PPU

Distan PPU Usulkan 591 Petani dalam Program Konversi Pompa Air BBM ke BBG

Kaltim Today
01 April 2021 19:49
Distan PPU Usulkan 591 Petani dalam Program Konversi Pompa Air BBM ke BBG
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian Dinas pertanian PPU, Iswan Padda. (Alif/kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Penajam – Dinas Pertanian Penajam Paser Utara (Distan PPU) mengusulkan sebanyak 591 petani untuk program Konversi Pompa Air berbahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG). Program itu sendiri merupakan inisiatif dari Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia.

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian Distan PPU, Iswan Padda mengungkapkan, program dari Ditjen Migas berupa Konversi Pompa air dari BBM ke BBG itu ditujukan kepada petani, baik komoditas pangan maupun hortikultura di PPU. Salah satu syarat bagi petani untuk mendapatkan pompa air BBG ini adalah sebelumnya harus memiliki pompa air BBM terlebih dahulu.

“Ada program pemerintah yaitu pompa air yang berbahan bakar minyak (bensin) dikonversi menjadi pompa berbahan bakar gas. Sehingga persyaratan yang harus dipenuhi yaitu petani harus memiliki pompa air yang berbahan bakar minyak, terus bergabung dalam kelompok tani, juga syaratnya petani harus punya lahan milik sendiri. Itu beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh para petani yang diusulkan untuk mendapat bantuan,” jelas Iswan.

Adapun data petani yang sudah diusulkan sebanyak 591 petani yang didasarkan pada NIK KTP dan NIK KK. Setelah dilakukan verifikasi, terdapat 510 yang lolos, sementara 81 lainnya tidak lolos verifikasi. Nantinya pompa air yang diberikan sudah dilengkapi dengan konverter, selang, dan tabung gas tiga kilogram lengkap dalam satu paket.

“Alasan tidak lolos verifikasi karena dicek ada yang tidak memiliki pompa air berbahan bakar minyak, juga ada juga berdasarkan NIK KK itu dobel, itu tidak boleh. Semua syarat harus dipenuhi,” tegas Iswan.

 

 

A post shared by Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

Dinas yang dikepalai oleh Mulyono ini juga akan mengupayakan adanya perubahan ataupun penambahan data penerima program ini, namun harus menunggu konfirmasi dari pihak Ditjen Migas terlebih dahulu. Begitu pula untuk waktu realisasi perlu menunggu keputusan Ditjen, yang terpenting saat ini adalah data sudah masuk sebagai bahan keputusan menteri. Pihaknya berharap, data yang sudah terverifikasi bisa terealisasi tahun ini.

“Lalu apakah bisa ada perubahan data yang artinya untuk petani yang belum lengkap kami lengkapi, bahkan penambahan karena ada data petani yang menyusul. Cuma kami masih menunggu kabar dari Ditjen, apakah ada perubahan dan penambahan. Harapan kami di Distan PPU ada perubahan dan penambahan agar data kemarin yang kami usulkan bisa masuk semua,” pungkasnya.

Sebaran data petani penerima program Konversi Pompa Air BBM ke BBG menyeluruh di semua kecamatan se-PPU. Data penerima paling banyak di Kecamatan Babulu sebab, di daerah itu mendominasi area persawahan PPU, yaitu komoditas pangan dan hortikultura. Pihaknya berharap, program ini diadakan kembali pada tahun depan agar lebih memaksimalkan sarana dan prasarana petani.

“Jadi nanti sebagai bukti saat pengambilan pompa BBG petani harus menunjukkan pompa lama sebagai bukti sudah gunakan pompa yang berbahan bakar minyak, namun itu tidak diambil atau ditukar ya, hanya ditunjukkan sebagai bukti saja,” ujarnya.

Konversi Pompa Air BBM ke BBG terdapat kelebihan di antaranya, dapat menghemat biaya produksi pertanian sehingga, petani akan mendapatkan keuntungan lebih banyak apabila dibandingkan dengan menggunakan BBM. Selain itu, dengan menggunakan BBG lebih ramah lingkungan karena, tingkat pencemaran bisa turun signifikan.

[ALF | RWT | ADV DISKOMINFO PPU]



Berita Lainnya