikah Siri Tanpa Sepengetahuan Orang Tua Korban
Kepala Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak, DP3A Kukar Faridah. (Supri/Kaltimtoday.co).

Kaltimtoday.co, Tenggarong — Kasus dugaan pimpinan pondok pesantren (Ponpes) yang mencabuli santriwati hingga hamil di Tenggarong, telah masuk ke ranah hukum. 

Pihak keluarga korban mengadukan tindak asusila kepada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kukar sekitar bulan Januari kemarin. Kemudian, mendampingi korban melaporkan kasus tersebut di Polres Kukar.

Dari pendampingan yang dilakukan Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak (UPT PPA) terkuak sejumlah fakta-fakta dari keterangan korban. 

Kepala DP3A Kukar, Aji Lina Rodiah melalui  Kepala UPT PPA Faridah mengungkapkan, setahun yang lalu, oknum ponpes membawa korban kemudian nikah secara siri tanpa sepengetahuan orang  tua korban di Kecamatan Loa Janan. 

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

"Memang ada nikah siri dan itu tanpa sepengetahuan orang tuanya, karena korban tidak tahu kalau dia mengikuti prosesi nikah siri," kata Faridah, Rabu (9/2/2022). 

Dia menyebutkan, nikah secara siri juga termasuk tindak kekerasan apalagi orang tuanya tidak mengetahui sama sekali. Kemudian, nikah siri bukan dari teman sepergaulan tapi dilakukan oleh oknum tenaga pendidik di ponpes. 

"Secara psikologis kan ada tekanan mental dan sebagainya kalau kita lihat analisisnya," sebutnya. 

Sekitar Desember 2021 lalu, karena dilakukan kekerasan dan merasa ketakutan, akhirnya korban kabur dari pondok pesantren. 

Waktu itu, kehamilan korban belum diketahui tapi setelah melaporkan kasus ini dan dilakukan visum baru ketahuan. 

"Kami dampingi ke kepolisian, dari kepolisian memberikan surat perintah untuk dilakukan visum. Sejak itu kami tahu dan mereka pun baru tahu kalau korban sedang hamil," tuturnya. 

Dirinya meminta bantuan kepada teman-teman korban untuk bisa memberikan kesaksian yang pernah melihat oknum bersama-sama dengan korban.

"Untuk membantu supaya tidak terjadi lagi berulang-ulang," tutupnya. 

[SUP]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya