Kaltimtoday.co, Tenggarong - Seorang oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) berinisial AP ditetapkan tersangka akibat diduga melakukan perusakan tanaman reklamasi di lokasi eks tambang PT Multi Harapan Utama (MHU) pada Juni 2021 lalu.

Kasat Reskrim Polres Kukar, AKP Herman Sopian melalui Kanit Tipiter, IPDA Sagi Janitra menjelaskan, kejadian bermula pada Desember 2020 hingga Juni 2021 diarea reklamasi eks perusahaan yang berada di Desa Margahayu, Kecamatan Loa Kulu.

Berdasarkan keterangan tersangka, dia hendak melakukan pembukaan lahan dengan cara merintis lahan. Sejumlah tanaman yang ada pun ditebang dengan mesin gergaji, mengakibatkan sejumlah tanaman jenis akasis yang sebelumnya ditanam perusahaan rusak.

Usia tanaman tersebut diperkirakan sekitar lima tahun, sedangkan lokasi pembukaan lahan tak jauh dari tempat Sekolah Tinggi Polisi (SKN) Kukar di kawasan Jonggon.

Baca Juga: Syarat ASN pindah ke IKN: Literasi Digital, Multitasking, dan Nilai Berakhlak

 

Baca Juga: ASN Balikpapan Wajib WFO 100% Pasca Libur Lebaran, Cuti Diatur Ketat!

Baca Juga: WFH ASN 16-17 April 2024, Berikut Detail Aturan dan Instansi yang Wajib WFO

Baca Juga: Cegah Macet Parah Akibat Arus Balik Lebaran, Pemerintah Terapkan Kebijakan WFH untuk PNS, Berlaku 16-17 April 2024

View this post on Instagram

Baca Juga: Pemkab Kukar Bakal Buka Seleksi 12 Jabatan Tinggi Pratama

Baca Juga: Honorer dan Naban Balikpapan Menanti Kejelasan, Ini Kata BKPSDM

Baca Juga: Angin Segar, THR ASN PPU Bakal Dibayarkan Pekan Depan

Baca Juga: 240 ASN Terbukti Langgar Netralitas Pemilu 2024, Mendagri Tito Tegas Beri Sanksi

Baca Juga: BKN Tegaskan ASN Tak Boleh Menolak Pindah ke IKN

Baca Juga: BKN Rincikan Rencana Pemindahan 2.505 ASN dari 25 Instansi ke IKN Tahun Ini

Baca Juga: Panen Padi Kaltim Turun 12% di 2023, Produksi Beras Berkurang 5%

Baca Juga: Perkuat Birokrasi, Pemda PPU Dukung Pengadaan ASN dan PPPK 2024

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

Baca Juga: 214 ASN Jabatan Fungsional dan Pelaksana Dilantik di Otorita IKN

“Ada puluhan pohon yang rusak karena dipotong tersangka. Usianya rata-rata lima tahun,” katanya pada Kamis (14/10/2021).

Sagi Janitra menambahkan, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap saksi dan mendatangi langsung ke lokasi, dirasa barang bukti sudah kuat dan hasil keterangan saksi mengarah kesana maka polisi pun menetapkan AP sebagai tersangka sejak 30 Juni lalu.

Setelah ditangani Polres Kukar, kasus kemudian dilimpahan di Kejaksaan Negeri (Kejari) dengan status P-21 atau hasil penyidikan sudah lengkap. Adapun penyerahan berkas perkara dan barang bukti serta tersangka dilakukan pada 22 September lalu.

“Berkas kasusnya sudah P-21 dan dinyatakan lengkap,” ungkapnya.

Barang bukti yang berhasil diamankan yakni alat mesin gergaji yang digunakan tersangka saat memotong tanaman. Pasal yang dikenakan yaitu pasal 406 KUHP Tentang Pengerusakan dengan ancaman hukuman penjara dua tahun delapan bulan.

[SUP | NON]