Samarinda
DPW PKS Kaltim Kecam Keras Pernyataan Edy Mulyadi, Tegaskan Bukan Kader
Kaltimtoday.co, Samarinda - Pernyataan Edy Mulyadi yang tempo hari viral di media sosial karena menyebut Kaltim adalah tempat jin buang anak masih ramai diperbincangkan. Kali ini, sampai menyeret DPW PKS Kaltim. Diketahui, Edy sempat menjadi calon legislatif (caleg) asal PKS. Namun, dengan tegas, pihak PKS menyebut bahwa Edy bukanlah kader partai.
DPW PKS Kaltim pun mengeluarkan pernyataan sikap. Ketua DPW PKS Kaltim, Dedi Kurniadi menegaskan bahwa pihaknya mengecam semua tindakan yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Termasuk pernyataan yang telah menyakiti perasaan seluruh masyarakat Kaltim.
"Edy Mulyadi bukanlah kader dari PKS sebagaimana berita yang berkembang saat ini. Hal itu sudah dijelaskan secara resmi oleh DPP PKS," ungkap Dedi, Rabu (26/1/2022).
Dedi juga menyebutkan bahwa sikap resmi PKS hanya disampaikan melalui pimpinan partai dan juru bicara partai yang telah ditetapkan secara resmi oleh partai. Pun PKS mendukung upaya yang dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat agar membawa kasus Edy Mulyadi melalui jalur hukum yang berlaku.
"Kami juga meminta aparat yang berwenang untuk mengusut pihak-pihak yang telah secara sengaja mengedit dan menyebarluaskan konten-konten dengan tujuan memprovokasi dan adu domba PKS dengan masyarakat," tegas Dedi.
Lihat postingan ini di Instagram
Terpenting, pihaknya juga menyerukan kepada semua pihak agar bisa menjaga kondusifitas dan persaudaraan di Kaltim.
"Kami minta ke aparat untuk mengusut para pihak yang sudah membuat kegaduhan dan tentunya akan digital crosscheck-nya sudah. Baik di DPP, maupun daerah-daerah terkait, kami akan menyampaikan hal ini," ujarnya.
Sebagai informasi, Edy Mulyadi memang sempat mencalonkan diri sebagai anggota legislatif DPR RI daerah pemilihan Jakarta 3 meliputi Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu pada 2019 silam. Namun setelah itu, dirinya tak lagi tercatat sebagai anggota. Hal itu dipastikan oleh Ketua Bidang Kaderisasi DPW PKS Kaltim, Arief Kurniawan.
"Sekali lagi, dia bukan anggota PKS. Dari bidang kaderisasi yakni saya sudah tanya ke bidang wilayah bahwa sejak 2019, setelah nyaleg tidak ada kaitannya lagi dengan PKS," beber Arief.
Kalau pun masih tercatat sebagai anggota, yang bersangkutan mesti mempunyai kartu anggota yang terintegrasi dengan sistem. Edy pun tidak masuk di dalamnya. Faktanya, kartu keanggotaan wajib dimiliki setiap anggota PKS.
"Kalau anggota PKS pasti punya. Yang baru, ada barcode-nya dan tersistem seperti KTP. 1 orang punya satu, dan Edy itu tidak punya," tutup Arief.
[YMD | RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Kepemimpinan Perempuan: Membangun Peradaban yang Berkeadilan
- HIPMI Gelar Creative Preneur dan Mini Expo, Dorong Ekonomi Kreatif Kaltim Hadapi Pasar IKN
- Pengaruh Gawai Terhadap Perilaku Berbahasa Anak Usia 10 Tahun: Kajian Psikolinguistik
- Pembentukan AKD DPRD Kaltim Tak Kunjung Rampung, Ayub Jelaskan Penyebabnya
- ASN Pemkot Bontang di Kelurahan Gunung Telihan Positif Narkoba, BNN Lakukan Assesment